Doa Minta Jodoh sebagai Bentuk Ikhtiar kepada Allah SWT

Ghina Aulia
14 Desember 2023, 08:45
Doa minta jodoh.
Pexels
Ilustrasi, menikah.

Jodoh merupakan salah satu hal tercatat di lauhul mahfudz, yaitu kitab terpelihara yang ditulis sejak 50 ribu tahun yang lalu sebelum manusia lahir ke muka bumi. Kitab satu ini mencakup ketetapan hidup seorang umat di dunia.

Takdir yang dihadapi akan tiba dalam keadaan siap mau pun tidak. Maka dari itu, sebagai manusia, kita patut menyiapkan hati yang lapang dan kemampuan dalam mengatasi keadaan, baik bagus atau pun tidak menyenangkan.

Demikian halnya dengan jodoh. Siapa yang menjadi pasangan kita, sudah ditentukan sebelum kita lahir. Terkait hal ini, jodoh tidak hanya berkaitan dengan pasangan, namun juga kematian atau ketetapan yang tak terelakkan lainnya.

Meski begitu, tak ada salahnya sebagai umat, kita berikhtiar. Misalnya dengan mencari jodoh. Selain itu, bentuk usaha lain bisa dilakukan dengan berdoa kepada Allah SWT.

Terkait dengan itu, kali ini kami ingin membahas tentang doa minta jodoh yang diambil dari hadits. Selengkapnya, simak tulisan berikut ini.

Doa Minta Jodoh

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ ، اللَّهُمَّ فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ هَذَا الأَمْرَ – ثُمَّ تُسَمِّيهِ بِعَيْنِهِ – خَيْرًا لِى فِى عَاجِلِ أَمْرِى وَآجِلِهِ – قَالَ أَوْ فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى – فَاقْدُرْهُ لِى ، وَيَسِّرْهُ لِى ، ثُمَّ بَارِكْ لِى فِيهِ ، اللَّهُمَّ وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّهُ شَرٌّ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى – أَوْ قَالَ فِى عَاجِلِ أَمْرِى وَآجِلِهِ – فَاصْرِفْنِى عَنْهُ ، وَاقْدُرْ لِىَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ، ثُمَّ رَضِّنِى بِهِ

“Allahumma inni astakhiruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyub. Allahumma fa-in kunta ta’lamu hadzal amro (sebut nama urusan tersebut) khoiron lii fii ‘aajili amrii wa aajilih (aw fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii) faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Allahumma in kunta ta’lamu annahu syarrun lii fii diini wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii (fii ‘aajili amri wa aajilih) fash-rifnii ‘anhu, waqdur liil khoiro haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bih.”

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku beristikhoroh pada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kepada-Mu kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan dan aku tidaklah mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak. Engkaulah yang mengetahui perkara yang ghoib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini (sebut urusan tersebut) baik bagiku dalam urusanku di dunia dan di akhirat, (atau baik bagi agama, penghidupan, dan akhir urusanku), maka takdirkanlah hal tersebut untukku, mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, penghidupan, dan akhir urusanku (baik bagiku dalam urusanku di dunia dan akhirat), maka palingkanlah ia dariku, takdirkanlah yang terbaik bagiku dimana pun itu sehingga aku pun ridho dengannya.” (HR. Bukhari, no. 7390, dari Jabir bin ‘Abdillah)

Kriteria Pasangan Menurut Islam

Tak hanya membahas doa minta jodoh, kami akan menjelaskan tentan kriteria pasangan yang dianjurkan menurut Islam. Merangkum Al Manhaj, berikut penjelasannya.

1. Menaati Agama Islam

فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ

“… Sebab itu maka wanita yang shalih, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)…” [An-Nisaa/4: 34].

Meski ayat dan surat tersebut secara spesifik membahas tentang perempuan, tak ada salahnya perempuan juga mematok standar pasangan laki-laki demikian. Pasalnya, agama merupakan pilar utama seorang umat.
Melalui suatu hadits, Abu Hatim Al Muzanni RA, Rasulullah SAW bersabda:

إذا جاءَكم مَن ترضَونَ دينَه وخُلقَه فأنكِحوهُ ، إلَّا تفعلوا تَكن فتنةٌ في الأرضِ وفسادٌ

“Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah dan kerusakan di muka bumi” (HR. Tirmidzi no.1085. Al Albani berkata dalam Shahih At Tirmidzi bahwa hadits ini hasan lighairihi).

2. Sekufu

Secara bahasa, kufu atau kafa’ah memiliki arti setara, seimbang, keserasian, kesesuaian, serupa atau sederajat. Hal ini menjadi pertimbangan kedua ketika memilih jodoh dalam agama Islam.

Diketahui bahwa anjuran ini termuat pada surat Al Quran dan sejumlah hadits. Mernagkum Muslim.or.id, berikut bunyinya.

الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...