10 Ceramah Ramadhan Singkat Berbagai Tema yang Menarik Sebagai Referensi


Berdasarkan kalender Islam yang dirilis Kementerian Agama tahun 2025, bulan Ramadhan 2025 akan dimulai pada Sabtu, 1 Maret 2025, atau bertepatan dengan 1 Ramadan 1446 H.
Di Indonesia, bulan Ramadhan umumnya diisi dengan berbagai kegiatan keagamaan. Salah satunya yaitu ceramah dimana ustadz atau pemuka agama setempat akan menyampaikan ilmu dan ajaran Islam yang masih relevan dengan Ramadhan.
Kegiatan ini sendiri biasanya dilakukan ceramah biasa dilakukan menjelang sholat tarawih, selesai sholat isya dan subuh ataupun menjelang berbuka puasa.
Adapun tujuan dari penyampaian ceramah ini yaitu untuk mengingatkan umat Islam akan nilai-nilai agama, menginspirasi untuk berbuat kebaikan, dan memberikan pemahaman tentang memperbanyak ibadah di bulan suci.
Berikut di bawah ini kumpulan ceramah Ramadhan singkat tentang berbagai tema yang bisa dibaca sebagai referensi.
Ceramah Ramadhan Singkat
Berikut ini sepuluh ceramah singkat dari berbagai sumber sebagai referensi yang cocok untuk bulan Ramadhan.
1. Menjaga Diri dari Perbuatan Dosa di Bulan Ramadhan
Assalamualaikum Wr. Wb.
Bismillahirrahmanirrahiim
Alhamdulillahi rabbil 'alamina, washolatu was salaamu 'ala asyrofil anbiyaa-i wal mursaliina sayyidina wa maulaana muhammadin, wa 'ala aalihi wa shohbihi ajma'iina. Amma ba'du.
Yang terhormat Bapak/Ibu sekalian, serta hadirin yang saya cintai.
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, kita masih diberikan kesempatan untuk bertemu kembali dengan bulan suci Ramadan. Bulan yang penuh berkah, ampunan, dan rahmat.
Hadirin sekalian,
Ramadan adalah bulan yang penuh dengan keutamaan. Di bulan ini, setan-setan dibelenggu, pintu-pintu surga dibuka, dan pintu-pintu neraka ditutup. Ini adalah kesempatan yang sangat baik bagi kita untuk membersihkan diri dari segala dosa dan kesalahan.
Rasulullah SAW bersabda, "Apabila telah masuk bulan Ramadan, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka, dan dibelenggu setan-setan." (HR. Bukhari dan Muslim)
Oleh karena itu, mari kita jaga diri kita dari perbuatan dosa di bulan Ramadan ini. Jauhilah segala perbuatan yang dapat membatalkan puasa, seperti berbohong, menggunjing, serta melakukan perbuatan yang tidak bermanfaat.
Selain itu, hindarilah perbuatan-perbuatan dosa lainnya, seperti mencuri, berzina, serta melakukan perbuatan yang melanggar syariat agama.
Perbanyaklah istighfar dan memohon ampunan kepada Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan yang telah kita lakukan.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Semoga kita semua dapat menjalankan ibadah Ramadan dengan penuh keikhlasan, serta mendapatkan ampunan dan ridha dari Allah SWT. Amin. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
2. Mencegah Bahaya Ghibah dan Fitnah: Menjaga Lisan di Bulan Ramadhan
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, pembawa risalah Islam yang penuh dengan akhlak mulia.
Hadirin yang dimuliakan Allah SWT,
Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah dan ampunan. Di bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan, termasuk menjaga lisan dari perbuatan ghibah dan fitnah.
Ghibah adalah membicarakan keburukan orang lain di belakangnya. Sedangkan fitnah adalah menyebarkan berita bohong yang dapat menimbulkan permusuhan.
Kedua perbuatan ini merupakan dosa besar yang dapat merusak pahala puasa dan membuat hati menjadi kotor.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga lisan di bulan Ramadhan dengan cara:
- Berbicara hal yang baik dan bermanfaat
- Menghindari membicarakan keburukan orang lain
- Selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya
- Memaafkan kesalahan orang lain
- Menyibukkan diri dengan hal-hal positif
Dengan menjaga lisan, in sha Allah kita dapat meraih kemuliaan di bulan Ramadhan dan terhindar dari dosa ghibah dan fitnah.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Doa penutup:
Ya Allah ya Muhaimin.
Jagalah lisan kami dari berkata-kata yang tidak baik.
Bimbinglah kami untuk selalu berbicara hal yang bermanfaat dan mendatangkan pahala.
Aamiin ya Rabbal'alamin.
3. Ceramah Sholat Tarawih di Bulan Ramadhan
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan keberkahan dan ampunan dari Allah SWT. Selama bulan Ramadhan, umat muslim dianjurkan untuk melakukan banyak amalan baik untuk mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT. Salah satu amalan yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan adalah sholat tarawih.
Sholat tarawih adalah sholat sunnah yang dilakukan setelah sholat Isya' dan sebelum sholat witir. Rasulullah SAW dan para sahabatnya juga melakukan sholat tarawih di bulan Ramadhan, dan hal ini dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhari:
“Rasulullah SAW sholat di malam hari, maka para sahabatnya menyertainya. Setelah itu, di hari kedua, sholat mereka lebih banyak, dan di hari ketiga, sholat mereka pun bertambah banyak. Kemudian, Rasulullah SAW tidak melanjutkan sholat tarawih bersama mereka karena khawatir diwajibkan bagi umat muslim."
Dalam hadits tersebut, terlihat betapa pentingnya sholat tarawih dalam Islam dan betapa besar keberkahannya. Sholat tarawih juga dianggap sebagai salah satu amalan yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan karena bisa membantu kita memperbanyak amal ibadah dan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.
Selain itu, sholat tarawih juga bisa membantu kita untuk mendapatkan keberkahan dan kesejukan jiwa. Sholat tarawih dilakukan di malam hari, dimana suasana lebih tenang dan hening. Dalam Surat Al-Qadr ayat 2-3, Allah SWT berfirman, “Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.”
Dalam ayat tersebut, Allah SWT menegaskan betapa besar keberkahan dan kemuliaan malam di bulan Ramadhan. Dengan melakukan sholat tarawih di malam hari, kita bisa merasakan keberkahan dan kesejukan jiwa yang bisa membantu kita untuk lebih fokus dan khusyuk dalam beribadah.
Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk melaksanakan sholat tarawih di bulan Ramadhan. Dengan melaksanakan sholat tarawih, kita bisa mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT dan merasakan keberkahan serta kesejukan jiwa yang bisa membantu kita untuk lebih khusyuk dan fokus dalam beribadah.
Demikianlah ceramah singkat tentang sholat tarawih di bulan Ramadhan. Semoga kita bisa melaksanakan sholat tarawih dengan baik dan mendapatkan pahala serta keberkahan dari Allah SWT.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
4. Ceramah tentang Kesabaran
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Salah satu nama Ramadan adalah bulan kesabaran. Mengapa disebut bulan kesabaran? Karena ibadah utama di bulan ini adalah puasa dan puasa adalah separuh kesabaran.
Rasulullah SAW bersabda:
“Puasa itu separuh kesabaran” (HR. Tirmidzi)
Menahan diri inilah bagian dari pendidikan kesabaran yang Allah canangkan melalui puasa dan Allah telah menyediakan banyak keutamaan untuk orang-orang yang sabar.
Bahwa ulama mengkategorikan kesabaran pada tiga hal:
- Sabar terhadap nikmat, sebagai contoh ketika seorang mendapatkan nikmat berupa jabatan, ia harus bersyukur dan bersabar pula dalam menjalankankan jabatannya, sehingga jika ada yang mengajaknya bermaksiat, ia akan mampu menolaknya.
- Sabar terhadap Musibah, yaitu saat seseorang mendapatkan kesulitan lalu ia pasrah tanpa berusaha menghilangkan kesulitan itu atau mencari solusinya dikatakan sabar.
- Sabar terhadap Ibadah. Salat, Puasa, Zakat adalah implementasi kesabaran kita untuk taat kepada Allah.
Maka barangsiapa yang mampu menjadikan dirinya sebagai orang yang sabar, Allah berjanji dan memberikan hadiah yaitu akan diliputi dan dinaungi Allah SWT dengan rahmat, perlindungan, pertolongan, dan rida-Nya.
Semoga di bulan Ramadan yang juga dikenal sebagai bulan kesabaran ini kita mampu melatih kesabaran kita dan dikuatkan kesabaran kita oleh Allah SWT.
5. Merawat Hati di Bulan Ramadhan
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Umat Islam perlu merawat hatinya dengan baik di bulan Ramadhan dan bulan-bulan setelahnya. Dengan hati yang bersih dan baik, maka sifat dan karakter pun akan mengikuti.
Jika hatinya baik, maka semua perilaku kesehariannya akan baik, berkata jujur dan berperangai sopan santun kepada sesama, serta tidak mudah berburuk sangka kepada orang lain.
Oleh sebab itu, di akhir-akhir bulan Ramadhan ini, jangan pernah berhenti untuk memperbaiki hati yang kotor.
Terus berbenah diri untuk bisa berubah menjadi hamba yang semakin taat dalam menunaikan segala kewajiban dan tanggung jawab, serta berperilaku baik kepada sesama. Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah menyampaikan:
أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ
Artinya: "Ingatlah, sesungguhnya dalam jasad seseorang terdapat segumpal daging, apabila segumpal daging itu baik maka baik pula seluruh jasadnya. Namun apabila segumpal daging itu rusak maka rusak pula seluruh jasadnya. Ketahuilah, bahwa segumpal daging itu adalah hati." (HR Al-Bukhari).
Imam An-Nawawi dalam salah satu karyanya mengatakan hadis ini menjadi penguat pentingnya memperbaiki hati dan menjaganya dari hal-hal yang bisa merusak kesucian hati. (An-Nawawi, Syarhun Nawawi 'ala Muslim, [Daru Ihya At-Turats: 1392], juz XI, halaman 29).
Sementara itu, menurut Syekh Ibnu Ajibah dalam salah satu karyanya, mengatakan bahwa hati merupakan setir, sedangkan anggota badan yang lain merupakan penumpangnya.
Jika penyetir membawa pada jalan yang benar, maka semua anggota badannya akan terus memancarkan kebenaran. Sebaliknya, jika diarahkan pada kesalahan, maka selama itu pula akan terus mencerminkan kesalahan.
Jika dalam hati seseorang sudah melekat sifat zuhud, maka akan terpancar dalam anggota badan yang lainnya sebagai peribadi yang selalu bersandar kepada Allah dan menerima setiap kejadian yang menimpanya.
Ia akan lebih percaya pada apa yang menjadi ketentuan Allah daripada apa yang sedang ada dalam rencananya sendiri. (Ibnu Ajibah, Iqazhul Himam Syarhu Matnil Hikam, [Beirut, Darul Ma'rifah: tt], halaman 60).
Dapat disimpulkan bahwa menjaga hati merupakan salah satu hal penting dalam Islam. Imam Az-Zarnuji dalam karyanya bahkan berpendapat mempelajari gerak-gerik hati merupakan salah satu pelajaran yang wajib untuk diketahui semua umat Islam tanpa terkecuali, karena hanya dengan ilmu tersebut seseorang bisa mengontrol hatinya dengan kendali-kendali yang benar. (Imam Az-Zarnuji, Ta'limul Muta'allim 'ala Thariqatut Ta'aallum, [Darul Kutub Ilmiah: tt], halaman 14)
6. Bulan Ramadhan Sejuta Pesona
Assalamualaikum Wr. Wb.
Bismillahirrahmanirrahiim
Alhamdulillahi rabbil 'alamina, washolatu was salaamu 'ala asyrofil anbiyaa-i wal mursaliina sayyidina wa maulaana muhammadin, wa 'ala aalihi wa shohbihi ajma'iina. Amma ba'du.
Sejak bumi dan langit diciptakan, Allah menetapkan 12 bulan dalam setahun (QS. At-Taubah: 36). Itulah perhitungan waktu yang berlaku sepanjang sejarah manusia, sejak Adam hadir ke bumi sampai kiamat terjadi. Satu dari 12 bulan tersebut bernama Ramadhan.
Pernahkah kita bertanya dalam diri, kenapa di bulan Ramadhan Allah wajibkan kita untuk melaksanakan shaum (menahan diri) selama sebulan penuh dari terbit fajar sampai tenggelam matahari serta qiyam (berdiri beribadah) di malam hari?
Menariknya lagi, setiap tahun Ramadhan datang menemui kita tanpa kita minta. Tanpa diundang ia datang membawa sejuta pesona dan keistimewaan serta memberikan berbagai manfaat dalam hidup dan kehidupan kita. Tujuannya tidak lain kecuali agar kita setiap tahun mendapat kesempatan mengikuti training manajemen syahwat secara cuma-cuma.
Ramadhan adalah salah satu bentuk kasih sayang Allah pada kita, agar kita dapat kesempatan mengikuti Training Manajemen Syahwat tersebut secara intensif dan berulang-ulang. Hal tersebut disebabkan karena syahwat adalah ancaman permanen terbesar dalam diri orang-orang beriman.
Syahwat bisa membinasakan kehidupan kita, baik di dunia maupun di akhirat. Syahwat bisa membutakan mata hati dan pikiran kita sehingga yang haram menjadi halal, yang halal menjadi haram, yang baik menjadi buruk, yang buruk menjadi baik, dan seterusnya.
Perlu kita sadari, syahwat akan selalu menjadi ancaman dalam diri kita selama hayat dikandung badan. Sebab itu, kita harus mampu mengatur syahwat secara benar, maksimal, dan berkesinambungan. Agar kita mampu mengaturnya, di antaranya, Allah syariatkan pada kita kewajiban mengikuti Training Manajemen Syahwat sebulan dalam setahun.
Artinya, seperduabelas (1/12) dari umur kita, khususnya sejak remaja (mukallaf), kita habiskan untuk mengikuti training manajemen syahwat. Subhanallah! Pantas jika target utama shaum Ramadhan itu adalah agar kita meraih derajat tertinggi di sisi-Nya.
Demikian ceramah singkat ini, semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT dan berhasil menyelesaikan ibadah selama satu bulan Ramadhan. Wassalamualaikum Wr. Wb.
(Dilansir dari laman Universitas Negeri Yogyakarta)
7. Zakat, Fitrah, dan Infak: Berbagi Kebahagiaan di Bulan Ramadhan
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu kembali di bulan yang penuh berkah ini.
Shalawat serta salam semoga terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW, teladan kedermawanan sepanjang masa.
Hadirin yang dimuliakan Allah SWT,
Bulan Ramadhan adalah bulan yang tepat untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Salah satu caranya adalah dengan berbagi kepada sesama melalui zakat, fitrah, dan infak.
Zakat adalah harta wajib yang dikeluarkan oleh setiap muslim yang telah mencapai nisab dan haul. Zakat disalurkan kepada delapan golongan yang berhak menerimanya.
Zakat fitrah adalah zakat wajib yang dikeluarkan oleh setiap muslim untuk dirinya sendiri, tanggungannya, dan orang yang wajib dinafkahi. Fitech biasanya berupa beras atau makanan pokok lainnya.
Infak adalah sedekah sunnah yang tidak terbatas jumlahnya. Infak dapat diberikan kepada siapa saja yang membutuhkan, tidak hanya delapan golongan asnaf penerima zakat.
Pada bulan Ramadhan, kebutuhan masyarakat akan semakin meningkat. Banyak fakir miskin, anak yatim, duafa, dan kaum dhuafa yang membutuhkan uluran tangan kita.
Marilah kita tunaikan zakat, fitrah, dan infak dengan penuh keikhlasan. Kita dapat menyalurkan zakat dan fitrah melalui lembaga resmi terpercaya. Sedangkan infak bisa kita berikan langsung kepada orang yang membutuhkan atau melalui lembaga sosial.
Dengan berbagi kepada sesama, in sha Allah pahala ibadah kita di bulan Ramadhan akan semakin berlipat ganda.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Doa penutup:
Ya Allah ya Karim.
Limpahkanlah rezeki kepada kami agar dapat berbagi dengan saudara-saudara kami yang membutuhkan.
Mudahkanlah pendistribusian zakat, fitrah, dan infak kami.
Jadikanlah amal kami sebagai penolong kami di akhirat kelak.
Aamiin ya Rabbal'alamin.
8. Pahala Membaca Al-Qur’an di Bulan Ramadhan
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan berkah dan ampunan dari Allah SWT. Di bulan yang mulia ini, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah untuk mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT. Salah satu amalan yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan adalah membaca Al-Quran.
Membaca Al-Quran di bulan Ramadhan memiliki keutamaan yang sangat besar. Dalam Surat Al-Baqarah ayat 185, Allah SWT berfirman, "Bulan Ramadhan ialah bulan di mana diturunkan Al Quran, menjadi petunjuk bagi manusia dan menjelaskan kebenaran dan petunjuk serta keterangan yang memisahkan antara yang hak dan yang batil." Dalam ayat ini, Allah SWT menegaskan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang diutamakan untuk membaca Al-Quran karena di bulan ini diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia.
Selain itu, Rasulullah SAW juga telah mengajarkan betapa pentingnya membaca Al-Quran di bulan Ramadhan. Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa membaca satu huruf dari Al-Quran, maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan dilipatgandakan sepuluh kali lipatnya." Dalam hadits ini, terlihat betapa besar pahala yang akan didapatkan oleh seseorang yang membaca Al-Quran di bulan Ramadhan.
Selain mendapatkan pahala yang besar, membaca Al-Quran di bulan Ramadhan juga bisa membantu kita untuk mendapatkan keberkahan dan kedamaian jiwa. Dalam Surat Ar-Ra'd ayat 28, Allah SWT berfirman, "Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir kepada Allah. Ingatlah, hanya dengan zikir kepada Allah hati menjadi tenteram." Dalam ayat ini, Allah SWT menegaskan betapa pentingnya untuk selalu mengingat Allah SWT dalam kehidupan kita. Dengan membaca Al-Quran di bulan Ramadhan, kita bisa mengingat Allah SWT lebih banyak dan merasakan kedamaian jiwa yang bisa membantu kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan bulan Ramadhan ini untuk memperbanyak membaca Al-Quran. Dengan membaca Al-Quran di bulan Ramadhan, kita bisa mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT, merasakan keberkahan dan kedamaian jiwa, serta menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk hidup kita.
Demikianlah ceramah singkat tentang pahala membaca Al-Quran di bulan Ramadhan. Semoga kita bisa memperbanyak membaca Al-Quran di bulan Ramadhan ini dan mendapatkan pahala serta keberkahan dari Allah SWT.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
9. Pola Hidup selama Ramadan
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Saudara-saudara yang dirahmati Allah SWT, pada kesempatan ini, saya ingin mengajak kita semua untuk lebih memperhatikan pola makan kita selama bulan suci Ramadhan, terutama dalam hal mengonsumsi makanan yang tinggi gula dan lemak.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah ayat 195:
وَلَا تُسْرِفُواْ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
“Dan janganlah kamu berlebih-lebihan, karena Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”
Mengonsumsi makanan yang berlebihan, terutama yang tinggi gula dan lemak, dapat berdampak buruk bagi kesehatan kita. Selain itu, terlalu banyak ngemil juga dapat mengganggu ibadah puasa kita karena membuat kita merasa kenyang dan tidak semangat untuk beribadah.
Sebagai umat Muslim, kita seharusnya memperhatikan asupan makanan kita selama bulan suci Ramadhan. Kita dapat mengganti camilan yang tinggi gula dan lemak dengan buah-buahan segar dan makanan yang lebih sehat, seperti sayuran dan protein rendah lemak.
Dengan memperhatikan pola makan kita selama bulan suci Ramadhan, kita dapat meraih manfaat kesehatan yang luar biasa dan menjadikan ibadah puasa sebagai sarana untuk meningkatkan kesehatan tubuh dan spiritual kita.
Saudara-saudara, mari kita jadikan pola makan yang sehat sebagai bagian dari ibadah puasa kita selama bulan suci Ramadhan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dan kemudahan kepada kita selama beribadah.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
10. Ramadhan dan Kebangkitan Umat Islam
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Momentum bulan Ramadhan banyak mengingatkan kita pada perjuangan umat Islam di masa lampau. Di bulan Ramadhan, kaum muslim pertama kalinya keluar perang melawan kaum Quraisy.
Pasukan tersebut dipimpin oleh Hamzah bin Abdul Muthalib yang merupakan paman Rasulullah saw. Momen ini adalah pertama kalinya kaum muslimin angkat senjata untuk mempertahankan agama dan marwah mereka.
Perjuangan itu berlanjut dengan Perang Badar yang juga dilakukan saat bulan Ramadhan. Keberhasilan dalam perang itu menjadi momen fase awal kebangkitan umat Islam.
Tentu itu bukan sesuatu yang kebetulan. Semua itu bagian dari skenario Allah Swt. Perang Badar membuat pandangan terhadap kaum muslim berubah, yang tadinya dipandang lemah dan hina laku menjadi kuat dan diperhitungkan.
Mengapa semua terjadi di saat bulan Ramadhan? Tak ada yang kebetulan, ini semua kehendak Allah.
Allah ingin memuliakan mereka dengan bulan yang mampu mengubah sepenuhnya jiwa mereka. Umat muslim bisa beralih ke fase yang lebih baik.
Sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran, "Sungguh, Allah benar-benar telah menolong kamu dalam Perang Badar, padahal kamu (pada saat itu) adalah orang-orang lemah. Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah agar kamu bersyukur," (QS Ali Imran: 123).
Itulah sepuluh ceramah Ramadhan singkat tentang berbagai tema yang bisa dijadikan sebagai referensi.