10 Kultum Ramadhan Singkat 5 Menit Berbagai Tema yang Menarik dan Inspiratif

Destiara Anggita Putri
5 Maret 2025, 15:06
Kultum Ramadhan Singkat 5 Menit
Pexels
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Di Indonesia, bulan Ramadhan umumnya identik dengan kegiatan kultum yang biasanya disampaikan setelah shalat berjamaah, menjelang berbuka puasa, atau setelah ibadah shalat tarawih.

Kultum sendiri adalah singkatan dari kuliah tujuh menit atau kegiatan dakwah yang disampaikan oleh ustadz secara singkat. Adapun kultum untuk bulan Ramadhan sendiri umumnya berisi nasihat agar umat muslim selalu meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. dan menahan diri dari perbuatan tercela.

Sesuai namanya, penyampaian materi kultum berlangsung singkat dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Durasi 7 menit tidaklah menjadi patokan untuk menyampaikan dakwah atau ceramah. Bisa berdurasi 5 menit hingga 7 menit atau menyesuaikan kondisi.

Berikut ini beberapa contoh kultum Ramadhan singkat 5 menit tentang berbagai tema yang bisa disimak sebagai referensi.

Kultum Ramadhan Singkat 5 Menit 

Berikut ini sepuluh kultum Ramadhan singkat 5 menit tentang berbagai tema yang bisa dijadikan sebagai referensi.

CONTOH KULTUM SINGKAT
Kultum Ramadhan Singkat 5 Menit  (Unsplash)

1. Ramadhan sebagai Bulan Introspeksi Diri

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk bertemu kembali dengan bulan suci Ramadhan, bulan yang penuh berkah dan ampunan. Shalawat serta salam kita sampaikan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Pada kesempatan kali ini, saya ingin mengajak kita semua untuk merenungkan makna Ramadhan sebagai bulan introspeksi diri. Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga momen untuk merefleksikan diri, membersihkan hati, serta meningkatkan kualitas ibadah dan ketakwaan kepada Allah SWT.

1. Introspeksi Diri: Muhasabah atas Amal Perbuatan

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَالْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۚ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hasyr: 18)

Ayat ini mengingatkan kita untuk selalu mengevaluasi diri: Apakah ibadah kita sudah benar? Apakah hubungan kita dengan sesama sudah baik? Apakah kita sudah memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk kebaikan?

2. Ramadhan sebagai Waktu Membersihkan Hati

Selain sebagai waktu untuk introspeksi, Ramadhan juga merupakan bulan untuk membersihkan hati dari sifat-sifat buruk seperti iri, dengki, sombong, dan amarah. Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ، فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ

Artinya: "Jika salah seorang di antara kalian berpuasa, maka janganlah ia berkata-kata kotor dan jangan pula berteriak-teriak. Jika seseorang mencacinya atau mengajaknya berkelahi, hendaklah ia berkata, 'Sesungguhnya aku sedang berpuasa.'" (HR. Bukhari & Muslim)

Dari hadits ini, kita diajarkan bahwa puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri dari perkataan dan perbuatan yang tidak baik. Inilah saatnya kita melatih diri untuk lebih sabar, lebih pemaaf, dan lebih tenang dalam menghadapi segala cobaan.

3. Meningkatkan Kualitas Ibadah dan Ketakwaan

Ramadhan adalah kesempatan emas untuk meningkatkan ibadah kita. Banyak keutamaan yang Allah berikan di bulan ini, salah satunya adalah malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Maka, marilah kita manfaatkan bulan ini untuk memperbanyak sholat, membaca Al-Quran, berzikir, dan berdoa. Jangan biarkan waktu berlalu begitu saja tanpa kita isi dengan kebaikan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: "Barang siapa yang mendirikan sholat malam di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari & Muslim)

Hadirin sekalian,

Ramadhan adalah kesempatan langka yang diberikan Allah kepada kita. Gunakan waktu ini untuk introspeksi, membersihkan hati, dan meningkatkan ibadah. Jadikan Ramadhan ini sebagai titik balik untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dekat dengan Allah SWT.

Semoga kita semua dapat memanfaatkan bulan suci ini dengan sebaik-baiknya dan mendapatkan ampunan serta ridha Allah SWT.

Aamiin ya Rabbal 'alamin.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

2. Perbuatan yang Bisa Batalkan Puasa, Wajib Dihindari!

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Bismillahirahmanirrahin, Alhamdulillahi washsholatu wassalaamu 'alaa rasulillah wa'alaa aalihi wa sohbihi wa maw waalaah

Hadirin sekalian yang dirahmati Allah, ketahuilah salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seorang Muslim adalah puasa. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah [2]:183-184:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ. أَيَّامًا مَّعۡدُودَاتٍۚ فَمَن ْكَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوۡ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنۡ أَيَّامٍ أُخَرَۚ وَعَلَى ٱلَّذِينَ يُطِيقُونَهُۥ فِدۡيَةٌ طَعَامُ مِسۡكِينٍۖ فَمَن تَطَوَّعَ خَيۡرًا فَهُوَ خَيۡرٌ لَّهُۥۚ وَأَن تَصُومُواْ خَيۡرٌ لَّكُمۡ إِن كُنتُمۡ تَعۡلَمُونَ.

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. (Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

Penting bagi kita untuk menjaga ibadah puasa di bulan Ramadhan agar tetap sah dan tidak batal. Apabila puasa batal atau tidak sah sebagaimana ketentuan fiqih, maka puasa tersebut akan dihitung sebagai utang yang harus di-qadha' (diganti) pada hari lain di luar bulan Ramadhan.

Menurut Imam ar-Razi dalam tafsir Mafatihul Ghaib juz 5 halaman 248, surah Al-Baqarah ayat 183 menegaskan kewajiban puasa Ramadhan pada hari-hari yang telah ditentukan, yaitu selama bulan Ramadhan.

Ayat ini diikuti oleh ayat 184, yang menjelaskan kondisi-kondisi yang dianggap sebagai uzur, sehingga seseorang diperbolehkan untuk tidak berpuasa, termasuk mereka yang tidak mampu berpuasa sama sekali dan mereka yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan puasa. Namun, puasa yang ditinggalkan tersebut harus diganti pada hari-hari lain di luar bulan Ramadhan.

Hal ini menunjukkan kewajiban puasa Ramadhan yang tidak boleh ditinggalkan. Meskipun ada beberapa kondisi yang memperbolehkan tidak berpuasa, akan tetapi puasa yang ditinggalkan tersebut tetap wajib untuk di-qadha'.

Selain sengaja meninggalkan puasa, terdapat kondisi atau perbuatan lain yang dapat menyebabkan puasa kita menjadi tidak sah atau batal, sehingga mengharuskan kita untuk meng-qadhanya. Hal ini dijelaskan oleh Syekh Abu Syuja' dalam Matan Taqrib halaman 19:

وَالَّذِيْ يُفْطِرُ بِهِ الصَّائِمُ عَشْرَةُ أَشْيَاءَ: مَا وَصَلَ عَمْدًا إِلَى الْجَوْفِ أَوِ الرَّأْسِ وَاْلحُقْنَةُ فِيْ أَحَدِ السَّبِيْلَيْنِ وَالْقَيْءُ عَمْدًا وَالْوَطْءُ عَمْدًا فِيْ الْفَرْجِ وَالْإِنْزَالُ عَنْ مُبَاشَرَةٍ وَالْحَيْضُ وَالنِّفَاسُ وَالْجُنُوْنُ وَالْإِغْمَاءُ كُلَّ الْيَوْمِ وَالرِّدَّةُ

Artinya: "Perkara yang membatalkan puasa ada 10 yaitu, sesuatu yang sampai ke lambung atau kepala dengan sengaja, suntik di qubul atau dubur, muntah dengan sengaja, bersenggama di farji dengan sengaja, inzal secara langsung, haid, nifas, gila dan pingsan sepanjang hari, dan murtad."

Oleh karena itu, ketika berpuasa, kita harus menghindari 10 hal ini agar puasa kita tidak batal. Namun, perlu diperhatikan bahwa terdapat beberapa perbuatan yang sekilas tidak membatalkan puasa, namun hakikatnya dapat menghilangkan pahala puasa. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

خمَسٌ يُفْطِرنَ الصَّائِمُ: الْغِيْبَةُ، واَلنَّمِيْمَةُ، وَالْكَذِبُ، وَالنَّظَرُ بِالشَّهْوَةِ، وَالْيَمِيْنُ الْكَاذِبَةُ

Artinya: "Terdapat 5 hal yang bisa membatalkan (pahala) puasa. Yaitu ghibah, adu domba, berbohong, melihat dengan syahwat dan sumpah palsu." (HR. Ad-Dailami).

Demikianlah beberapa kondisi dan perbuatan yang dapat membatalkan puasa dan membatalkan pahala puasa. Semoga pada Ramadhan kali ini, kita bisa menjalani ibadah puasa dengan sempurna dengan terhindar dari hal-hal yang bisa membatalkan puasa kita ataupun membatalkan pahala puasa kita.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

3. Keutamaan Membaca Al-Qur'an di bulan Ramadan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Ramadan adalah bulannya Al-Qur'an (Syahrul Qur'an). Oleh sebab itu, umat Islam begitu dianjurkan untuk memperbanyak membaca Al-Qur'an di bulan suci tersebut.

Rasulullah Saw. bahkan mencontohkan membaca Al-Qur'an di bulan Ramadhan. Hal ini diceritakan dalam sebuah hadis dari Ibnu Abbas sebagai berikut:

“Rasulullah Saw adalah manusia yang paling lembut terutama pada bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril menemuinya, dan adalah Jibril mendatanginya setiap malam di bulan Ramadhan, di mana Jibril mengajarkannya Al-Quran. Sungguh Rasulullah saw orang yang paling lembut daripada angin yang berhembus.” (HR. Bukhari).

Di sisi lain, tidak diragukan lagi, ada banyak keutamaan bagi para pembaca Al-Qur'an. Dalam sebuah hadis dari Aisyah Ra, dijelaskan membaca Al-Qur'an baik lancar maupun terbata-bata sama-sama mendapatkan pahala sebagai berikut:

“Orang yang mahir dalam membaca Al-Qur’an akan bersama para malaikat yang mulia dan selalu berbuat baik, sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an dalam keadaan terbata-bata dan dia kesulitan [dalam membaca], maka baginya dua pahala,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Oleh sebab itu, mari hidupkan bulan Ramadan dengan banyak membaca Al-Qur'an. Semoga segala amalan kita diridai oleh Allah Swt.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

4. Tujuan Puasa

Assalamu’alaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh.

Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT yang sudah memberikan limpahan nikmat yang tak terkira sampai hari ini. Hingga akhirnya kita bisa bertemu kembali di Bulan Ramadhan yang penuh berkah.

Tidak lupa, selawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, hingga sampai kepada kita semua selaku umatnya.

Melalui kesempatan ini, izinkan saya untuk menyampaikan sebuah kultum yang singkat mengenai tujuan puasa di bulan Ramadan.

Sebelumnya, mari kembali kita ucapkan rasa syukur terhadap Allah, sebab kita masih diberi kesempatan umur oleh Allah untuk bertemu dengan bulan yang penuh kenikmatan ini. Mari sama-sama ucapkan bacaan hamdalah "Alhamdulillahirabbil alamin,"

Mengenai anjuran berpuasa di bulan Ramadan, sesungguhnya sudah Allah firmankan lewat ayat Al-Qur’an Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi:

"Yaa ayuhaladzi na aamanuu kutiba alaikumusyiam kamaa kutiba alalladzina min khoikikum laallakum tatakuun"

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)

Dari penggalan ayat di atas jelas, Allah mewajibkan berpuasa bagi setiap orang yang beriman. Melalui ayat tersebut, Allah ingin kita menjalani puasa dengan maksud agar kita menjadi orang yang bertakwa.

Maka dari itu, sebelum ketakwaan dicapai bagi setiap orang yang berpuasa mereka untuk menahan diri dari segala nafsunya selama satu bulan penuh, selain makan dan minum.

Kelak di akhirat, manusia yang berhasil dan benar-benar memaknai puasa dengan sebaik-baiknya, maka ia akan sampai pada derajat ketaqwaan yang paling tinggi terhadap Allah.

Semoga kita semua yang dengan ikhlas menjalani ibadah puasa sanggup untuk sampai ke tujuan hakiki bulan puasa. Pada dasarnya sesuatu yang dijalani dengan hati yang lapang dan ikhlas akan diberikan kemudahan dan keberkahan dari setiap langkahnya oleh Allah SWT.

Maka dari itu jalani puasa selama satu bulan dengan penuh keikhlasan dalam hati sehingga puasa yang kita jalani pada akhirnya tidaklah sia-sia.

Itulah kultum singkat yang dapat saya sampaikan. Segala manfaat dan pengetahuan semua datangnya dari Allah, sementara jika ada salah ucap atau perbuatan datanya dari saya, sebagai manusia biasa. Semoga dengan lapang hati bisa dibukakan pintu maaf dengan lapang.

Wassalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

5. Menahan Diri di Bulan Puasa

Bismillahirrahmanirrahim,

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, wa ash-shalatu wassalamu ‘ala Rasulillah, wa ‘ala alihi wa ashabihi ajma'in. Amma ba'du.

Saudaraku, para jamaah yang dirahmati Allah,

Puasa Ramadan adalah ibadah yang tidak hanya melibatkan aspek fisik, tetapi juga melibatkan aspek spiritual yang sangat dalam. Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 183:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْکُمُ الصِّيَا مُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِکُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ

Yaaa ayyuhallaziina aamanuu kutiba 'alaikumush-shiyaamu kamaa kutiba 'alallaziina ming qoblikum la'allakum tattaquun.

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,"

Ayat ini menunjukkan bahwa tujuan utama dari puasa adalah untuk mencapai takwa, yaitu kemampuan untuk menahan diri dari segala sesuatu yang dapat merusak hubungan kita dengan Allah.

Ketika kita menahan diri dalam bentuk fisik, kita juga diajarkan untuk menahan diri dalam hal emosi, perkataan, dan perbuatan. Menahan diri dari godaan duniawi ini adalah proses yang tidak mudah, tetapi melalui puasa, kita diberikan kesempatan untuk melatih diri.

Saudaraku, setiap hari kita diuji dengan godaan yang datang dari dalam diri kita sendiri maupun dari luar. Namun, di bulan yang penuh berkah ini, kita diberikan kekuatan untuk menahan diri lebih baik dari sebelumnya.

Dengan menahan diri, kita bukan hanya menjalankan perintah Allah, tetapi juga mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Semoga kita semua diberikan kekuatan untuk menahan diri dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, serta mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

6. Sholat Tiang Agama

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada Allah Swt., yang sudah memberi nikmat berupa kesehatan hingga hari ini. Tidak lupa selawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad saw., serta keluarga, para sahabat, sampai kepada kita umatnya yang mudah-mudahan selalu taat mengikuti sunah-sunahnya.

Dalam kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan satu hadis yang maknanya begitu mendalam mengenai salat. Isi hadis itu berbunyi:

"Salat adalah tiang agama, barang siapa mendirikannya maka sungguh ia telah menegakkan agama (Islam) itu dan barang siapa meninggalkannya maka sungguh ia telah merobohkan agama (Islam) itu." (Baihaqi)

Hadis di atas menggambarkan betapa pentingnya salat. Bahkan salat diibaratkan sebagai tiang atau fondasi agama.

Bayangkan saja bila rumah didirikan tanpa fondasi, apakah rumah itu bisa berdiri tegak? Tentu saja jawabannya tidak!

Pun demikian dengan agama Islam, jika kita tak mendirikan salat, roh Islam di dalam diri seorang Muslim akan mudah roboh. Bahkan dalam hadis lain, Nabi Muhammad saw. pernah bersabda:

"Yang pertama kali ditanyakan kepada seorang hamba pada hari kiamat adalah perhatian kepada salatnya. Jika salatnya baik, dia akan beruntung (dalam sebuah riwayat disebutkan dia akan berhasil). Dan jika salatnya rusak, dia akan gagal dan merugi." (Thabrani)

Maka artinya, salat merupakan ibadah wajib yang tak bisa kita tinggalkan begitu saja. Sebab ia adalah tiang agama dan merupakan amalan yang akan Allah Swt., hisab pertama kali di akhirat kelak.

Itulah kultum singkat tentang salat. Semoga ada manfaatnya. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

CONTOH KULTUM SINGKAT TENTANG BERSYUKUR
Kultum Ramadhan Singkat 5 Menit  (Muslim Youth Musings)

 

7. Menggapai Ampunan di Bulan Ramadhan

Assalamu'alaikum, Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bismillahirrahmanirrahim.

الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ

Hadirin jamaah yang dimuliakan Allah SWT,

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk bertemu kembali dengan bulan Ramadhan, bulan yang penuh ampunan. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.

Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan. Di bulan ini, Allah SWT membuka pintu ampunan seluas-luasnya bagi hamba-Nya yang bertaubat. Allah SWT berfirman dalam surat Az-Zumar ayat 53:

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Artinya: "Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Az-Zumar: 53)

Ayat ini memberikan harapan kepada kita semua, bahwa sebesar apapun dosa yang telah kita perbuat, Allah SWT selalu membuka pintu ampunan-Nya. Oleh karena itu, mari kita jadikan bulan Ramadhan ini sebagai momentum untuk bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Cara Menggapai Ampunan di Bulan Ramadhan

1. Bertaubat dengan sungguh-sungguh

Menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukan, berjanji untuk tidak mengulanginya, dan meninggalkan perbuatan dosa tersebut.

2. Memperbanyak istighfar

Mengucapkan kalimat istighfar, seperti "Astaghfirullahal'adzim", sebagai bentuk permohonan ampunan kepada Allah SWT.

3. Memperbanyak ibadah

Melaksanakan ibadah-ibadah wajib dan sunnah dengan sebaik-baiknya, seperti shalat, puasa, membaca Al-Quran, dan bersedekah.

4. Memperbaiki hubungan dengan sesama

Meminta maaf kepada orang-orang yang pernah kita sakiti, dan memaafkan kesalahan orang lain

5. Memperbanyak doa

Memohon ampunan kepada Allah SWT dengan doa-doa yang tulus dan ikhlas.
Keutamaan Ampunan di Bulan Ramadhan

Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari hadis tersebut, kita dapat mengetahui bahwa salah satu keutamaan puasa Ramadhan adalah diampuninya dosa-dosa yang telah lalu. Oleh karena itu, mari kita manfaatkan bulan Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya, agar kita termasuk orang-orang yang mendapatkan ampunan dari Allah SWT.

Semoga Allah SWT menerima taubat kita dan mengampuni dosa-dosa kita.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

8. Anjuran Berbuat Baik

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Alhamdulillah, kita masih diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini.

Di bulan yang mulia ini, marilah kita tingkatkan kebaikan dan berbuat baik kepada sesama. Berbuat baik adalah salah satu nilai yang sangat dihargai dalam agama Islam.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 197 yang artinya,

“Berbuat baiklah, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”

Berbuat baik dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti memberikan sedekah, membantu orang lain yang membutuhkan, mengucapkan salam dan senyum, memberikan kata-kata yang menghibur, dan lain sebagainya.

Ketika kita berbuat baik, tidak hanya membantu orang lain tetapi juga memberikan manfaat bagi diri kita sendiri.

Banyak hadits yang mengajarkan tentang pentingnya berbuat baik. Salah satunya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah iman seseorang itu sempurna sampai ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri.”

Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan bulan Ramadhan ini untuk meningkatkan kebaikan dan berbuat baik kepada sesama.

Kita dapat memberikan sedekah, membantu orang yang membutuhkan, menjaga sikap dan perilaku yang baik, serta memperbanyak doa dan ibadah agar kita senantiasa diberi kemudahan dan keberkahan dalam hidup ini.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan taufik dan hidayah kepada kita untuk selalu berbuat baik dan mendapatkan ridha-Nya. Aamiin.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

9. Sedekah di Bulan Ramadhan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Pada kesempatan yang baik kali ini, saya ingin mengulas tentang apa pentingnya sedekah dalam ajaran Islam.

Sedekah adalah salah satu ibadah yang sangat ditekankan dalam Islam. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, “Dan apa yang kamu berikan sebagai sedekah adalah untuk dirimu sendiri, sedang kamu tidak memberikan melainkan karena mencari keridhaan Allah.” (QS. Al-Baqarah: 272).

Mari kita tinjau beberapa keutamaan sedekah dalam Islam:

Mendapatkan pahala: Allah SWT menjanjikan pahala yang besar bagi orang yang bersedekah dengan ikhlas. Setiap sedekah yang diberikan akan membawa keberkahan, bahkan Allah SWT berjanji akan melipatgandakan pahala bagi yang bersedekah.

Menghilangkan kekikiran: dengan bersedekah, kita belajar untuk menghilangkan sifat kekikiran dan pelit dalam diri kita. Memberikan sedekah membawa rasa bahagia karena telah memberi manfaat kepada sesama.

Menyucikan harta: sedekah membantu membersihkan harta dari sumber-sumber yang tidak halal, menjadikannya halal di mata Allah SWT.

Menjalin persaudaraan: Melalui sedekah, kita menjalin persaudaraan dengan membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan. Ini membantu menciptakan hubungan yang baik di antara sesama.

Mendapatkan keberkahan: Allah SWT menjanjikan keberkahan bagi orang yang bersedekah dengan ikhlas. Sedekah membawa rezeki yang berlimpah dan perlindungan dari bencana.

Semoga kita senantiasa dapat bersedekah dengan ikhlas dan merasakan keberkahan dalam hidup kita. Wallahu a'lam.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

10. Meraih Pahala dengan Amal Saleh di Bulan Ramadan

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Pada bulan Ramadan ini, kita semua telah diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk memperbanyak amal ibadah dan meraih pahala yang berlimpah.

Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan, di mana Allah memberikan banyak kesempatan bagi kita untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada-Nya.

Salah satu amal saleh yang sangat dianjurkan untuk dilakukan di bulan Ramadan adalah berpuasa. Puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga, namun juga menahan diri dari segala perbuatan yang dapat merusak ibadah kita.

Puasa juga menjadi sarana untuk membiasakan diri mengendalikan diri dalam berbagai situasi dan kondisi.

Selain itu, masih banyak amal saleh lainnya yang bisa kita lakukan di bulan Ramadan, seperti sedekah, shalat tarawih, membaca Al-Quran, dan lain sebagainya.

Semua amal saleh tersebut memiliki pahala yang besar di sisi Allah SWT. Namun, kita tidak boleh melupakan esensi dari amal saleh itu sendiri. Amal saleh yang kita lakukan haruslah murni karena Allah SWT semata.

Kita tidak boleh beramal untuk mencari popularitas, pujian dari orang lain, atau bahkan untuk kepentingan dunia semata. Kita harus beramal karena Allah SWT dan semata-mata untuk mendapatkan ridha-Nya.

Oleh karena itu, di bulan Ramadan ini, mari kita perbanyak amal saleh yang murni karena Allah SWT semata.

Mari kita berpuasa dengan penuh kesabaran dan ikhlas, shalat tarawih dengan khusyu’, membaca Al-Quran dengan hafalan yang benar dan memahami maknanya, serta berbuat baik kepada orang lain dengan ikhlas dan tulus.

Dengan melakukan amal saleh yang murni karena Allah SWT semata, Insya Allah, kita akan meraih pahala yang besar dan berlimpah di sisi-Nya.

Mari kita manfaatkan bulan Ramadan ini dengan sebaik-baiknya dan jangan sampai melewatkan kesempatan berharga ini.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan dan kemudahan untuk beribadah dengan baik di bulan Ramadan ini. Aamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

Itulah sepuluh kultum Ramadhan singkat 5 menit tentang berbagai tema yang bisa dijadikan sebagai referensi.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Editor: Safrezi

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan