5 Contoh Kultum Ramadhan Singkat 7 Menit Terbaru yang Penuh Hikmah
Di Indonesia, bulan Ramadhan umumnya identik dengan kegiatan kultum yang biasanya disampaikan ustadz setelah shalat berjamaah, menjelang berbuka puasa, atau setelah ibadah shalat tarawih.
Kultum atau kuliah tujuh menit sendiri merupakan dakwah yang berisi nasihat, motivasi, dan inspirasi kepada para jamaah, serta mengingatkan mereka tentang ajaran-ajaran Islam.
Berikut di bawah ini kumpulan kultum Ramadhan singkat 7 menit terbaru penuh hikmah yang bisa dijadikan sebagai referensi.
Kultum Ramadhan Singkat 7 Menit Terbaru Penuh Hikmah
Berikut ini lima kultum Ramadhan singkat 7 menit terbaru yang bisa dijadikan referensi.
Kultum Ramadhan 1: Keutamaan Sedekah di Bulan Ramadhan
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه ُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اما بعـد
قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ.
اِنَّ الْمُصَّدِّقِيْنَ وَالْمُصَّدِّقٰتِ وَاَقْرَضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ اَجْرٌ كَرِيْمٌ
Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah, tuhan semesta Alam yang telah memberi kita nikmat yang berlimpah hingga detik ini.
Sholawat serta salam, mari kita curahkan kepada Nabi Muhammad saw, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti sekarang ini.
Hadirin yang saya hormati,
Di Bulan Ramadhan yang penuh maghfirah dan keutamaan ini marilah kita memperbanyak amal ibadah salah satunya gemar bersedekah.
Terlebih pascapandemi saat ini, banyak saudara-saudara kita yang kesulitan ekonomi. Karena itu, bagi yang mampu untuk membantu dengan memberikan sedekah.
Sedekah atau shodaqoh berasal dari kata "shadaqa" yang artinya jujur, benar, memberi dengan ikhlas. Ini mengisyaratkan bahwa orang-orang yang bersedekah berarti telah berlaku jujur kepada dirinya sendiri mengenai kelebihan yang telah di berikan oleh Allah.
Allah SWT berfirman:
اِنَّ الْمُصَّدِّقِيْنَ وَالْمُصَّدِّقٰتِ وَاَقْرَضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ اَجْرٌ كَرِيْمٌ
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul-Nya) baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah peinjaman yang baik, niscaya akan dilipat gandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak. (QS. Al hadid: 18).
Bulan Ramadhan merupakan ladang pahal dan kebaikan. Salah satu amalan sunnah yang dianjurkan yakni banyak bersedekah.
Adalah Rasulullah SAW orang yang paling bagus dalam kebajikan. Dan menjadi paling baik saat bulan Ramadhan ketika Jibril as. mendatanginya, seperti dalam hadits berikut:
Adalah Rasulullah SAW orang yang sangat murah dengan sumbangan. Dan saat beliau paling bermurah adalah di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. (HR Bukhari dan Muslim).
Hadirin yang Dirahmati Allah
Salah satu bentuk sedekah di Bulan Ramadhan yakni memberi makan saat berbuka. Amalan inisangat dianjurkan karena balasannya sangat besar sebesar pahala orang yang diberi makan itu tanpa dikurangi. Bahkan meski hanya mampu memberi sabutir kurma atau seteguk air putih saja. Tapi lebih utama bila dapat memberi makanan yang cuup dan bisa mengenyangkan perutnya.
Dalam hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:
"Siapa yang memberi makan (saat berbuka) untuk orang yang puasa, maka dia mendapat pahala seperti pahala orang yang diberi makannya itu tanpa dikurangi sedikitpun dari pahalanya. (HR At-Tirmizy, An-Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaemah).
Hadirin yang dirahmati Allah SWT
Keutamaan sedekah di Bulan Ramadhan pertama pahalanya dilipatgandakan. Hal ini sebagaiman disebutkan dalam hadits berikut:
مَنْ تَقَرَّبَ فِيهِ بِخُصْلَةٍ مِنَ الخَيْرِ كَانَ كَمْنَ أَدَّى فَرِيضَةً فِيما سِوَاهُ، وَمَنْ أَدَّى فِيهِ فَرِيضَةً كَانَ كَمَنْ أدَّى سَبْعِيْنَ فَرِيضَةً فِيمَا سِوَاهُ
Latin: Man Taqarraba fiihi bikhushlatin minal khairi kaana kaman adan fariidhotan fiima siwaahu, waman adan fiihi fariidhatan kaana kaman adan sab'iina fariidhotan fiima siwaah.
Artinya: Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan satu kebaikan di bulan ramadhan maka pahalanya sama dengan pahala melakukan perbuatan yang fardhu (wajib) di selain bulan ramadhan. Dan barangsiapa melakukaan satu perbuatan wajib di bulan Ramadhan maka pahalanya sama dengan melakukan 70 perbuatan wajib di selain bulan Ramadhan.
Keutamaan sedekah di Bulan Ramadhan selanjutnya akan mendapat pahala seperti orang yang diberi makan berbuka tanpa dikurangi sedikit pun.
"Siapa yang memberi makan (saat berbuka) untuk orang yang puasa, maka dia mendapat pahala seperti pahala orang yang diberi makannya itu tanpa dikurangi sedikitpun dari pahalanya. (HR At-Tirmizy, An-Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaemah).
Keutamaan sedekah di Bulan Ramadhan selanjutnya akan dibalas 700 kali lipat.
"Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. (HR. Muslim).
Keutamaan sedekah di Bulan Ramadhan berikutnya merupakan amalan utama. Karena itu, manfaatkan momentum Bulan Ramadhan untuk banyak bersedekah.
Dari Anas bin Malik ra yang diriwayatkan secara marfu', "Sedekah yang paling afdhal adalah yang diberikan di bulan Ramadhan." (HR Tirmizy).
Kultum Ramadhan 2: Menggapai Ampunan di Bulan Ramadhan
Assalamu'alaikum, Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bismillahirrahmanirrahim.
الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ
Hadirin jamaah yang dimuliakan Allah SWT,
Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk bertemu kembali dengan bulan Ramadhan, bulan yang penuh ampunan. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan. Di bulan ini, Allah SWT membuka pintu ampunan seluas-luasnya bagi hamba-Nya yang bertaubat. Allah SWT berfirman dalam surat Az-Zumar ayat 53:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Artinya: "Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Az-Zumar: 53)
Ayat ini memberikan harapan kepada kita semua, bahwa sebesar apapun dosa yang telah kita perbuat, Allah SWT selalu membuka pintu ampunan-Nya. Oleh karena itu, mari kita jadikan bulan Ramadhan ini sebagai momentum untuk bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
Cara Menggapai Ampunan di Bulan Ramadhan
1. Bertaubat dengan sungguh-sungguh
Menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukan, berjanji untuk tidak mengulanginya, dan meninggalkan perbuatan dosa tersebut.
2. Memperbanyak istighfar
Mengucapkan kalimat istighfar, seperti "Astaghfirullahal'adzim", sebagai bentuk permohonan ampunan kepada Allah SWT.
3. Memperbanyak ibadah
Melaksanakan ibadah-ibadah wajib dan sunnah dengan sebaik-baiknya, seperti shalat, puasa, membaca Al-Quran, dan bersedekah.
4. Memperbaiki hubungan dengan sesama
Meminta maaf kepada orang-orang yang pernah kita sakiti, dan memaafkan kesalahan orang lain.
5. Memperbanyak doa
Memohon ampunan kepada Allah SWT dengan doa-doa yang tulus dan ikhlas.
Keutamaan Ampunan di Bulan Ramadhan
Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadis tersebut, kita dapat mengetahui bahwa salah satu keutamaan puasa Ramadhan adalah diampuninya dosa-dosa yang telah lalu. Oleh karena itu, mari kita manfaatkan bulan Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya, agar kita termasuk orang-orang yang mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
Semoga Allah SWT menerima taubat kita dan mengampuni dosa-dosa kita.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kultum Ramadhan 3: Ramadhan sebagai Bulan Introspeksi Diri
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk bertemu kembali dengan bulan suci Ramadhan, bulan yang penuh berkah dan ampunan. Shalawat serta salam kita sampaikan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan kali ini, saya ingin mengajak kita semua untuk merenungkan makna Ramadhan sebagai bulan introspeksi diri. Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga momen untuk merefleksikan diri, membersihkan hati, serta meningkatkan kualitas ibadah dan ketakwaan kepada Allah SWT.
1. Introspeksi Diri: Muhasabah atas Amal Perbuatan
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَالْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۚ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hasyr: 18)
Ayat ini mengingatkan kita untuk selalu mengevaluasi diri: Apakah ibadah kita sudah benar? Apakah hubungan kita dengan sesama sudah baik? Apakah kita sudah memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk kebaikan?
2. Ramadhan sebagai Waktu Membersihkan Hati
Selain sebagai waktu untuk introspeksi, Ramadhan juga merupakan bulan untuk membersihkan hati dari sifat-sifat buruk seperti iri, dengki, sombong, dan amarah. Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ، فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ
Artinya: "Jika salah seorang di antara kalian berpuasa, maka janganlah ia berkata-kata kotor dan jangan pula berteriak-teriak. Jika seseorang mencacinya atau mengajaknya berkelahi, hendaklah ia berkata, 'Sesungguhnya aku sedang berpuasa.'" (HR. Bukhari & Muslim)
Dari hadits ini, kita diajarkan bahwa puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri dari perkataan dan perbuatan yang tidak baik. Inilah saatnya kita melatih diri untuk lebih sabar, lebih pemaaf, dan lebih tenang dalam menghadapi segala cobaan.
3. Meningkatkan Kualitas Ibadah dan Ketakwaan
Ramadhan adalah kesempatan emas untuk meningkatkan ibadah kita. Banyak keutamaan yang Allah berikan di bulan ini, salah satunya adalah malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Maka, marilah kita manfaatkan bulan ini untuk memperbanyak sholat, membaca Al-Quran, berzikir, dan berdoa. Jangan biarkan waktu berlalu begitu saja tanpa kita isi dengan kebaikan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: "Barang siapa yang mendirikan sholat malam di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari & Muslim)
Hadirin sekalian,
Ramadhan adalah kesempatan langka yang diberikan Allah kepada kita. Gunakan waktu ini untuk introspeksi, membersihkan hati, dan meningkatkan ibadah. Jadikan Ramadhan ini sebagai titik balik untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dekat dengan Allah SWT.
Semoga kita semua dapat memanfaatkan bulan suci ini dengan sebaik-baiknya dan mendapatkan ampunan serta ridha Allah SWT.
Aamiin ya Rabbal 'alamin.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kultum Ramadhan 4: Puasa Mengantarkan ke Surga
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إنَّ الْحَمْدَ ِلله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِيْرُهُ وَنَعُوْذُ بِالله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيٍّئاَتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِي اللهُ فَلَامُضِلَّ لَهْ، وَمَنْ يَضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهْ، أَشْهَدُ اَنْ لَّا اِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهْ وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه لَانَبِيَّ بَعْدَهْ. أما بعد.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas nikmat iman dan Islam. Atas karunia-Nya juga, kita bisa berkumpul melaksanakan sholat tarawih di tempat mulia ini.
Shalawat serta salam kita sanjungkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang dengan cahaya Islam.
Alhamdulillah kita masih diberi kesempatan bertemu Bulan Ramadhan. Bulan yang penuh ampunan dan ladang pahala. DI bulan suci ini, kita diwajibkan puasa sehari penuh.
Puasa di Bulan Ramadhan merupakan kewajiban bagi tiap Muslim yang jika dilakukan dengan penuh keimanan dapat mengantarnya ke surga.
Kewajiban berpuasa di Bulan Ramadhan ini sebagaimana firman Allah subhanu wa’taála dalam surat Al-Baqarah ayat 183 sebagai berikut:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa.”
Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan melalui ayat tersebut di atas Allah SWT ber-khitab kepada orang-orang mukmin dari kalangan umat ini dan memerintahkan kepada mereka berpuasa, yaitu menahan diri dari makan dan minum serta bersenggama dengan niat yang ikhlas karena Allah Swt.
Karena di dalam berpuasa terkandung hikmah membersihkan jiwa, menyucikannya serta membebaskannya dari endapan-endapan yang buruk (bagi kesehatan tubuh) dan akhlak-akhlak yang rendah.
Allah menyebutkan, sebagaimana puasa diwajibkan atas mereka, sesungguhnya Allah pun telah mewajibkannya atas umat-umat sebelum mereka. Dengan demikian, berarti mereka mempunyai teladan dalam berpuasa, dan hal ini memberikan semangat kepada mereka dalam menunaikan kewajiban ini, yaitu dengan penunaian yang lebih sempurna dari apa yang telah ditunaikan oleh orang-orang sebelum mereka.
Syaikh Al-Maraghi di dalam kitab tafsirnya seperti diterangkan Ustaz Saiyid Mahadhir dalam bukunya Bekal Ramadhan dan Idul Fitri, hikmah dari puasa itu adalah hadirnya sifat taqwa dalam diri seorang muslim, karena puasa membiasakan seorang muslim untuk takut kepada Allah swt dalam kondisi sembunyi maupun ramai.
Selama puasa seorang muslim selalu merasa diawasi oleh Allah swt, mereka berani menahan syahwat hanya karena merasa bahwa Allah swt selalu mengawasi, perasaan inilah yang jika berlanjut setelah Ramadhan akan menjadi sebab takwa seorang muslim.
Muara dari ketakwaan itu yang mengantarkan seorang Muslim meraih pintu surga Firdaus seperti disebutkan dalam sebuah hadits berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَصَامَ رَمَضَانَ كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ هَاجَرَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ جَلَسَ فِي أَرْضِهِ الَّتِي وُلِدَ فِيهَا قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلَا نُنَبِّئُ النَّاسَ بِذَلِكَ قَالَ إِنَّ فِي الْجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ أَعَدَّهَا اللَّهُ لِلْمُجَاهِدِينَ فِي سَبِيلِهِ كُلُّ دَرَجَتَيْنِ مَا بَيْنَهُمَا كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَسَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الْجَنَّةِ وَأَعْلَى الْجَنَّةِ وَفَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ
Dari Abu Hurairah bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, dan berpuasa pada bulan Ramadlan, maka Allah berkewajiban memasukkannya ke dalam surga, baik ia berhijrah di jalan Allah atau duduk di tempat tinggalnya tempat ia dilahirkannya.”
Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, tidak sebaiknyakah kami mengabarkan orang-orang tentang hal ini?” Rasulullah Shallalahu Alaihi Wa Sallam menjawab: “Dalam surga terdapat seratus derajat yang Allah persiapkan bagi para mujahidin di jalan-Nya, yang jarak antara setiap dua tingkatan bagaikan antara langit dan bumi, maka jika kalian meminta Allah, mintalah surga firdaus, sebab firdaus adalah surga yang paling tengah dan paling tinggi, di atasnya ada singgasana Arrahman, dan daripadanya sungai surga memancar.” (HR. Bukhari No. 6873 dan 2851, Ahmad No. 8067 dan 8119)
Melalui hadis di atas, ternyata iman kepada Allah dan Rasulnya, mendirikan shalat dan berpuasa Ramadhan kemuliannya sebanding dengan berhijrah di jalan Allah.
Saking gembiranya, para sahabat meminta izin kepada Rasulullah SAW untuk memberitahukan kabar gembira tersebut kepada khalayak ramai. Alih-alih mengidzinkan, Rasulullah malah melanjutkan sabdanya bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyediakan surga yang didalamnya ada 100 derajat yang mana setiap dua derajat jaraknya bagaikan langit dan bumi, Subhanallah !. Surga tersebut diperuntukkan untuk orang-orang yang berjihad di jalan Allah.
Seberapa jauhkah jarak antara langit dan bumi ? Ibnu Hajar menjelaskan bahwa para ulama berbeda pendapat tentang seberapa jauhnya. Imam Thabrani mengatakan bahwa jarak tempuh antara langit dan bumi memakan waktu waktu sekitar 500 tahun, Subhanallah !
Rasulullah juga menganjurkan kita agar berdoa memperoleh Firdaus, surga yag paling baik dan paling tinggi. Di atas Firdauslah singgasana Allah Al-Rahman berada. Di bawah singgasana tersebutlah memancar suangai-sungai yang mengaliliri semua surga.
Kultum Ramadhan 5: Sedekah Ramadhan, Meraih Berkah dengan Berbagi
Assalamu'alaikum, Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bismillahirrahmanirrahim.
الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ
(Latin: Alhamdulillahi rabbil 'alamin, was sholatu wassalamu 'ala, asyrofil ambiyaa iwal mursalin, wa a'laa alihi wa sahbihi ajmain amma ba'du)
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk kembali bertemu dengan bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah dan ampunan. Bulan yang dinanti-nantikan oleh seluruh umat Islam di dunia. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Hadirin jamaah yang dirahmati Allah SWT,
Alhamdulillah, kita kembali dipertemukan dengan bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah dan ampunan. Di bulan ini, Allah SWT melipatgandakan pahala setiap amalan kebaikan, termasuk sedekah.
Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan. Beliau bersabda:
"Sedekah yang paling utama adalah sedekah di bulan Ramadhan." (HR. Tirmidzi)
Sedekah di bulan Ramadhan bukan hanya sekadar memberikan bantuan materi, tetapi juga bentuk kepedulian dan kasih sayang kita kepada sesama. Dengan bersedekah, kita meringankan beban saudara-saudara kita yang membutuhkan, serta membersihkan harta kita dari hak-hak orang lain.
Ada banyak macam sedekah yang bisa kita lakukan selama bulan Ramadan ini, di antaranya;
1. Sedekah Makanan
Memberikan makanan untuk berbuka puasa kepada orang-orang yang membutuhkan, seperti fakir miskin, anak yatim, atau musafir.
2. Sedekah Harta
Menyisihkan sebagian harta kita untuk disumbangkan kepada lembaga-lembaga amal atau langsung kepada orang-orang yang membutuhkan.
3. Sedekah Pakaian
Memberikan pakaian layak pakai kepada orang-orang yang membutuhkan.
Sedekah Ilmu
Mengajarkan ilmu yang bermanfaat kepada orang lain, seperti mengajar membaca Al-Quran atau memberikan pelatihan keterampilan.
4. Sedekah Senyum
Memberikan senyum kepada orang lain, sebagai bentuk kebaikan dan kehangatan.
Keutamaan Bersedekah di Bulan Ramadhan
Ketika bersedekah maka Allah SWT melipatgandakan pahala. Sedekah juga dapat membersihkan harta kita dari hak-hak orang lain dan menjauhkan kita dari sifat kikir.
Selain itu, sedekat bisa dijadikan sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, karena dengan bersedekah, kita menunjukkan ketaatan dan rasa syukur kita kepada-Nya.
Rasulullah SAW bersabda bahwa sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api dan akan menjadi naungan bagi orang yang bersedekah di hari kiamat.
Nah, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk bersedekah di antaranya:
1. Niat yang Ikhlas
Niatkan sedekah semata-mata karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau riya.
2. Harta yang Halal
Sedekahkan harta yang diperoleh dari jalan yang halal.
3. Tangan Kanan Memberi, Tangan Kiri Tidak Tahu:
Usahakan sedekah secara sembunyi-sembunyi, agar lebih ikhlas dan terhindar dari riya.
Prioritaskan yang Membutuhkan: Utamakan memberikan sedekah kepada orang-orang yang paling membutuhkan, seperti fakir miskin, anak yatim, atau orang-orang yang sedang tertimpa musibah.
4. Istiqomah
Lakukan sedekah secara rutin, tidak hanya di bulan Ramadhan saja.
Mari kita jadikan bulan Ramadhan ini sebagai momentum untuk memperbanyak sedekah, agar kita meraih keberkahan dan ampunan dari Allah SWT. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Demikian lima kultum Ramadhan singkat 7 menit terbaru penuh hikmah yang bisa dijadikan sebagai referensi.

