10 Kultum tentang Malam Lailatul Qadar sebagai Keistimewaan Bulan Ramadhan
Dalam bulan Ramadhan yang penuh berkah, terdapat sebuah malam istimewa yang begitu dinantikan, dikenal sebagai malam Lailatul Qadar. Diyakini bahwa pada malam ini, limpahan rahmat ilahi menyelimuti bumi, dan doa-doa dari mereka yang bersungguh-sungguh dalam ibadah akan mendapat jawaban dari Sang Pencipta.
Melansir Al Manhaj, malam lailatul qadar merupakan malam istimewa bagi umat Islam yang merupakan pengikut Nabi Muhammad SAW. Hal ini termuat di dalam firman Allah SWT pada surat Ad-Dukhaan berikut:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ﴿٣﴾فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ﴿٤﴾أَمْرًا مِنْ عِنْدِنَا ۚ إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah yang mengutus Rasul-Rasul.” [Ad-Dukhaan/44: 3-5].
Berikut ini beberapa contoh kultum tentang Malam Lailatul Qadar yang secara spesifik membahas tema besar tersebut. Selain untuk menyebarkan syiar Islam, ceramah singkat ini juga berguna untuk mengingatkan tentang akan datangnya malam istimewa tersebut di bulan Ramadhan.
Kultum tentang Malam Lailatul Qadar (1)
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarakatuh.
Hadirin Rahimakumullah
Tentu kita semua tidak asing dengan nasihat dan anjuran untuk meningkatkan kualitas ibadah di akhir bulan Ramadhan, sebab akhir bulan Ramadhan terdapat sebuah momen istimewa yaitu sebuah malam yang memiliki kemuliaan yang pahalanya lebih dari seribu bulan.
Momen tersebut adalah malam Lailatul Qadar yang selalu ditunggu-tunggu oleh seluruh umat muslim di dunia. Malam yang memiliki keutamaan lebih dari seribu bulan tersebut waktunya dirahasiakan oleh Allah swt untuk menguji keikhlasan kita dalam beribadah, namun Rasulullah saw memberikan tanda-tanda terjadinya malam tersebut di sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadhan. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Sayyidatina Aisyah:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا، قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ، أَحْيَا اللَّيْلَ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ، وَجَدَّ وَشَدَّ الْمِئْزَرَ
Artinya, "Dari Aisyah ra berkata" Rasulullah saw (ketika) memasuki sepuluh terakhir Ramadhan beliau menghidupkan malam itu, membangunkankeluarganya dan mengencangkan ikat pinggangnya."
Hadirin Rahimakumullah
Kita sebagai seorang hamba sudah seharusnya mencari bekal untuk kehidupan di akhirat kelak, sehingga memperbanyak ibadah di malam mulia ini sangat dianjurkan untuk menunjukkan sikap kehambaan kita dengan memperbanyak ibadah. Setidaknya ada lima amalan agar dapat meraih keistimewaan malam mulia tersebut.
Pertama, mendirikan shalat sunnah dengan istiqomah terutama shalat sunnah yang dianjurkan seperti shalat tahajud dan salat tasbih dengan berjamaah. Shalat sunnah yang dilakukan pada malam hari yaitu dalam waktu antara setelah shalat isya dan subuh memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah kesempatan terkabulnya doa. oleh karena itu amalan shalat sunnah mala mini sangat dianjurkan untuk dilakukan menjelang akhir bulan Ramadhan.
Kedua, perbanyaklah berdzikir kepada Allah swt dan berdoa untuk meminta ampunan. Amalan ini bisa mengantarkan kita untuk meraih keutamaan malam Lailatul Qadar.
Ketiga, amalan yang dianjurkan untuk meraih keutamaan Lailatul Qadar adalah melakukan i'tikaf di masjid. I'tikaf berarti berdiam diri di masjid dengan niat tertentu. Rasulullah saw juga melakukan hal tersebut sebagaimana yang disebutkan oleh Sayyidatina Aisyah:
عَنْ عَائِشَة كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى يَتَوَفَّاهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ
Artinya, "Dari Aisyah ra, ia mengatakan bahwa Rasulullah saw melakukan i'tikaf setelah tanggal dua puluh Ramadhan hingga akhir hayatnya," (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Keempat, bersedekahlah dengan ikhlas. Umat Islam sangat dianjurkan untuk saling membantu sesama muslim oleh karena itu dianjurkan bersedekah. Terutama bersedekah di sepuluh hari terakhir bulan penuh berkah ini sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw.
عَنْ أَنَسٍ قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللهِ أَيُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ قَالَ صَدَقَةُ رَمَضَانَ. (رواه البيهقي)
Artinya, "Dari Anas ra ia berkata, bahwa Rasulullah saw pernah ditanya, apakah sedekah yang paling utama? Ia menjawab sedekah di bulan Ramadhan." (HR Al-Baihaqi).
Hadits di atas menunjukan betapa besarnya balasan untuk orang yang melakukan sedekah di akhir bulan Ramadhan terutama pada sepuluh hari terakhir menjelang perginya bulan Ramadhan.
Demikian kultum singkat ini dapat saya sampaikan. Semoga Allah memperkenankan kita untuk memperoleh lailatul qadar.
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarakatuh.
Kultum tentang Malam Lailatul Qadar (2)
Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah
Mari kita ucapkan rasa syukur kepada Allah swt yang telah menganugerahkan banyak nikmat kepada kita. Di antaranya adalah masih diberi-Nya kita umur panjang sehingga bisa menikmati manisnya bulan suci Ramadhan kali ini.
Terlebih saat ini kita sudah memasuki 10 hari ketiga Ramadhan yang memiliki banyak keistimewaan di antaranya adalah adanya malam mulia yang keistimewaannya lebih baik dari 1.000 bulan yakni Lailatul Qadar.
Istimewanya malam ini, sampai-sampai dalam Al-Qur'an terdapat satu surat khusus yang menjelaskan tentang Lailatul Qadar yang diberi nama Surat Al-Qadr dengan 5 ayat di dalamnya:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ . وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ. لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ. تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ. سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada Lailatul Qadar. Tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar."
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah
Seperti dijelaskan dalam ayat tersebut, Lailatul Qadar memiliki keistimewaan dalam durasi 1.000 bulan. Jika jumlah waktunya dikonversikan, maka akan sama dengan 83 tahun. Angka ini merupakan umur standar rata-rata hidup manusia di dunia sehingga jika seseorang menemui malam Lailatul Qadar dan melakukan kebaikan-kebaikan di dalamnya, maka sama saja ia telah berbuat baik seumur hidupnya.
Namun untuk mendapatkan malam mulia ini sangatlah tidak mudah. Pasalnya, kapan waktu tepatnya malam lailatul qadar tidak bisa diketahui secara pasti. Butuh ikhtiar umat Islam untuk dapat menjumpainya dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah di sepuluh akhir di bulan Ramadhan. Hal ini juga sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad yang dikemukakan dalam hadits riwayat Muslim:
عَنْ الْأَسْوَدِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مَا لَا يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهِ
Artinya: "Dari Aswad dari Aisyah ra ia berkata bahwa Nabi saw meningkat amal-ibadah pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan melebihi di waktu yang lain," (HR Muslim).
Dari hadits ini kita bisa memahami bahwa semakin mendekati hari-hari terakhir Ramadhan, keistimewaan yang ada di dalamnya pun semakin banyak. Sehingga sangat merugilah mereka yang memiliki semangat di awal Ramadhan, namun kemudian terus turun semangatnya dalam beribadah ketika mendekati akhir-akhir Ramadhan. Oleh karenanya, keberadaan Lailatul Qadar ini diharapkan dapat memicu semangat kita kembali dalam beribadah untuk meraih Ridho Allah swt.
Hadits tersebut juga, menjadi petunjuk kuat bahwa Lailatul Qadar jatuh pada 10 hari ketiga bulan Ramadhan. Lebih rinci lagi, Rasulullah memberi petunjuk bahwa Lailatul Qadar jatuh pada malam-malam ganjil di 10 hari tersebut. Sabdanya:
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِفِي الْوِتْرِمِنَ الْعَشْرِالْأَوَاخِرِمِنْ رَمَضَانَ
"Carilah Lailatul Qadar itu pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir (bulan Ramadan)". (HR. Al-Bukhari)
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah
Lalu, apa saja yang sebaiknya kita lakukan di malam 10 hari ketiga bulan Ramadhan, khususnya di malam ganjil? Para ulama menganjurkan agar pada waktu-waktu tersebut untuk banyak melakukan ibadah dan kebaikan-kebaikan lainnya. Hal ini karena Malaikat turun dan mengunjungi seseorang pada malam itu. Malaikat adalah makhluk Allah yang senang dengan kebaikan dan melingkupi kebaikan apa saja. Sehingga melakukan kebaikan secara terus-menerus bisa mengantarkan manusia mendapatkan malam Lailatul Qadar.
Selanjutnya, kita dianjurkan untuk senantiasa menjaga ketenangan, kedamaian, dan kerukunan sesuai dengan poin pada ayat kelima surat Al-Qadr yakni di malam Lailatul Qadar ada kedamaian sampai dengan fajar atau pagi hari. Ketika kita bisa menjaga kedamaian, Insyaallah, Allah akan menganugerahkan kita bertemu dengan Lailatul Qadar.
Semoga kita diberi karunia oleh Allah untuk dapat bertemu dengan malam mulia ini, dan semoga semua hajat kita akan dikabulkan oleh Allah swt. Aamiin.
Demikian kultum singkat ini dapat saya sampaikan. Semoga Allah memperkenankan kita untuk memperoleh lailatul qadar.
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarakatuh.
Kultum tentang Malam Lailatul Qadar (3)
Hadirin yang dirahmati Allah SWT,
Lailatul qadar merupakan malam yang penuh dengan kemuliaan. Pada waktu tersebut, takdir seluruh makhluk ditulis hingga satu tahun ke depan. Meskipun demikian, tulisan takdir tersebut tidak berbeda dengan tulisan takdir yang berada di lauhul mahfudz.
Ada banyak kemuliaan yang dimiliki oleh malam lailatul qadar. Adapun kemuliaan tersebut, yaitu:
1. Waktu turunnya Al Quran pertama kali
Lailatul qadar merupakan waktu yang istimewa karena menjadi saksi momen turunnya Al-Qur’an untuk pertama kalinya. Hal ini sesuai dengan salah satu ayat dalam Al-Qur’an:
Innaa andzalnaahu fii lailatil qodr
Artinya: “Sesungguhnya kami menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam lailatul qadar.” (QS. Al-Qadr: 1).
2. Lebih baik dari seribu bulan
Ibnu Majah meriwayatkan, “Di dalamnya terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa yang terhalang darinya, maka sungguh telah terhalangi kebaikan seluruhnya.” (HR. Ibnu Majah, Ahmad).
Dari hadits tersebut, kita dapat mengetahui bahwa ketika malam lailatul qadar tiba, kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah. Sebab, waktu tersebut adalah waktu yang lebih baik dari seribu bulan. Sehingga, pahala yang kita dapatkan akan besar nilainya.
3. Keselamatan yang selalu menyertai
Allah berfirman dalam ayatnya bahwa keselamatan akan selalu menyertai. Seperti halnya yang tertuang dalam Surat Al-Qadr:
Salamun hiya hatta mathlangil fajr
Artinya: “Keselamatan pada malam itu hingga terbitnya fajar.” (QS. Al-Qadr: 5).
Menyambut lailatul qadar, umat muslim dianjurkan untuk melakukan amalan-amalan seperti:
Itikaf atau berdiam diri di dalam masjid dengan memperbanyak beribadah kepada Allah SWT, tadarusan membaca Alquran.
Sebagaimana dijelaskan dalam hadits Aisyah Ra menyebut bahwa,
“Rasulullah SAW melakukan itikaf pada sepuluh hari-hari akhir bulan Ramadhan sampai beliau meninggal dunia,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dengan mengerjakan Itikaf, maka umat muslim juga turut mengamalkan ibadah sunnah yang dapat mendatangkan pahala. Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa mengerjakan salat (sunnah di malam hari) bulan Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala (Allah), niscaya dosa-dosanya yang terdahulu diampuni’.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Memperbanyak dzikir yang bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun. Memperbanyak dzikir dan mengingat Allah sangat dianjurkan di 10 malam terakhir bulan Ramadhan.
Memperbanyak istighfar dan sholawat nabi, salah satu bacaan yang paling sering dan mudah diamalkan di sela-sela kesibukan. Selawat Nabi Muhammad dapat dipahami dengan membaca artinya dan juga meresapinya saat setiap mengamalkannya.
Mudah-mudahan kita dapat bertemu dengan malam yang istimewa tersebut. Amin.
Kultum tentang Malam Lailatul Qadar (4)
Para hadirin yang dimuliakan Allah, malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh berkah dan keistimewaan.
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Qadr ayat 1-3, "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam Lailatul Qadar." Tahukah kamu apa itu malam Lailatul Qadar? Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan.
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosanya yang telah lalu." Malam ini adalah malam yang sangat istimewa dan tidak boleh dilewatkan begitu saja.
Keutamaan Lailatul Qadar:
1. Lebih mulia dari seribu bulan.
2. Malam diturunkannya Al-Quran.
3. Malam ampunan dosa-dosa.
4. Malam ditetapkannya takdir manusia.
Satu malam Lailatul Qadar sama dengan beribadah selama 83 tahun 4 bulan. Di malam ini, Allah SWT menurunkan rahmat dan ampunan-Nya secara berlimpah. Bayangkan, betapa beruntungnya kita jika mendapatkan malam ini.
Marilah kita bersyukur atas keutamaan Lailatul Qadar. Mari kita manfaatkan bulan Ramadhan dan sepuluh malam terakhirnya untuk meningkatkan ibadah. Semoga Allah SWT memudahkan kita dalam meraih malam Lailatul Qadar.
Kultum tentang Malam Lailatul Qadar (5)
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Para hadirin yang saya hormati,
Kita telah memasuki bulan suci Ramadhan, bulan yang penuh dengan berkah dan rahmat dari Allah SWT.
Pada bulan ini, terdapat malam yang sangat mulia, yaitu malam Lailatul Qadar, yang memiliki keutamaan yang sangat besar dalam Islam. Pada malam tersebut, Allah SWT menurunkan malaikat untuk menetapkan segala urusan yang akan terjadi dalam satu tahun ke depan.
"Malam itu (Lailatul Qadar) adalah malam yang penuh kemuliaan; diturunkan para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan." (QS. Al-Qadr: 4-5)
Bagi para wanita, malam Lailatul Qadar merupakan waktu yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas ibadah, sehingga dapat memperoleh pahala yang berlipat ganda. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, saya ingin berbagi sebuah cerita inspiratif tentang seorang wanita shalihah yang berhasil meningkatkan kualitas ibadahnya di malam Lailatul Qadar.
Kisah ini bercerita tentang seorang wanita shalihah bernama Fatimah. Fatimah adalah seorang ibu rumah tangga yang sangat taat dan rajin beribadah.
Setiap malam Ramadhan, Fatimah selalu melakukan ibadah dengan sungguh-sungguh, namun ia merasa masih kurang dalam melaksanakan ibadah di malam Lailatul Qadar.
Pada suatu malam, Fatimah bermimpi bahwa ia berada di Masjidil Haram dan sedang berdoa di dekat Ka'bah. Di dalam mimpi tersebut, Fatimah merasa sangat dekat dengan Allah SWT dan merasakan kebahagiaan yang luar biasa.
Setelah bangun dari tidurnya, Fatimah merasa terinspirasi untuk memperdalam ibadahnya di malam Lailatul Qadar.
Fatimah memutuskan untuk membaca Al-Qur’an dari awal hingga akhir, dan berdoa sepanjang malam. Selain itu, Fatimah juga memperbanyak sedekah dan berdzikir dengan penuh khusyu. Ia merasa semakin dekat dengan Allah SWT dan merasakan kebahagiaan yang sama seperti dalam mimpinya.
Hadirin yang saya hormati,
Cerita tentang Fatimah mengajarkan kepada kita bahwa kita harus terus berusaha untuk meningkatkan kualitas ibadah kita di malam Lailatul Qadar.
Setiap orang, termasuk para wanita, memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pahala yang berlipat ganda di malam yang mulia ini.
Oleh karena itu, mari kita manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, dan perbanyaklah amal ibadah yang bermanfaat, seperti membaca Al-Qur’an, berdoa, sedekah, dan berdzikir.
Terakhir, saya ingin mengucapkan selamat menjalankan ibadah di malam Lailatul Qadar. Semoga kita semua dapat memperoleh pahala yang berlipat ganda dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Aamiin.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kultum tentang Malam Lailatul Qadar (6)
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Saudara-saudara yang saya muliakan,
Pada malam yang mulia ini, malam Lailatul Qadar, saya ingin mengajak kita semua untuk memperkuat kepedulian sosial kita sebagai umat Muslim. Kita semua tahu bahwa sebagai umat Muslim, kita memiliki tanggung jawab sosial untuk membantu sesama yang membutuhkan.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 177:
"Bukanlah kebajikan itu, menghadapkan muka ke arah timur dan barat, tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan) dan orang-orang yang meminta-minta; serta (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan Sholat, dan menunaikan zakat. Dan orang-orang yang memenuhi janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesukaran dan penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."
Dalam ayat tersebut, Allah SWT menegaskan bahwa kebajikan sejati bukanlah hanya sekedar berpaling ke arah timur atau barat, tetapi melibatkan beriman kepada Allah SWT, hari kemudian, para malaikat, kitab-kitab, para nabi, serta memberikan harta kekayaannya kepada yang membutuhkan seperti kerabat, anak yatim, orang miskin, dan musafir.
Oleh karena itu, pada malam yang mulia ini, mari kita bertekad untuk memperkuat kepedulian sosial kita sebagai umat Muslim.
Kita bisa melakukan hal-hal sederhana seperti memberikan makanan kepada orang yang membutuhkan, memberikan sedekah kepada yatim piatu atau fakir miskin, atau membantu sesama yang membutuhkan.
Mari kita jadikan malam Lailatul Qadar sebagai momentum untuk memperkuat kepedulian sosial kita sebagai umat Muslim, sehingga kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan bisa membangun masyarakat yang lebih baik lagi.
Demikian ceramah singkat dari saya, terima kasih atas perhatiannya. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kultum tentang Malam Lailatul Qadar (7)
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Hadirin yang saya hormati,
Pada malam Lailatul Qadar ini, kita semua berharap dapat menggapai pahala yang berlipat ganda. Malam ini merupakan malam yang istimewa, karena di dalamnya terkandung keberkahan dan rahmat yang tidak terhingga dari Allah SWT.
Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan malam ini dengan sebaik-baiknya.
Saya ingin berbagi dengan Anda sebuah cerita inspiratif tentang seorang sahabat Rasulullah SAW yang bernama Abu Hurairah RA.
Beliau adalah salah satu sahabat yang sangat rajin mengumpulkan hadits dari Rasulullah SAW, sehingga beliau dijuluki sebagai "Pengumpul Hadits".
Pada suatu malam Lailatul Qadar, Abu Hurairah RA melihat Rasulullah SAW keluar dari rumahnya dan pergi ke masjid.
Karena ingin mendapatkan pahala yang berlipat ganda di malam yang mulia itu, Abu Hurairah RA memutuskan untuk mengikuti Rasulullah SAW ke masjid.
Di masjid, Rasulullah SAW melihat Abu Hurairah RA dan bertanya kepadanya, "Apa yang membawa kamu ke sini pada malam yang mulia ini, wahai Abu Hurairah?".
Abu Hurairah RA menjawab, "Aku ingin mengumpulkan pahala yang banyak di malam yang penuh berkah ini."
Mendengar jawaban Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Hai Abu Hurairah, aku akan memberimu satu kalimat, jika engkau mengamalkannya dengan benar, niscaya engkau akan memperoleh pahala yang lebih besar dari pada apa yang telah engkau kumpulkan dari hari pertama engkau mengenal Islam hingga saat ini. Katakanlah: 'Subhanallah, walhamdulillah, wa la ilaha illallah, wallahu akbar'."
Abu Hurairah RA sangat gembira mendengar kalimat tersebut dan segera mengamalkannya dengan sungguh-sungguh. Beliau berdzikir dengan kalimat tersebut sepanjang malam, hingga tiba waktu subuh.
Setelah itu, Abu Hurairah RA pergi menemui Rasulullah SAW dan memberitahukan bahwa beliau telah mengamalkan kalimat yang diajarkan dengan sungguh-sungguh.
Mendengar hal tersebut, Rasulullah SAW bersabda, "Wahai Abu Hurairah, sungguh engkau telah mendapatkan apa yang engkau inginkan.
Allah SWT telah memberimu pahala yang lebih besar dari pada apa yang telah engkau kumpulkan dari hari pertama engkau mengenal Islam hingga saat ini."
Hadirin yang saya hormati,
Itulah cerita inspiratif tentang Abu Hurairah RA, yang berhasil menggapai pahala yang berlipat ganda di malam Lailatul Qadar dengan mengamalkan kalimat yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Semoga cerita ini dapat menjadi motivasi bagi kita semua untuk mengisi malam Lailatul Qadar dengan amalan-amalan yang bermanfaat, Aamiin.
Kultum tentang Malam Lailatul Qadar (8)
Assalamualaikum Wr. Wb.
Para hadirin yang dimuliakan Allah, ada banyak amalan yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan diri menyambut Lailatul Qadar. Di antaranya, memperbanyak shalat malam (tahajud), membaca Al-Quran, berdoa dan berdzikir, memperbanyak sedekah, dan memperbanyak istighfar.
Marilah kita persiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk menyambut malam Lailatul Qadar. Semoga Allah SWT memudahkan kita dalam meraih malam penuh berkah ini.
Amalan untuk mempersiapkan diri:
1. Memperbanyak shalat malam (tahajud).
2. Membaca Al-Quran.
3. Berdoa dan berdzikir.
4. Memperbanyak sedekah.
5. Memperbanyak istighfar.
6. Menjaga kesucian diri dan pakaian.
Dengan mempersiapkan diri dengan baik, insya Allah kita akan mendapatkan. Wassalamualaikum Wr. Wb.
Kultum tentang Malam Lailatul Qadar (9)
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk bertemu kembali dalam suasana yang penuh berkah. Pada kesempatan kali ini, mari kita akan membahas tentang keutamaan malam Lailatul Qadar.
Malam Lailatul Qadar merupakan waktu yang sangat istimewa untuk berdoa, bermunajat, dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Kita tidak pernah tahu dengan pasti kapan malam Lailatul Qadar itu datang, namun umat Islam diajarkan untuk mencari malam ini di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, terutama di malam ganjil.
Malam Lailatul Qadar merupakan salah satu malam yang istimewa dalam agama Islam. Keistimewaannya telah diabadikan dalam Al-Qur'an, di mana Allah SWT berfirman dalam surat Al-Qadr ayat 1-3:
إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةِ ٱلْقَدْرِ
Arab-latin: Innā anzalnāhu fī lailatil-qadr
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.
وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ
Arab-latin: Wa mā adrāka mā lailatul-qadr
Artinya: Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Arab-latin: Lailatul-qadri khairum min alfi syahr
Artinya: Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
Dalam ayat ini, Allah SWT dengan jelas menyatakan bahwa malam Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan. Ini menunjukkan betapa besar nilainya di sisi Allah SWT. Malam yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, kitab suci yang menjadi petunjuk bagi umat manusia.
Keutamaan malam Lailatul Qadar juga disebutkan dalam hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, bahwa Rasulullah bersabda, "Cari malam Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan." (HR. Bukhari dan Muslim).
Dengan demikian, Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk memperbanyak ibadah dan mencari berkah di malam-malam terakhir bulan Ramadhan.Mari manfaatkan setiap momen yang Allah SWT berikan kepada kita, berdoa, bermunajat, dan memperbanyak amal ibadah agar bisa meraih keberkahan dan ampunan-Nya di malam yang penuh kemuliaan ini.
Dalam menjalani malam Lailatul Qadar, kita dianjurkan untuk meningkatkan amalan dan ibadah kita. Salah satu ibadah yang sangat ditekankan adalah sholat di masjid. Sholat fardhu berjamaah maupun sholat sunnah, semuanya memiliki nilai yang besar, terutama jika dilakukan di malam-malam Ramadhan.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kultum tentang Malam Lailatul Qadar (10)
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarakatuh.
Hadirin yang dimuliakan Allah
Ramadhan selain disebut sebagai bulan puasa, syahrus shiyam, juga disebut sebagai syahrul Qur'an atau bulan Al-Qur'an karena di bulan inilah Al-Qur'an pertama kali diturunkan. Allah berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيَ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
Artinya: "Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)." (QS Al-Baqarah: 185)
Menurut umat Islam, ayat di atas bukan saja dilihat sebagai sebuah catatan tentang waktu diturunkannya Al-Qur'an, tetapi juga memiliki makna berbeda; yaitu harapan tentang adanya sebuah malam di bulan Ramadhan yang dapat melipatgandakan pahala ibadah seseorang hingga seribu bulan. Malam itu dikenal luas dengan istilah "Lailatul Qadar".
Harapan untuk mendapatkan Lailatul Qadar ini sangat dirindukan dan diidam-idamkan. Rasulullah sendiri menyeru umat Islam untuk menyongsong malam seribu malam ini dalam sabda beliau: Rasulullah bersabda,
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ القَدْرِ في الوتْرِ مِنَ العَشْرِ الأوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ.
Artinya, "Carilah Lailatul Qadar itu dalam malam ganjil dari sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan." (HR Bukhari)
Lantas apa saja kedahsyatan atau keistimewaan dari Lailatul Qadar? Keistimewaannya sangat besar, di antaranya:
1. Pada Malam Lailatul Qadar Al-Quran Diturunkan
Al-Qur'anul Karim yang merupakan kitab suci umat Islam dan senantiasa dibaca oleh umat Islam, diturunkan Allah untuk yang pertama kali pada malam Lailatul Qadar, sebagaimana Firman Allah:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ - ١
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam Qadar." (QS Al-Qadr: 1)
2. Keberkahan Melimpah pada Malam Lailatul Qadar
Pada malam Lailatul Qodar Allah menurunkan keberkahan yang melimpah kepada manusia yang mau mendekat kepadaNya dengan berdoa, berdzikir, shalat, tafakur, meminta ampun, dan sebagainya. Singkat kata, Allah memberikan kebaikan-kebaikan yang banyak kepada mereka yang mendekat dan berharap di malam itu. Allah ta'ala berfirman,
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ - ٣
"Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan." (QS ad-Dukhan: 3)
3. Ibadah Dilipatkan Pahalanya Melebihi Seribu Bulan
Ibadah di malam Lailatul Qadar akan dinilai lebih baik oleh Allah bahkan sampai melebihi seribu bulan nilai kebaikannya. Karenanya beribadah di malam Lailatul Qodar menjadi sangat penting dan berbobot dalam pandangan Allah sehingga banyak diburu dan dilakukan oleh masyarakat Muslim di dunia. Allah ta'ala berfirman,
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ - ٣
"Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan." (QS al-Qadr: 3)
Demikian kultum yang singkat ini, semoga kita bangkit dan semangat untuk beribadah, berdoa, dan memohon ampun atas segala dosa dan noda khususnya di 10 hari terakhir Ramadhan.
Semoga kita dimudahkan untuk taqarrub secara maksimal dan termasuk golongan orang yang mendapatkan kebaikan dan keberkahan malam Lailatul Qadar, Aamiin. Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarakatuh.
Itulah sederet contoh kultum tentang malam Lailatul Qadar yang bisa dijadikan referensi untuk berceramah. Kultum biasanya disampaikan setelah salat tarawih, atau kegiatan keagamaan yang berlangsung selama bulan Ramadhan. Semoga bermanfaat.
Sumber: Detik.com, Ramadhan Bertabur Berkah (A. U. Kharsman), dan lain-lain
