Contoh Teks Khutbah Idul Adha 2025 Muhammadiyah dan Kemenag

Anggi Mardiana
5 Juni 2025, 18:44
Khutbah Idul Adha 2025 Muhammadiyah
Unsplash
Khutbah Idul Adha 2025 Muhammadiyah
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Memberikan khutbah Idul Adha 2025 Muhammadiyah, NU dan Kemenag bukan hanya  tradisi, melainkan dakwah yang mampu menumbuhkan semangat pengorbanan, ketaatan, serta rasa kepedulian terhadap sesama. Hari Raya Idul Adha 2025 akan diperingati pada hari Jumat, 6 Juni 2025.

Selain melaksanakan ibadah kurban, khutbah Idul Adha memiliki peran penting sebagai media penyampaian pesan spiritual dan sosial kepada jamaah. Idul Adha juga menjadi momentum untuk mengenang kembali kisah Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS, yang menunjukkan pengabdian dan ketaatan kepada Allah SWT.

Teks Khutbah Idul Adha 2025 Muhammadiyah, NU dan Kemenag

Khutbah Idul Adha menyampaikan pesan bermakna dan relevan, yang mampu menyentuh nurani serta menginspirasi umat untuk mempererat ukhuwah dan saling berbuat baik antar sesama Muslim. Berikut contoh teks khutbah Idul Adha 2025:

1. Teks Khutbah Idul Adha 2025 Kemenag

 السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اللهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ.
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ الْحَمْدُ لِلَّهِ الْحَمْدُ لِلَّهِ ذِي الْجَلَالِ وَالإِكْرَمِ الَّذِي هَدَانَا إِلَى الإِيْمَانِ وَالإِسْلامِ وَأَكْرَمَنَا بِشَرِيعَةِ نُسُكِ الْحَجَ إِلَى الْبَيْتِ الْحَرَامِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ إِقْرَارًا بِرُبُوْ بِيَّتِهِ وَجَلَالِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُصْطَفَى مِنْ سَابِرٍ خَلْقِهِ، أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ وَبَارِكْ وَكَرَمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ مِنْ جَمِيعِ أُمَّتِهِ
أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ إِتَّقُوا اللَّهَ وَافْعَلُوْ مَأْمُرْ رَاتِهِ وَاتْرُكُوا مَنْهِيَّاتِهِ أُرْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَا اللَّهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ. اللهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، وَلِلَّهِ الْحَمْدُ.

Ma'asyiral Muslimin wal Muslimat, jamaah sholat Idul Adha rahimakumullah,

Tidak ada kalimat yang lebih layak kita ucapkan selain puji syukur, Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, atas limpahan nikmat yang telah Allah SWT anugerahkan kepada kita. Di antara sekian banyak nikmat yang tidak mungkin kita hitung satu per satu adalah kasih sayang-Nya yang terus mengalir berupa usia yang masih diberikan dan kesehatan untuk kembali menyambut Hari Raya Idul Adha.

Selain mengucapkan syukur, mari kita manfaatkan segala karunia ini untuk menjalankan tugas utama kita di dunia, yaitu beribadah kepada Allah SWT. Bersyukur bukan hanya lewat lisan, tetapi juga harus tampak dalam tindakan dengan semakin taat kepada-Nya.

Tak hanya rasa syukur, pesan takwa pun menjadi hal yang perlu terus ditekankan. Khutbah ini tidak akan lengkap tanpa mengingatkan pentingnya ketakwaan, yang tidak hanya ditujukan kepada hadirin semua, tapi juga kepada diri saya pribadi.

Ketakwaan adalah petunjuk hidup, yang jika kita pegang teguh, akan membimbing kita dalam menjalani kehidupan di dunia ini dan menuntun kita kepada keselamatan dan kebahagiaan di akhirat yang abadi. Mari kita wujudkan takwa dengan terus melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan segala larangan-Nya.

Sebagaimana Allah SWT berfirman:

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُوْنِ يَأُولِي الْأَلْبَابِ

Artinya: "Berbekallah karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat." (QS Al-Baqarah: 197).

Ma'asyiral Muslimin wal Muslimat, jamaah sholat Idul Adha rahimakumullah,

Setiap kali Hari Raya Idul Adha tiba, umat Islam senantiasa melaksanakan tiga bentuk ibadah utama dalam meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, yaitu shalat Idul Adha, menyembelih hewan kurban, dan melaksanakan ibadah haji.

Tawakal berarti menyerahkan segala urusan kepada Allah, serta menjadikan-Nya sebagai satu-satunya penentu dari setiap hasil atau keputusan dalam hidup. Sikap pasrah ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan seseorang dicintai oleh Allah, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Ali Imran ayat 159:

فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

Artinya: "Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya."

Jamaah yang dirahmati Allah,

Dari kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail 'alaihimassalam, kita juga belajar tentang makna sejati dari tawakal dan ketakwaan. Keduanya menunjukkan ketaatan yang luar biasa kepada perintah Allah, tanpa ragu dan tanpa syarat. Nabi Ibrahim dengan penuh keyakinan melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih putranya, dan Nabi Ismail menerima perintah tersebut dengan keteguhan hati dan keikhlasan luar biasa. 

Marilah kita menjadikan kisah agung ini sebagai cermin dalam kehidupan kita. Tingkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, dan tanamkan tawakal yang kuat dalam hati, yakni sikap berserah diri secara total kepada keputusan Allah, setelah kita berikhtiar sebaik-baiknya.

Semoga dengan semangat Idul Adha ini, kita menjadi pribadi yang lebih sabar, ikhlas, dan semakin dicintai oleh Allah SWT. Akhir kata, semoga kita semua selalu menjadi manusia yang bertakwa kepada Allah SWT. Hanya itu yang dapat saya sampaikan, mohon maaf apabila ada salah kata dan sikap.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

2. Teks Khutbah Idul Adha 2025 Muhammadiyah

 اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَنْزَلَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَنُوْرًا وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.

أَمَّا بَعْدُ:

فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.

قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ:

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ.

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا.

لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Hadirin Muslimin Rahimakumullah,

Mari kita panjatkan segala puji dan syukur kepada Allah SWT, karena dengan karunia dan kasih sayang-Nya, pada pagi yang penuh berkah ini kita bisa berkumpul untuk menunaikan sholat sunnah Idul Adha sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah.

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ

Jamaah sholat Idul Adha yang dirahmati Allah,

Idul Adha merupakan saat yang bermakna bagi kita untuk mengingat kembali kisah pengorbanan Nabi Ibrahim ‘alaihi salam bersama putranya, Nabi Ismail ‘alaihi salam. Cerita ini begitu menggetarkan hati dan jiwa, sebuah peristiwa yang jarang mampu dilakukan oleh manusia biasa. 

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ

"Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim) berkata, "Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?" Dia (Ismail) menjawab, "Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar."

Nabi Ibrahim bersama Nabi Ismail menunjukkan ketaatan kepada Allah SWT, Tuhan seluruh alam. Nabi Ibrahim memperlihatkan keberanian luar biasa dalam menjalankan perintah Allah, meskipun harus berpisah dengan sesuatu yang paling ia cintai, yaitu putranya sendiri. 

Jamaah yang dirahmati Allah,

Pada zaman modern saat ini, semangat beragama yang diteladani oleh Nabi Ibrahim bisa menjadi inspirasi bagi kita untuk menjalankan Islam yang progresif dan maju. Saat menghadapi berbagai tantangan, kita sebagai umat Islam harus selalu mengutamakan ketaatan kepada Allah, memperkokoh tali persaudaraan, serta memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

لَقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِيهِمۡ أُسۡوَةٌ حَسَنَةٞ لِّمَن كَانَ يَرۡجُواْ ٱللَّهَ وَٱلۡيَوۡمَ ٱلۡأٓخِرَۚ وَمَن يَتَوَلَّ فَإِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡغَنِيُّ ٱلۡحَمِيدُ

Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) Hari Kemudian. Dan barangsiapa yang berpaling, maka sesungguhnya Allah Dialah yang Maha kaya lagi Maha Terpuji. (QS al-Mumtahanah ayat 6).

Hadirin jamaah yang dirahmati Allah SWT,

Sebagai penutup, marilah kita mengambil hikmah dari pengorbanan Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail ‘alaihimassalam, yaitu sikap taat, ikhlas, dan semangat berkorban demi meraih ridha Allah SWT. Semoga momentum Idul Adha ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus memperkuat iman dan amal shaleh dalam kehidupan sehari-hari, serta mengokohkan persatuan dan ukhuwah Islamiyah di tengah dinamika zaman yang semakin kompleks.

Mari kita terus menegakkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin, membawa perubahan positif bagi diri, keluarga, dan masyarakat luas. Semoga Allah menerima segala ibadah dan pengorbanan kita, serta memberikan keberkahan dan kemudahan dalam setiap langkah kita.

Akhir kata, saya mengajak kita semua untuk selalu berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan, kesehatan, dan istiqamah di jalan-Nya. Selamat merayakan Idul Adha 1446 H, mohon maaf lahir dan batin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Contoh khutbah Idul Adha 2025 Muhammadiyah, NU dan Kemenag di atas dapat Anda pertimbangkan sebagai referensi. Meski terkadang terdapat perbedaan dalam penetapan tanggal pelaksanaan, ketiganya tetap mengedepankan nilai-nilai persatuan dan toleransi dalam merayakan hari besar ini. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Editor: Safrezi

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan