Mencermati 3 Tahapan Metamorfosis Capung
Metamorfosis capung termasuk jenis metamorfosis tidak sempurna, berbeda dengan kupu-kupu. Tahapannya mulai dari telur, nimfa dan capung dewasa. Hewan ini bisa hidup di rawa, dalam hutan dan lainnya.
Capung membutuhkan air dan tumbuhan. Pada fase awal hidupnya, dalam Biologi diketahui capung hidup sebagai larva di dalam air lalu terbang ke udara setelah dewasa. Baik dalam bentuk larva maupun dewasa, capung termasuk predator yang memangsa jentik nyamuk dan serangga kecil yang membahayakan.
Fakta Unik tentang Capung
Melansir dari Jatinangor.itb.ac.id, berikut beberapa fakta unik tentang capung:
1. Termasuk Serangga Purba
Capung termasuk serangga purba yang sudah ada di bumi sejak 300 juta tahun lalu. Fosil capung terbesar pernah ditemukan di bumi dengan ukuran lebar sayap lebih dari 3 meter.
2. Golongan Serangga Ordonata
Capung termasuk golongan serangga Ordonata yang memiliki lebih dari 5000 spesies berbeda dan tersebar di seluruh dunia. Amerika Serikat memiliki 400 spesies, apalagi Indonesia yang cukup luas sehingga pasti banyak spesies capung yang hidup.
3. Capung Menaruh Telur di Atas Permukaan Air
Permukaan air merupakan tempat capung menaruh telurnya yang kemudian menetas menjadi larva. Mereka cukup awas dengan daerahnya yaitu permukaan air sehingga sering dijumpai 2 capung saling berkelahi satu sama lain untuk memperebutkan daerah kekuasaan.
4. Capung Termasuk Serangga yang Ganas
Capung termasuk serangga yang ganas karena sejak menetas dari telur, capung suka menyantap hewan lain. Ketika masih jadi larva, mereka memakan plankton, ikan kecil dan larva lain. Ketika sayap mulai berkembang, capung muda memiliki bagian tubuh khusus yang berada di sekitar kepalanya dan berfungsi sebagai tongkat untuk memudahkan menangkap ikan kecil.
5. Sayap Capung Bagian Depan Lebih Panjang
Capung memiliki sayap bagian depan yang lebih panjang daripada belakang. Bentuknya yang seperti ini bisa membuat capung terbang cepat hingga 50 km/jam dan melakukan beragam manuver di udara seperti bergerak ke samping, belakang dan menyusuri pemukaan benda.
Tahapan Metamorfosis Capung
Berikut beberapa tahapan metamorfosis capung:
1. Telur
Tahap pertama metamorfosis capung yaitu telur yang diletakan di jaringan tanaman dekat air atau di atas permukaan air oleh induk capung. Hal ini dikarenakan larva telur sepenuhnya bersifat akuatik.
Sebagai informasi, terdapat dua jenis telur capung, yaitu sebagai berikut:
• Telur Endofit
Telur endofit memiliki bentuk memanjang dan diletakan pada tumbuhan. Biasanya capung akan menyuntikan telur ke bagian batang atau daun tanaman, kayu busuk atau lumpur dekat permukaan air. Sedangkan capung lainnya akan membaringkan telur di kayu busuk atau puing-puing lain tepat di atas permukaan air.
• Telur Eksofitik
Telur eksofitik memiliki bentuk bulat dan akan diletakan dalam zat seperti jeli yang diendapkan ke dalam air. Spesies capung yang menghasilkan telur ini yaitu capung zamrud serta pemburu, darter dan skimmer.
2. Larva
Telur capung biasanya akan menetas selama dua hingga lima minggu. Telur yang menetas ini akan memasuki tahap larva atau disebut dengan nimfa. Larva atau nimfa capung bisa menghabiskan hidupnya di dalam air maka tidak heran jika capung memiliki insang.
Larva capung bernapas dengan cara menyedot air ke dalam perut lalu memindahkannya ke atas insang. Insang akan menyerap oksigen di dalam air yang tersisa lalu dikeluarkan dengan cepat sehingga larva capung terdorong untuk berenang.
3. Capung Dewasa
Proses metamorfosis capung terakhir mulai menumbuhkan sayapnya. Sebelumnya larva akan keluar dari air untuk untuk mengembangkan thoraks dan menyebabkan eksoskeletonya terbelah. Proses ini merupakan pergantian kulit larva capung terakhir kali.
Setelah itu, capung dewasa akan keluar dari eksoskeleton dan mengembangkan sayapnya. Proses ini bisa memakan waktu hingga satu jam dan mengakhiri proses metamorfosis capung. Capung dewasa akan kawin dan bertelur untuk memulai kembali tahapan metamorfosisnya.
Bisa disimpulkan tahapan metamorfosis capung dimulai dari telur, larva lalu capung dewasa. Ketika masih jadi larva, capung hidup di dalam air dan memangsa hewan kecil lainnya. Setelah dewasa, capung akan keluar dari eksoskeleton dan mengembangkan sayap.