Mengenal Proses Reproduksi Jamur Ascomycota dan Penjelasan Lengkapnya

Tifani
Oleh Tifani
7 Februari 2023, 17:15
Ilustrasi Reproduksi Jamur Ascomycota
Freepik
Ilustrasi Jamur Ascomycota

Jamur Ascomycota merupakan filum dari fungi yang memiliki nama lain sac fungi. Itu karena, jamur jenis ini mampu memproduksi spora dari bagian reproduksi seksual yang bentuknya seperti kantung.

Jamur ascomycota terdiri dari beberapa jenis, yakni uniseluler dan multiseluler. Selain itu, jfungi satu ini hidup dalam beberapa kategori, yakni saprofit dan juga parasit. Di samping itu, jamur ascomycota juga hidup sebagai pengurai bahan organik, khususnya dari tumbuhan atau sisa dari organisme yang ada di dalam tanah maupun laut.

Reproduksi Jamur Ascomycota

Ilustrasi Jamur Ascomycota
Ilustrasi Jamur Ascomycota (Freepik)

Mengutip laman Ruanguru.com, divisi jamur Ascomycota sendiri terdiri atas banyak jamur berwarna-warni yang tumbuh pada makanan, merusak buah, tanaman ladang, dan tumbuhan lain. Selain itu, beberapa Ascomycota menyekresikan enzim selulase dan protease yang dapat merusak kain katun dan kain wol, terutama di tempat yang hangat dan lembab.

Keadaan lingkungan tersebut dapat membuat jamur tumbuh dengan baik. Kebanyakan jenis fungi ini bersifat parasit, namun divisi ascomycota juga dapat membawa keuntungan bagi tumbuhan melalui hubungan mutualisme dengan akar tanaman.

Terdapat empat jenis reproduksi jamur Ascomycota , yakni:

  • Reproduksi Jamur Ascomycota Uniseluler secara Aseksual

Jamur Ascomycota tipe uniseluler melakukan reporduksi aseksual dengan pembelahan sel atau pelepasan tunas dari sel induk. Tunas yang terlepas akan menjadi sebuah sel jamur baru.

Namun, jika tidak terlepas, sel tunas akan membentuk rantai pseudohifa (hifa semu).

  • Reproduksi Jamur Ascomycota Uniseluler secara Seksual

Pada jamur Ascomycota uniseluler, reproduksi seksualnya diawali dengan konjugasi atau penyatuan dua sel haploid (n) yang berbeda jenis. Dari hasil penyatuan dua sel tersebut akan menghasilkan zigot yang berkromosom diploid (2n).

Zigot tumbuh membesar menjadi askus yang diploid. Inti (nukleus) diploid di dalam askus membelah secara miosis dengan menghasilkan 4 inti yang berkromosom haploid (n).

Di sekitar empat inti tersebut, terbentuk dinding sel dengan 4 askospora di dalam askus berkromosom haploid (n). Jika askus sudah masak, maka askus akan pecah dengan mengeluarkan askospora.

Askospora akan tumbuh menjadi sel jamur baru yang haploid (n).

  • Reproduksi Jamur Ascomycota Multiseluler secara Seksual

cara reproduksi jamur Ascomycota dengan tipe multiseluler secara seksual memiliki beberapa tahapan, di antaranya sebagai berikut:

  1. Hifa (+) dan hifa (-) yang masing-masing memiliki kromosom haploid yang berdekatan. Hifa (+) membentuk askogonium (alat reproduksi betina), sedangkan hifa (-) membentuk anteridium (alat reproduksi jantan).
  2. Askogonium akan membentuk saluran yang menuju anteridium yang disebut dengan trikogen. Melalui trikogen, terjadi proses plasmogami (peleburan sitoplasma). Askogonium akan menerima nukelus yang berkromosom haploid dari anteridium, sehingga askogonium memiliki banyak inti dari keduanya (dikariotik).
  3. Askogonium akan tumbuh menjadi sebuah hifa dikariotik yang bercabang-cabang dan tergabung dalam askokarp (tubuh buah).
  4. Ujung-ujung hifa pada askokarp akan membentuk askus dikariotik.
  5. Di dalam aksus terjadi kariogami (peleburan inti), sehingga terbentuk inti yang berkromosom diploid (2n).
  6. Inti diploid yang ada dalam askus akan membelah secara meiosis dengan menghasilkan 4 nukelus yang haploid (n).
  7. Masing-masing dari nukleus haploid akan membelah secara mitosis, sehingga di dalam askus terdapat 8 nukleus.
  8. Selanjutnya, di sekitar nukleus akan terbentuk dinding sel dan terbentuk askospora yang berkromosom haploid (n).
  9. Jika askus telah masak, askospora akan membesar secara serentak. Hal ini terjadi karena jika satu askus pecah, askus lain juga akan pecah.
  10. Askospora yang jatuh di tempat yang cocok akan berkecambah menjadi hifa baru yang haploid (n).
  11. Hifa haploid akan tumbuh bercabang-cabang membentuk miselium yang haploid (n).
  • Reproduksi Jamur Ascomycota Multiseluler secara Akseksual

Jamur Ascomycota tipe sel multiseluler, reproduksi aseksual dilakukan dengan dua cara, yaitu fragmentasi hifa dan pembentukan spora aseksual konidiospora.

Hifa dewasa yang terputus akan tumbuh menjadi sebuah hifa jamur baru. Hifa haploid (n) yang sudah dewasa akan menghasilkan konidiofor (tangkai konidia).

Konidia memiliki jumlah kromosom yang haploid (n). Konidia pada jamur Ascomycota berwarna-warni, antara lain berwarna oranye, hitam, biru, atau kecokelatan.

Jika kondisi lingkungan menguntungkan, konidia akan berkecambah menjadi hifa yang haploid. Hifa akan bercabang-cabang dengan membentuk miselium yang berkromosom haploid (n).

Ciri-ciri Jamur Ascomycota

Ilustrasi Jamur
Ilustrasi Jamur (Freepik)

Ciri-ciri jamur ascomycota memiliki karakteristik yang berbeda dari jenis jamur lain. Jamur ascomycota merupakan kelompok jamur yang terbesar dan paling beragam.

Beberapa jenis jamur ini bahkan dimanfaatkan manusia dalam industri pangan. Ciri-ciri jamur ascomycota dapat dilihat dari berbagai karakteristik khusus.

Jamur Ascomycota terbesar dan paling dikenal adalah morel dan truffle. Jamur ascomycota yang paling banyak dimanfaatkan adalah ragi Saccharomyces cerevisiae untuk pembuatan roti. Terdapat beberapa ciri-ciri jamur ascomycota yang dapat dikenali, dilihat dari cara bereproduksi.

Adapun kebanyakan jamur ascomycetes adalah patogen tanaman, beberapa patogen hewani, beberapa adalah jamur yang dapat dimakan, dan banyak jamur hidup dengan bahan organik mati. Ciri-ciri jamur ascomycota juga bisa dikenali dari bentuk fisiknya.

Manfaat Jamur Ascomycota

Ilustrasi Jamur Ascomycota
Ilustrasi Jamur Ascomycota (Freepik)

Jamur ascomycota sangat bermanfaat bagi manusia sebagai sumber senyawa penting medis, seperti antibiotik, fermentasi roti, minuman beralkohol, dan keju. Spesies penisilin pada keju dan yang memproduksi antibiotik untuk mengobati penyakit infeksi bakteri adalah contoh ascomycota.

Saccharomyces cerevisiae digunakan untuk membuat roti, bir dan anggur, di mana gula proses seperti glukosa atau sukrosa difermentasi untuk membuat etanol dan karbon dioksida.

Di Asia, jenis Aspergillus oryzae ditambahkan ke dalam bubur kacang kedelai yang direndam untuk membuat kecap. Jenis ini juga digunakan untuk memecah pati dalam beras dan biji-bijian lainnya menjadi gula sederhana untuk difermentasi menjadi minuman beralkohol Asia Timur seperti huangjiu dan sake.

Beberapa anggota Ascomycota adalah makanan pilihan yang bahkan memiliki nilai jual tinggi. Ini meliputi morels (Morchella spp.), truffle (Tuber spp.), dan jamur lobster (Hypomyces lactifluorum) adalah beberapa hidangan jamur yang paling dicari.

Editor: Intan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...