Darurat Moral, Ini 3 Kasus Pencabulan Paling Menghebohkan Terbaru
Banyak kasus pencabulan paling menghebohkan baru-baru ini mencuat di media. Ada yang dilakukan oleh Kepala Sekolah, guru pesantren dan yang terbaru seorang wanita mengaku diperkosa oleh 17 orang anak di Jambi.
Kasus pencabulan banyak terjadi akhir-akhir ini dan korbannya masih di bawah umur. Peristiwa tersebut tentunya membuat sejumlah orang tua khawatir saat memasukan anaknya ke lembaga pendidikan, baik itu sekolah umum, madrasah maupun pesantren.
Kasus Pencabulan Paling Menghebohkan
Sejumlah kasus pelecehan seksual menghebohkan terjadi dalam waktu dekat, berikut beberapa kasus dan kronologinya:
1. Wanita Tersangka Cabuli 17 Anak di Jambi
Yunita, wanita usia 20 tahun tersangka pencabulan 17 anak di Kota Jambi telah membuat laporan di Malporesta Jambi bahwa delapan orang anak telah melakukan pemerkosaan pada dirinya. Ia membuat laporan di Mapolresta Jambi pada tanggal 3 Februari 2023.
Pencabulan itu terjadi di rumah Yunita Kelurahan Rawasari, Alam Barajo, Kota Jambi. Rumah tersebut jadi tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan oleh Yunita dan 17 orang anak, 6 orang perempuan dan 11 laki-laki berusia 8-15 tahun.
Sebelum kasus pencabulan paling menghebohkan ini terungkap, Yunita mengaku pada suaminya bahwa dirinya diperkosa oleh anak-anak. Pengakuan Yunita menghebohkan masyarakat sekitar bahkan ia sempat mengatakannya sambil ketawa-ketawa.
Salah satu orang korban berinisial E melakukan interogasi pada sejumlah anak dan meminta jujur untuk mengungkapkan kejadian sebenarnya. Semua anak mengaku dipaksa, setelah mengetahui faktanya, keluarga korban meminta keterangan Yunita bersama ketua RT namun ia tetap mengaku sebagai korban.
2. Pencabulan 12 Santriwati di Bandung
Pencabulan 12 santriwati di Bandung termasuk kasus pencabulan paling menghebohkan yang dilakukan oleh guru pesantren bernama Herry Wirawan. Informasi ini diperoleh langsung dari santriwati yang pertama mengungkap kasus asusila oleh pelaku pendidik agama.
Dedi Mulyadi menjelaskan kasus itu terjadi sejak 4 tahun lalu karena ada orang tua yang merupakan paman dari salah satu korban mengirimkan putrinya untuk jadi santriwati di pesantren milik pelaku di kawasan Antapani, Kota Bandung. Saat berada di pesantren, santriwati tersebut langsung merasa curiga dengan beberapa rekannya.
Kecurigaan tertuju pada sepupunya yang sudah lama jadi santriwati. Ia kemudian melapor kepada ayahnya untuk mengecek kondisi sepupunya tersebut. Kemudian, salah satu korban itu pulang dan diinterogasi oleh orangtuanya.
Awalnya korban tidak mengaku sedang hamil karena takut. Namun setelah didesak akhirnya korban mengaku dihamili oleh guru pesantrennya. Korban didoktrin untuk lebih takut kepada guru daripada orangtuanya.
3. Siswi di Madrasah Dicabuli Kepala Sekolah saat Berteduh
Kasus pencabulan paling menghebohkan terbaru yaitu siswi di Madrasah diperkosa oleh Kepala Sekolah saat berteduh. Kepala Sekolah Madrasah berinisial MS (42) di Tana Toraja, Sulawesi Selatan ditangkap atas tuduhan pemerkosaan terhadap seorang siswi.
Korban berinisial WR berusia 15 tahun sedangkan pelaku sudah diamankan oleh Mapolres Tana Toraja. Pelaku diamankan di rumahnya, Desa Rano, Kecamatan Rano, Tana Toraja sekitar pukul 10.00 Wita. Saat ditangkap, ia tidak melakukan perlawanan dan mengakui perbuatannya.
Pelaku melakukan pencabulan terhadap siswinya di ruangan kantor Sekolah Madrasah pada hari Rabu, 1 Februari 2022, pukul 18.00 Wita. Sebelumnya korban sempat menolak saat diajak pelaku bertemu di sekolah karena akan pergi ke rumah neneknya. Namun karena hujan, korban kembali ke sekolah untuk berteduh.
Peristiwa ini terungkap saat ayah korban menyadari adanya perubahan pelaku pada anaknya yang lebih pendiam. Setelah diinterogasi korban menceritakan kejadian tersebut dan pihak keluarga langsung lapor untuk menangkap pelaku.
Cara Mengedukasi Anak agar Terhindar dari Pelecehan
Pelecehan seksual merupakan tindakan bernuansa seksual yang dilakukan melalui kontak fisik maupun non fisik. Hal ini tidak boleh disepelekan karena bisa memicu gangguan kesehatan mental dan fisik. Melansir dari Halodoc.com, ini cara mengedukasi anak agar terhindar dari pelecehan seksual:
1. Perkenalkan Bagian Tubuh Sejak Dini
Memperkenalkan bagian tubuh sejak dini kepada anak berguna untuk mengajari fungsi bagian tubuh terutama organ reproduksi yang dimilikinya. Saat mengajarkannya, Anda perlu menggunakan kata-kata yang pantas agar anak mengetahui artinya dengan benar sehingga bisa membantu anak berbicara secara jelas jika terjadi hal-hal tidak diinginkan.
2. Berikan Pemahaman Mengenai Bagian Tubuh yang Bersifat Pribadi
Anak perlu diberikan penjelasan bahwa mereka memiliki bagian pribadi yang tidak boleh dilihat oleh semua orang. Jelaskan bahwa orang lain tidak boleh melihat anak tanpa pakaian. Namun jelaskan situasi tertentu seperti saat diperiksa dokter dengan pendampingan orang tua untuk melepaskan pakaiannya.
3. Menanamkan Budaya Malu pada Anak
Menanamkan budaya malu pada anak penting dilakukan agar ia tidak sembarangan mengganti pakaian di tempat umum. Selain itu, ajari anak agar tidak ada orang yang boleh mengambil foto bagian pribadinya.
Akhir-akhir ini memang banyak kasus pencabulan paling menghebohkan yang membuat orang tua khawatir. Agar anak terhindar dari pelecehan seksual, penting bagi orang tua untuk memberikan edukasi terkait bagian penting tubuh dan fungsinya.