Perbedaan Virus dan Bakteri hingga Proses Infeksinya
Tubuh manusia terdiri triliunan sel, termasuk bagian di dalamnya seperti virus dan bakteri. Keduanya berperan penting dalam ketahanan daya tubuh manusia. Namun, perbedaan virus dan bakteri juga menentukan proses penanganan pasca infeksi.
Maka dari itu, kali ini Katadata.co.id akan menjelaskan apa saja perbedaan virus dan bakteri. Berikut penjelasannya.
Perbedaan Virus dan Bakteri
Virus dan bakteri memiliki struktur penyusun yang berbeda. Namun, keduanya kerap dianggap ‘berdampingan'. Perbedaan virus dan bakteri terletak pada pelindungnya. Bakteri dilindungi oleh dinding sel, sedangkan virus dilindungi kapsid.
Dinding sel merupakan bagian yang menyelubungi seluruh bagian sel. Selain sebagai penting, fungsi lainnya yaitu membantu membentuk sel.
Diketahui bahwa dinding sel terdiri dari selulosa, polisakarida. Mengutip dari jurnal penelitian bertajuk ‘Bacterial cell wall composition and the influence of antibiotics by cell-wall and whole-cell NMR’ oleh Romanjuk JA dan Cegelski L pada tahun 2015, dinding sel dapat berperan sebagai penyaring bagi struktur dan fungsi sel.
Sementara itu, kapsid pada virus merupakan kulit protein berukuran nanometer yang bersifat kompleks. Fungsi utamanya yaitu merangkum genom virus dalam satu inang. Kemudian diangkut dan dilepaskan di dalam sel inang lain.
Fungsi lain dari kapsid yaitu melindungi asam nukleat dari pencernaan oleh enzim, mengandung situs khusus di permukaannya yang memungkinkan virion menempel pada sel inang, dan menyediakan protein yang memungkinkan virion menembus membran sel inang.
Pengertian Virus
Menurut Khan Academy, virus adalah partikel infeksius yang bereproduksi dengan ‘memerintahkan’ sel inang dan menggunakannya untuk membuat lebih banyak virus.
Virus merupakan mikroba infeksius yang terdiri dari asam nukleat yang dikelilingi oleh lapisan protein. Merangkum dari situs Genome, virus tidak dapat bereplikasi sendiri. Melainkan harus terlebih dahulu menginfeksi sel dan menggunakan komponen sel inang untuk membuat salinan dari dirinya sendiri.
Mengutip dari Britannica, partikel virus terdiri dari materi genetik yang terletak pada cangkang protein atau kapsid. Materi genetik tersebut berupa DNA atau RNA untai yang bisa berbentuk memanjang atau melingkar.
Virus kerap membunuh sel inang dalam prosesnya dan menyebabkan kerusakan pada organisme inang. Virus mampu menginfeksi banyak organisme, termasuk jamur dan bakteri. Di mana, virus memiliki ukuran yang kecil dengan komposisi sederhana yang menyusunnya. Hampir serupa dengan bakteri, virus juga dapat berkembang di sel hidup, termasuk pada hewan, tumbuhan, hingga bakteri.
Sebagian besar virus memiliki diameter bervariasi dari 20 nanometer hingga 250-400 nanometer. Mengutip dari Britannica, temuan virus terbesar memiliki diameter 500 nanometer, dengan panjang sekitar 700-1.000 nanometer.
Selain bakteri, hewan, dan tumbuhan, virus juga mampu menginfeksi manusia. Salah satu yang marak tersebar beberapa tahun belakangan adalah virus corona yang menjadi wabah sepanjang tahun 2020.
Hal tersebut menunjukkan bahwa sejumlah virus dapat membahayakan dan mampu menginfeksi secara cepat dan meluas.
Hal tersebut lantaran virus dapat menggandakan dirinya sendiri secara masif ketika memasuki sel inang. Produksi virus yang cepat menyebabkan kematian sel dan penyebaran virus ke sel-sel terdekat.
Pengertian Bakteri
Bakteri merupakan organisme sel tunggal yang tersebar dimana saja. Bakteri adalah mikroba dengan struktur sel yang lebih sederhana dibanding organisme lain.
Menurut Jawetz dan Adelberg dalam buku Mikrobiologi Kedokteran (2004), bakteri didefinisikan sebagai salah satu golongan mikroorganisme prokariotik yang hidup berkoloni, dan tidak mempunyai selubung ini, namun bisa hidup di mana saja.
Bakteri memiliki informasi genetik yang tergantung di dalam satu lingkaran DNA. Beberapa bakteri memiliki lingkaran materi genetik yang disebut plasmid. Adapun plasmid mengandung gen yang memberi bakteri beberapa keuntungan dibandingkan bakteri lain.
Bakteri diklasifikasikan menjadi lima kelompok berdasarkan bentuk. Di antaranya adalah cocci (bulat), basil (batang), spirilla (spiral), vibrio (koma), dan spirochaeta (pembuka botol).
Bakteri mampu berkembang biak dengan fisi biner. Ia akan membelah diri menjadi dua sel anak yang identik. Mengutip dari Microbiology Society, proses fisi biner bermula ketika DNA bakteri terbagi menjadi dua (bereplikasi).
Setelah itu, bakteri memanjang dan terbelah menjadi dua sel anak yang masing-masing merupakan tiruan dari sel induk. Di sisi lain, terdapat jenis bakteri buruk bernama patogen yang bisa menyebabkan penyakit, namun ada juga bakteri baik yang bagus untuk sistem pencernaan.
Perlu diketahui, bahwa manusia memiliki bakteri sepuluh kali lebih banyak daripada sel manusia. Bakteri berperan dalam mempertahankan kesehatan tubuh.
Perbedaan Infeksi Virus dan Bakteri
Alodokter sempat membahas tentang perbedaan infeksi virus dan bakteri. Disebutkan bahwa virus dapat merusak, membunuh, dan mengubah sel pada tubuh.
Adapun sejumlah penyakit yang bisa disebabkan oleh virus yaitu cacar air, campak, herpen, hepatitis, flu, demam berdarah, HIV/AIDS, COVID-19, dan masih banyak lagi. Hal tersebut juga mengacu pada proses pengobatan dengan mengonsumsi obat yang bersifat antivirus untuk meringankan gejala.
Sempat dibahas sebelumnya, bakteri juga dapat menyebabkan penyakit akibat patogen. Adapun proses penyembuhannya biasanya disarankan untuk mengonsumsi obat antibiotik.
Sejumlah penyakit yang disebabkan oleh bakteri adalah sifilis, klamidia, tetanus, kolera, tuberkulosis, pneumonia, dan lain-lain.
Demikian penjelasan lengkap mengenai perbedaan virus dan bakteri yang bisa dipahami. Selain itu, juga pembahasan tentang bagaimana perbedaan proses infeksi antara keduanya.