Menilik Jenis dan Kegunaan Senyawa Turunan Alkana
Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SMA. Dalam pelajaran kimia kelas 12, terdapat materi mengenai senyawa turunan alkana yang mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Contohnya yaitu handa saitizer yang menjadi benda yang wajib dibawa sejak pandemi. Selain contoh tersebut, terdapat jenis senyawa turunan alkana lainnya serta kegunaan yang perlu diketahui
Namun sebelum mempelajari hal tersebut, Anda perlu mengetahui tentang alkana terlebih dahulu termaasuk pengertian dan sifatnya, Berikut ulasannya di bawah ini.
Pengertian Alkana
Alkana merupakan salah satu kelompok senyawa dalam ilmu kimia. Dilansir dari Chemistry LibreTexts, alkana adalah senyawa organik yang terdiri dari atom karbon dan atom hidrogen ikatan tunggal dan tidak memiliki gugus fungsi lainya.
Atom karbon memiliki empat buah elektron valensi dimana keempat elektron tersebut kemudian berikatan masing-masing dengan satu atom hidrogen.
Satu atom hidrogen dan empat atom hidrogen membentuk senyawa alkana yang termasuk ke dalam hidrokarbon paling sederhana. Ikatan tersebut kemudian dapat membentuk rantai yang panjang.
Dilansir dari BBC, alkana memiliki rumus umum yaitu jumlah atom hidrogen adalah dua kali tambah empat dari jumlah atom karbonnya. Berikut ini gambaran rumusnya
Rumus alkana: CnH2n+2
Sebagai contoh, jika ada hanya satu atom C, maka atom tersebut hanya dapat berikatan dengan empat atom H dan membentuk senyawa CH4.
Penamaan senyawa alkana dilakukan berdasarkan jumlah atom karbonya. CH4 dinamai metana, C2H6 dinamai etana, C3H8 dinamai propana, dan seterusnya sesuai angka Yunani dan diberikan akhiran -ana.
Sistem penamaan ini membuat suatu senyawa alkana mencerminkan susunan atom di dalamnya.
Sifat Alkana
Seperti penjelasan sebelumnya, alkana dapat membentuk rantai karbon yang panjang serta memiliki cadangan, Hal ini yang membuat alkana memiliki bedagai sifat-sifat yang dipengaruhi oleh strukturnya.
Berikut ini beberapa sifat yang dimiliki alkana.
- Hidrokarbon jenuh (tidak ada ikatan atom C rangkap).
- Disebut golongan parafin karena affinitas kecil (sedikit gaya gabung).
- Sukar bereaksi.
- Bentuk Alkana pada suhu kamar dengan rantai C1 – C4 adalah gas, C4 – C17 adalah cair, dan C18 dan lebih adalah padat.
- Titik didih semakin tinggi seiring bertambahnya atom C, dan semakin rendah seiring bertambahnya cabang.
- Mudah larut dalam pelarut non polar.
- Massa jenisnya naik seiring dengan penambahan jumlah unsur C.
- Merupakan komponen utama gas alam dan petrolium (minyak bumi).
Jenis Senyawa Turunan Alkana
Dikutip dari Jurus Sakti Menaklukkan Kimia SMA 1,2,& 3 oleh Widiakongko dan Sugiyono (2010:204), senyawa turunan alkana merupakan senyawa yang memiliki ciri seperti alkana (ikatan tunggal C - C). Penamaannya seperti penamaan alkana, namun akhirnya diganti.
Banyak senyawa alkana yang dapat yang dapat ditemukan kehidupan sehari seperti alkohol, cuka formalin,dan pembersih kuteks Keempat bahan ini memiliki sifat yang berbeda dikarenakan gugus fungsi yang menempel pada rantai utamanya.
Berikut ini pembahasan jenis-jenis turunan alkana
1. Alkohol (Alkanol)
Merupakan turunan alkana dimana terdapat minimal salah satu atom H yang digantikan dengan gugus -OH (hidroksil)
Penamaan senyawa ini dilakukan dengan mengganti akhiran -a menjadi -ol dengan nomor dimana gugs -OH tidak berada di ujung rantai. Contohnya metana menjadi metanol, propana dapat menjadi 1-propanol atau 2-propanol
Gugus -OH tidak selau berada d junrnatau sehinga nomot gugus -Oh perlu ditulisakan sebelum anma alakanol. Smenetara itu, pemebeirna nama rontoh utama ahrus diualidari yang terdekat dengan gugus -OH
Contohnya yaitu untuk 2-metilheksana yang ditambahkan gugus -OH pada nomor 4. maka memiliki nama baru yaitu 5-metil-3-heksanol
2. Aldehida (Alkanal)
Merupakan turunan alkana dimana atom C primer digantikan menjadi gugus -CHO dan membentuk struktur R-CHO
Penamaan sendawa ini dilakukan dengan mengganti akhiran -a menjadi -al, sebagai contoh etana menjadi etanal.
GUgus -CHo selalu berada di ujung atau sehingga penomoran harus dimulai dari gugus -CHO. Simak contohnya di bawah ini.
3. Keton (Alkanon)
Merupakan turunan alkana diana dua om H digantikan dengan gugus =O. Penamaan senyawa ini dilakukan dengan mengubah akhiran -a menjadi -on yang didahului dengan nomor dimana gugus =O terikat.
Contohnya propana yang memiliki gugus =O di nomor 2 memiliki nama 2-propanon.
4. Eter (Alkoksi Alkana)
Merupakan turunan alkana dimana dua atom H dari dua atom C yang berbeda di tengah rentai digantikan dengan gugus -O sehingga membentuk struktur R-O-R
Gugus eter tidak bisa di atom C primer karena harus berada di antara dua atom C. Rantai terpendek yang terikat dengan gugus -O- dinyatakan sebagai cabang dengan nama alkoksi (akhiran -il menjadi -oksi).
Penomoran dimulai dari ujung yang paling dekat dengan rantai alkoksi (R-O-). Sedangkan penamaannya seperti alkana pada umumnya, hanya saja untuk cabang R-O- dinamai dengan akhiran -oksi.
Contoh untuk CH3-O-CH2-CH3 memiliki nama metoksi etana.
5. Asam Karboksilat (Asam Alkanoat)
Merupakan turunan alkana dimana atom C primer digantikan menjadi gugus -COOH.
Rumus strukturnya yaitu R-COOH Penamaannya yaitu dengan menambahkan asam dan mengganti akhiran -a menjadi -oat.
Penomoran dimulai dari gugus -COOH. Contoh, untuk senyawa CH3-CH2-COOH memiliki nama asam propanoat.
6. Ester (Alkil Alkanoat)
Merupakan turunan alkana dimana atom H pada -COOH digantikan dengan alkil sehingga membentuk struktur R-COO-R’, dimana R-COO- adalah alkanoat dan -R’ adalah alkil.
Penamaannya yaitu alkil alkanoat. Sebagai contoh: CH3-CH2-COO-CH3 memiliki nama metil propanoat.
Kegunaan Senyawa Turunan Alkana
Turunan alkana yaitu alkana yang telah memiliki gugus fungsi memiliki berbagai kegunaan yang berbeda, beberapa contohnya sebagai berikut.
- Etanol merupakan jenis alkohol yang digunakan untuk desinfektan.
- Asam formiat merupakan jenis aldehida yang digunakan untuk pengawet jasad.
- Asam asetat atau sering disebut cuka merupakan jenis asam karboksilat.
- Aseton yang digunakan untuk pembersih kutek merupakan jenis keton.
- Amil asetat merupakan senyawa ester yang digunakan sebagai perisa pisang, dan masih banyak lagi contohnya.