Mengenal Leptospirosis dan Cara Mencegahnya

Tifani
Oleh Tifani
9 Maret 2023, 11:35
Ilustrasi Mengenal Leptospirosis
Freepik
Ilustrasi Mengenal Leptospirosis

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Bakteri ini dapat menyebar melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi.

Dikutip dari laman alodokter.com, Leptospirosis dapat menyerang manusia melalui paparan air atau tanah yang telah terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri Leptospira.

Gejala pada Leptospirosis mirip dengan gejala penyakit flu, tetapi lebih berat serta disertai dengan bengkak di kaki dan tangan, serta kulit menjadi kuning. Jika tidak diobati dengan tepat, leptospirosis dapat menyebabkan kerusakan organ dalam, bahkan mengancam nyawa.

Mengenal Leptospirosis

BISNIS TIKUS MENCIT BELUM PULIH
BISNIS TIKUS MENCIT BELUM PULIH (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Bakteri Leptospira interrogans yang hidup selama beberapa tahun di ginjal-ginjal beberapa hewan. Beberapa hewan yang tergolong sebagai perantara penyebaran leptospirosis adalah tikus, sapi, anjing, dan babi.

Bakteri itu sewaktu-waktu dapat keluar bersama urine sehingga mengontaminasi air dan tanah. Di air dan tanah, bakteri ini dapat bertahan selama beberapa bulan atau tahun.

Penularan bakteri Leptospira ke manusia dapat terjadi akibat hal-hal berikut:

  • Konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri
  • Kontak langsung antara kulit dengan urine hewan pembawa bakteri
  • Kontak antara kulit dengan air dan tanah yang terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri

Bakteri Leptospira dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka terbuka, baik luka kecil seperti lecet, maupun luka besar seperti robek. Bakteri ini juga bisa masuk melalui mata, hidung, mulut, dan saluran pencernaan.

Leptospirosis bisa menular antarmanusia melalui air susu ibu (ASI) atau hubungan seksual, tetapi kasus ini sangat jarang terjadi.

Gejala Leptospirosis

OBAT SAKIT KEPALA YANG AMPUH
Ilustrasi Sakit Kepala (Unsplash)

Pada beberapa kasus, gejala leptospirosis tidak muncul sama sekali. Namun, pada kebanyakan penderita, gejala penyakit ini bisa muncul satu hingga dua minggu setelah terpapar bakteri Leptospira.

Gejala Leptospirosis sangat bervariasi pada setiap penderita dan awalnya sering kali dianggap sebagai gejala penyakit lain, seperti flu atau demam berdarah. Tanda dan gejala awal yang muncul pada penderita leptospirosis antara lain:

  • Demam tinggi dan menggigil
  • Sakit kepala
  • Mual, muntah, dan tidak nafsu makan
  • Diare
  • Mata merah
  • Nyeri otot, terutama pada betis dan punggung bawah
  • Sakit perut
  • Bintik-bintik merah di kulit yang tidak hilang saat ditekan
  • Keluhan di atas biasanya pulih dalam waktu 1 minggu. Namun, pada sebagian kasus, penderita dapat mengalami penyakit leptospirosis tahap dua yang disebut dengan penyakit Weil. Penyakit ini terjadi akibat peradangan yang disebabkan oleh infeksi.

Penyakit Weil dapat berkembang satu sampai tiga hari setelah gejala leptospirosis muncul. Keluhan yang timbul bervariasi, tergantung pada organ yang terinfeksi. Gejala dan tanda pada penyakit Weil antara lain:

  • Demam
  • Penyakit kuning
  • Sulit buang air kecil
  • Bengkak di tangan dan kaki
  • Perdarahan, seperti mimisan atau batuk berdarah
  • Nyeri dada
  • Sesak napas
  • Jantung berdebar-debar
  • Lemas dan keringat dingin
  • Sakit kepala dan leher kaku

Faktor Risiko Leptospirosis

Leptospirosis banyak ditemui di negara tropis dan subtropis, seperti Indonesia. Hal ini karena iklim yang panas dan lembap bisa membuat bakteri tersebut bertahan hidup lebih lama.

Halaman:
Editor: Sorta
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...