Memahami Apa Itu Itikaf, Dalil, hingga Syarat yang Patut Diketahui

Ghina Aulia
5 April 2023, 17:28
Apa itu itikaf.
Unsplash
Ilustrasi, orang beribadah.

I’tikaf merupakan salah satu cara untuk meningkatkan fokus beribadah di bulan Ramadhan. Dengan mengharap ridho Allah, I’tikaf biasanya dilakukan di hari-hari mendekati Idul Fitri.

Patut diketahui bahwa I’tikaf merupakan salah satu amalan di bulan Ramadhan yang sepatutnya dilaksanakan. Untuk mengetahui lebih lanjut, kali ini Katadata.co.id akan membahas tentang apa itu I’tikaf dan penjelasannya.

Apa itu Itikaf?

Untuk menjawab pertanyaan apa itu I’tikaf, terlebih dahulu mengetahui asal-usul kata tersebut. Istilah I’tikaf diambil dari bahasa Arab, yaitu akafa yang artinya mengurung diri, menetap, atau menghalangi.

Mengacu dari kata tersebut, I’tikaf dilakukan dengan berdiam diri di masjid dan fokus beribadah. Keutamaannya terletak di bulan Ramadhan yang diyakini mampu melipatgandakan pahala dari Allah SWT.

Perlu diperhatikan bahwa I’tikaf wajib hukumnya dilaksanakan di masjid. Hal ini mengacu pada potongan surat Al-Baqarah ayat 187 berikut ini:

وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ

“… (Tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam masjid…” [Al-Baqarah/2: 187]

Dianjurkan ketika I’tikaf untuk menyibukkan diri dengan ibadah alih-alih melakukan hal yang tidak berhubungan. Misalnya berbincang dengan teman.

Adapun hukum melakukan hal yang tidak bermanfaat saat I’tikaf adalah makruh. Sebaiknya Anda pandai menahan diri untuk tidak menanggapi ketika ada yang ingin mengajak bicara.

Untuk mengatasinya, Anda patut senantiasa mengucap tasbih, tahmid, takbir, istighfar. Selain itu juga bershalawat atas nama Rasulullah serta berdo’a kepada Allah SWT.

I’tikaf dapat dilakukan kapan saja. Anda harus sepatutnya konsentrasi beribadah dan menyiapkan apa saja yang ingin dilakukan.

Adapun yang termasuk di dalam rangkaiannya yaitu melaksanakan shalat wajib dan sunnah, bisa berupa shalat taubat, dhuha, tahajud, dan lain-lain. Setelahnya, bisa dilanjutkan dengan membaca kitab suci Al-Quran dan berdzikir.

Sementara itu, Anda diperbolehkan untuk keluar dari masjid apabila ada urusan mendesak. Atau, hanya untuk membersihkan badan.

Patut diketahui bahwa I’tikaf dapat batal dalam keadaan tertentu. Misalnya keluar masjid karena urusan yang tidak begitu penting, seperti bersenggama.

Lebih lanjut, mazhab Syafi’I menyebutkan bahwa mengkhayalkan dan memandang sesuatu yang diharamkan dari syariat saat I’tikaf dapat membatalkannya. Contohnya melihat aurat lawan jenis yang bukan mahram.

Maka dari itu, sebaiknya tanamkan keimanan yang kuat sejak awal ketika berniat untuk be-I’tikaf. Dengan begitu, Anda tidak mudah terdistraksi oleh gangguan luar.

Anjuran I’tikaf

Anjuran I’tikaf di bulan Ramadhan juga berkaitan dengan datangnya malam Lailatul Qadar, yaitu malam kemuliaan yang hanya ada di bulan puasa. Demikian yang termuat di dalam firman Allah SWT berikut ini:

إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِلَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍتَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Qur-an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun Malaikat-Malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Rabb-nya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” [Al-Qadr/97: 1-5]

Tak hanya itu, anjuran menanti malam lailatul qadar juga terdapat pada beberapa hadits yang diriwayatkan oleh perawi di masa lampau. Diketahui bahwa momen tersebut akan terjadi di malam ganjil, tepatnya pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.

تَحَرُّوا لَيْلةَ الْقَدَرِ فيِ الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ.

“Carilah Lailatul qadar pada malam-malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.”

تَحَرُّوْا لَيْلةَ الْقَدَرِ فِي الْعَشْرِ اْلأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ.

“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.”

Di malam lailatul qadar, kita dianjurkan untuk melakukan shalat malam dengan mengharap ridho Allah SWT. Dengan begitu, I’tikaf merupakan cara yang tepat untuk melaksanakan ibadah tersebut, sebagaimana yang dimuat Almanhaj pada dalam hadits di bawah ini:

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menganjurkan umatnya untuk menghidupkan malam Lailatul qadar. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدَرِ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.

“Barangsiapa yang shalat malam Lailatul qadar karena iman dan mengharap ganjaran-Nya, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”

Syarat I’tikaf

Selayaknya ibadah dalam agama Islam, I’tikaf memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi bagi Anda yang ingin menjalankan. Dirangkum dari Almanhaj, berikut poin-poinnya.

1. Beragama Islam

Syarat I’tikaf ini mengacu pada firman Allah SWT pada surat At-Taubah ayat 18 berikut ini:

اِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ اِلَّا اللّٰهَ

“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah.” [At-Taubah/9: 18]

2. Berakal

Diketahui bahwa orang yang tidak berakal tidak diwajibkan menjalankan syari’at.

3. Mumayyiz

Mumayyiz adalah anak yang sudah bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Hal ini menjadi perbincangan para ulama terkait batasan umurnya.

Namun, dapat disimpulkan bahwa mumayyiz tidak memiliki batas usia tertentu. Melainkan tergantung dengan keadaan anak itu sendiri.

4. Suci

Melakukan I’tikaf dianggap tidak sah oleh mereka yang junub, haid, atau nifas. Maka dari itu, pastikan Anda sedang dalam keadaan suci.

5. Niat

Niat merupakan awal dari ibadah yang dilakukan agama Islam. Sebagaimana hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim di bawah ini:

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى.

“Sesungguhnya setiap amalan itu berdasarkan niat dan setiap amalan seseorang itu tergantung dengan apa yang ia niatkan.”

Itulah pembahasan mengenai apa itu I’tikaf yang patut diketahui seorang Muslim. Anda bisa menjalankannya sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.

Editor: Intan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...