45 Kata-kata Bijak Ali Bin Abi Thalib yang Bermakna dan Menyentuh Hati
Pexels
Ali bin Abi Thalib adalah sepupu dan sahabat dari Nabi Muhammad Rasulullah SAW. Selain itu, beliau juga merupakan khalifah keempat yang berkuasa pada 656 sampai 661 Masehi.
Sebagai pemimpin, beliau dikenal sebagai pribadi yang saleh dan adil. Selain itu,beliau juga dikenal sebagai sosok teladan yang bijak dalam memberikan nasihat.
Ada banyak kata-kata bijak dari beliau yang dapat dijadikan pedoman hidup umat Muslim. Dengan demikian, umat Islam bisa lebih termotivasi dalam menjalani kehidupan yang lebih islami.
Kata-kata Bijak Ali Bin Abi Thalib
Berikut ini 45 kata-kata bijak yang pernah diucapkan Ali bin Abi Thalib semasa hidup yang bisa dijadikan pedoman hidup umat Muslim
Kata-Kata Bijak Ali Bin Abi Thalib (Unsplash/The Dancing Rain)
- Orang pesimis melihat kesulitan dalam setiap kesempatan, tapi orang optimis melihat kesempatan dalam setiap kesulitan.
- Jangan pernah mengambil sebuah keputusan dalam keadaan marah, dan jangan buat janji dalam keadaan gembira.
- Kezaliman akan terus ada bukan karena banyaknya orang-orang jahat, tapi karena berdiam dirinya orang-orang baik.
- Orang yang suka berkata jujur akan mendapatkan tiga hal, yaitu kepercayaan, cinta, dan rasa hormat.
- Wanita mampu menyembunyikan cinta selama 40 tahun, tetapi tidak sanggup menyembunyikan cemburu meski hanya sesaat.
- Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia.
- Janganlah engkau mengucapkan perkataan yang engkau sendiri tak suka mendengarnya jika orang lain mengucapkannya kepadamu.
- Lidah orang yang berakal berada di belakang hatinya, sedangkan hati orang bodoh berada di belakang lidahnya.
- Jangan gunakan ketajaman kata-katamu pada ibumu yang mengajarimu cara berbicara.
- Kemarahan dimulai dengan kegilaan dan berakhir dengan penyesalan.
- Jika kamu ingin menguji karakter seseorang, hormati dia. Jika dia memiliki karakter yang bagus, dia akan lebih menghormatimu, namun jika dia memiliki karakter buruk, dia akan merasa dirinya paling baik dari semuanya.
- Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak percaya itu.
- Ucapan sahabat yang jujur lebih besar harganya daripada harta benda yang diwarisi nenek moyang.
- Setiap napas seseorang adalah sebuah langkah menuju ajalnya.
- Hiduplah dengan rendah hati, tidak peduli seberapa kekayaanmu.
- Jangan gunakan ketajaman kata-katamu pada ibumu yang mengajarimu cara berbicara.
- Orang yang suka berkata jujur mendapatkan tiga hal: kepercayaan, cinta, dan rasa hormat.
- Tidak ada gunanya seorang penolong yang selalu menghina atau teman yang selalu berburuk sangka.
- Ketulusan seseorang sesuai dengan kadar kemanusiaannya.
- Kenali kebenaran, maka kamu akan tahu orang-orang yang benar. Benar tidak diukur oleh orang-orangnya, tetapi manusia diukur oleh kebenaran.
- Cinta adalah penyakit yang tidak ada kebaikan dan balasannya.
- Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu.
- Tubuh dibersihkan dengan air. Jiwa dibersihkan dengan air mata. Akal dibersihkan dengan pengetahuan. Dan jiwa dibersihkan dengan cinta.
- Ada dua cara untuk menjalani hidup yang menyenangkan, entah itu di dalam hati seseorang ataukah dalam doa seseorang.
- Sabar sesaat saja di saat marah akan menyelamatkan kita dari ribuan penyesalan
- Kehidupan ini tidak lain hanyalah seperti bayangan awan, mimpinya seorang yang tertidur.
- Berikan perhatian dan bersikap baiklah kepada istrimu. Dia adalah bunga yang lembut, bukan budak rumah tanggamu.
Kata-Kata Bijak Ali Bin Abi Thalib (Pexels)
- Jagalah dirimu dari sifat marah. Karena kemarahan itu dimulai dengan kegilaan dan berakhir dengan penyesalan.
- Aku akan terus bersabar, bahkan sampai kesabaran itu sendiri merasa lelah dengan kesabaranku.
- Berikan ribuan kesempatan kepada lawan untuk menjadi kawan, tapi jangan berikan satu kesempatan pun bagi kawan untuk menjadi lawan.
- Jadilah seperti bunga yang memberikan keharuman bahkan kepada tangan yang telah merusaknya.
- Jangan membenci siapapun, tak peduli seberapa banyak kesalahan yang mereka lakukan terhadapmu. Hiduplah dengan rendah hati, tak peduli seberapa banyak kekayaanmu. Berpikirlah positif, tak peduli seberapa keras kehidupan yang kamu jalani. Berikanlah banyak, meskipun menerima sedikit. Tetaplah menjalin hubungan dengan orang-orang yang telah melupakanmu, maafkanlah orang yang berbuat salah padamu, dan jangan berhenti mendoakan yang terbaik untuk orang yang kau sayangi.
- Orang yang cantik tidak selamanya orang baik, tapi orang yang baik selalu cantik.
- Lepaskan segala sesuatu yang membuatmu stres dan sedih.
- Orang yang pesimis selalu melihat kesulitan di setiap kesempatan, tapi orang yang optimis selalu melihat kesempatan dalam setiap kesulitan.
- Kehidupan itu cuma dua hari saja. Satu hari untukmu, satu hari melawanmu. Maka pada saat ia untukmu, jangan bangga dan gegabah; dan pada saat ia melawanmu bersabarlah. Keduanya adalah ujian bagimu."
- Jangan besarkan anakmu dengan cara orang tuamu membesarkanmu dulu, karena mereka lahir di zaman yang berbeda.
- Ada dua jenis manusia: pertama mereka yang mencari tapi tidak bisa menemukan, dan kedua mereka yang menemukan tapi masih menginginkan lebih.
- Jagalah dirimu dari sifat marah. Karena kemarahan itu dimulai dengan kegilaan dan berakhir dengan penyesalan.
- Sembunyikanlah kebaikan yang kamu lakukan, dan biarkan kebaikan yang telah kamu lakukan itu hanya diketahui olehmu.
- Diam sampai kamu diminta untuk berbicara. Itu lebih baik daripada kamu terus berbicara sampai diminta untuk diam.
- Ketika Allah Swt. menuntunmu untuk mengingat-Nya, itu adalah tanda bahwa Allah Swt. mencintaimu.
- Saat mendapatkan yang diinginkan, itu adalah petunjuk Allah Swt. Saat tidak mendapatkan yang diinginkan, itu adalah perlindungan dari Allah Swt.
- Manusia paling lemah adalah orang yang tidak bisa mencari teman. Namun, yang lebih lemah dari itu adalah orang yang mendapatkan banyak teman tetapi menyia-nyiakan.
- Tiada kekayaan yang lebih utama daripada akal, tiada keadaan yang lebih menyedihkan daripada kebodohan, dan tiada warisan yang lebih baik daripada pendidikan.
Editor: Agung