Kemenkes Bagikan Tip Beraktivitas Saat Cuaca Panas Melanda Indonesia
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan Indonesia mengalami peningkatan suhu dalam sepekan terakhir. Misalnya, suhu di Ciputat, Tangerang Selatan mencapai suhu terpanas 37,2 derajat Celcius pada Senin (17/4).
Menghadapi cuaca panas ini, juru bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengatakan cuaca panas yang sedang berlangsung di Indonesia dalam beberapa hari terakhir dan beberapa hari ke depan sedang tidak biasa. "Untuk itu mari kita ikuti tips agar terhindar dari dampak cuaca panas ketika sedang atau sering berada diluar ruangan,” kata dia (25/4).
Kementerian Kesehatan memberikan sejumlah tips untuk menghadapi dan menghindari dampak dari cuaca panas ketika sedang berada di luar ruangan. Tips ini pun layak diterapkan bagi masyarakat yang tengah mudik.
Pertama, minum air putih yang sering dan banyak, bukan hanya menunggu ketika haus. Langkah ini bisa mencegah seseorang terkena dehidrasi. Sedangkan, Kemenkes mengimbau masyarakat untuk menghindari minuman berkafein, berenergi, manis, dan alkohol.
Kedua, menghindari kontak dengan sinar matahari secara langsung. Masyarakat bisa menggunakan topi atau payung saat berada di luar ruangan. Kemudian, memakai sunscreen minimal 30 SPF pada kulit yang tidak tertutup baju ketika keluar rumah.
Kemenkes juga menyarankan masyarakat sebisa mungkin berteduh antara pukul 11.00 dan 15.00, lantaran paparan sinar ultraviolet (UV) dari matahari pada jam-jam tersebut berada pada level sangat berbahaya.
Ketiga, memakai baju yang berbahan ringan dan longgar. Lalu, hindari pula menggunakan baju berwarna gelap agar tidak menyerap panas.
Keempat, Kemenkes mengimbau masyarakat untuk tidak meninggalkan siapa pun di dalam kendaraan dalam kondisi parkir, baik dengan jendela terbuka maupun tertutup. Selain itu, sediakan botol semprot berisi air dingin di dalam kendaraan.
Meski sudah melakukan tips tersebut, masyarakat tetap perlu waspada jika muncul sejumlah gejala akibat cuaca panas ini, antara lain:
- Keringat berlebih
- Kulit terlihat pucat, lalu terasa panas dan kering
- Rasa berdebar atau jantung berdetak lebih cepat
- Kram pada abdomen dan kaki
- Mual, muntah, dan pusing
- Urin sedikit dan berwarna kuning pekat
“Jika muncul gejala tersebut, dinginkan tubuh dengan kain basah atau sponge basah pada pergelangan tangan, leher, dan lipatan tubuh lainnya serta banyak minum air,” tulis Kemenkes di situsnya.
Namun, jika masih bergejala, masyarakat diimbau mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan.
Adapun, BMKG menjelaskan beberapa penyebab peningkatan suhu di Indonesia akhir-akhir ini. Salah satunya, tren pemanasan global dan perubahan iklim yang menyebabkan gelombang panas (heatwave) berisiko terjadi 30 kali lebih sering dari sebelumnya.
Kemudian, dinamika atmosfer yang tidak biasa, serta radiasi matahari pada cuaca cerah memiliki intensitas maksimum dan kurangnya tutupan awan.
Gerak semu matahari di wilayah Asia Selatan dan dominasi monsun Australia juga turut menyebabkan suhu panas yang dirasakan penduduk Indonesia pada April 2023 ini.