Contoh Teks Editorial Singkat Beserta Struktur, Fakta, dan Opini

Dwi Latifatul Fajri
5 Mei 2023, 19:31
Contoh Teks Editorial
ANTARA FOTO/REUTERS/Pascal Rossignol/aww/cf
Ilustrasi membaca koran

Teks editorial adalah artikel dalam majalah atau surat kabar mengenai beberapa pokok masalah. Teks editorial berisi informasi berupa fakta dan opini. Fakta merupakan keadaan atau peristiwa yang benar-benar terjadi. Sehingga informasi tidak terbantahkan.

Dalam teks editorial terdapat opini berupa gagasan, pemikiran, dan pendapat dari fakta yang muncul. Teks editorial ada di berita politik, ekonomi, hukum, sosial, agama, budaya, dan olahraga. Ciri-ciri teks editorial yaitu adanya kata ganti tunjuk, konjungsi kausalitas, konjungsi pertentangan, dan penggunaan kosakata populer.

Berdasarkan strukturnya, teks editorial terbagi menjadi tesis, menyampaikan argumentasi, dan kesimpulan (rekomendasi). Sebelum menulis teks editorial, kamu harus mengetahui isu dari suatu peristiwa, melihat dari sudut pandang yang berbeda, kemudian memberi solusi dari permasalahan. Berikut contoh teks editorial beserta strukturnya.

Contoh Teks Editorial

Ilustrasi orang membaca koran
Ilustrasi orang membaca koran (Unsplash/Roman Kraft)

1. Contoh Teks Editorial Singkat

Ketua Tim Pengawas (Timwas) Tenaga Kerja Indonesia (TKI) menyampaikan bahwa pihaknya sedang menyelesaikan pembahasan final Undang-Undang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (UU PPMI). Pihaknya melakukan kunjungan kerja ke Malaysia terkait undang-undang itu. Wakil Perdana Menteri (PM) Malaysia pun menyambut baik perihal itu.

Dengan rancangan undang-undang yang baru Wakil PM Malaysia menduga masalah-masalah TKI dapat teratasi. Ia juga mengusulkan untuk melanjutkan kerja sama yang lebih konkret, melalui beberapa memorandum atau perjanjian-perjanjian khususnya setelah UU PPMI disahkan.

2. Contoh Teks Editorial Beserta Strukturnya

Judul: Kurangi Konsumsi Gula

  • Tesis

Coba bayangkan bagaimana jika dalam sehari, manusia menghindari konsumsi gula. Gambaran yang akan terjadi, sarapan hanya dengan kopi pahit dengan oatmeal. Makan siang dengan daging dan sayuran hijau rebus. Camilan yang bisa dipilih hanya kacang-kacangan, sementara air minum yang bisa dipilih hanya air putih, teh tawar, dan kopi pahit.

Tentunya menu-menu tersebut bisa jadi jauh dari pola konsumsi kita yang ketergantungan dengan gula. Bagaimana tidak, nasi putih yang biasa kita makan, mengandung gula, minuman boba yang nikmat juga tinggi akan gula, bahkan yang sehat seperti buah-buahan, juga tetap mengandung gula. Lalu apakah mengkonsumsi gula setiap harinya akan buruk bagi kesehatan kita?

  • Argumentasi

Mengenai sehat atau tidak, jawabannya: tergantung. Nyatanya konsumsi gula juga penting, dengan syarat tidak berlebihan dan sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang ditetapkan.

Menurut American Heart Association (AHA) batas konsumsi gula yang wajar untuk orang dewasa wanita, yakni sebanyak 100 kalori atau kurang lebih 6 sendok teh gula, dan sebanyak 150 kalori atau 9 sendok teh gula untuk pria.

Jika konsumsi gula melebihi batas tersebut, akan beresiko terkena beberapa penyakit serius seperti obesitas, diabetes, dan penyakit pembunuh no. 1 di dunia, jantung koroner (WHO).

Bagi anda yang mungkin rutin berolahraga dan melakukan aktivitas fisik, risiko akan turun karena tubuh anda rutin membakar kalori. Namun bagi anda yang kurang aktivitas fisik dan mengonsumsi gula melewati batas, hal tersebut dapat membahayakan kesehatan anda.

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement