Cerita Rakyat Roro Jonggrang, Sosok Perempuan yang Melegenda

Ghina Aulia
12 Mei 2023, 09:31
Cerita rakyat Roro Jonggrang.
Unsplash
Candi Prambanan.

Roro Jonggrang merupakan tokoh legenda yang diyakini berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Kisah cintanya bersama Bandung Bondowoso kian melegenda hingga sekarang.

Diketahui bahwa Roro Jonggrang merupakan putri dari Prabu Baka dari Kerajaan Prambanan. Di suatu pertempuran, sang Ayah gugur di tangan Bandung Bondowoso yang saat itu menjadi bagian dari Kerajaan Pengging.

Roro Jonggrang juga dikenal dengan kecantikannya yang digadang mampu memikat Bandung Bondowoso. Terkait dengan itu, kali ini kami akan membahas tentang cerita rakyat Roro Jonggrang. Simak tulisan di bawah ini.

Cerita Rakyat Roro Jonggrang

Sumber: Dongeng Cerita Rakyat

Dahulu kala, ada sebuah kerajaan bernama Prambanan. Kerajaan itu dipimpin oleh Prabu Baka. Prabu Baka adalah raja yang sangat baik. Rakyat kerajaan Prambanan pun hidup makmur.

Sementara itu, di tempat lain, ada sebuah kerajaan bernama Kerajaan Pengging. Berbeda dengan Prabu Baka, Raja Pengging memiliki sifat yang sangat buruk. la suka berperang untuk memperluas kekuasaan kerajaannya. Kerajaan Pengging memiliki ksatria sakti bernama Bondowoso.

Bondowoso memiliki senjata yang sangat kuat dan pasukan jin. Bondowoso lebih dikenal sebagai Bandung Bondowoso.

Suatu hari, Raja Pengging ingin menaklukkan Kerajaan Prambanan. Ia pun memanggil Bandung Bondowoso untuk merebut Kerajaan Prambanan.

“Aku perintahkan kau dan pasukanmu untuk merebut Kerajaan Prambanan!” perintah Raja Pengging.

Bandung Bondowoso langsung menjalankan tugasnya. Ia dan pasukannya menyerang Kerajaan Prambanan. Dengan sangat mudah, Bandung Bondowoso berhasil menaklukkan Kerajaan Prambanan.

Prabu Baka pun tewas. Sebagai hadiah, Raja Pengging mengizinkan Bandung Bondowoso untuk mengurus Kerajaan Prambanan.

Ternyata Kerajaan Prambanan memiliki seorang putri yang cantik jelita bernama Roro Jonggrang. Bandung Bondowoso pun memanggil Roro Jonggrang untuk menghadap.

“Apa yang kau inginkan, Bandung Bondowoso?” tanya Roro Jonggrang dengan ketus.

“Aku ingin menikahimu. Menikahlah denganku, pasti kehidupanmu akan tenteram dan damai,” ungkap Bandung Bondowoso.

Tentu saja, Roro Jonggrang kaget. Ia tak menyangka Bandung Bondowoso akan melamarnya. Padahal, Roro Jonggrang tak suka dengan Bandung Bondowoso. Bandung Bondowoso adalah orang yang kejam. Ia telah membunuh ayahnya, dan membuat rakyat Kerajaan Prambanan sengsara. Dengan tegas, Roro Jonggrang menolak pinangan Bandung Bondowoso.

Mendengar penolakan itu, Bandung Bondowoso tidak terima. Ia pun mengancam Roro Jonggrang.

“Jika kau tidak mau menikah denganku, hidupmu akan sengsara. Semua penduduk desa pun akan kubuat menderita,” ancam Bandung Bondowoso.

Seketika, Roro Jonggrang menjadi ragu.

“Aku izinkan kau berpikir terlebih dahulu,” ucap Bandung Bondowoso.

Roro Jonggrang merasa bingung dengan pinangan Bandung Bondowoso. Jika ia tidak menerima pinangan Bandung Bondowoso, rakyatnya akan sengsara. Tapi, ia tidak suka dengan Bandung Bondowoso.

Semalaman Roro Jonggrang berpikir, bagaimana cara menolak pinangan Bandung Bondowoso, tapi rakyatnya tetap aman. Akhirnya, Roro Jonggrang memiliki sebuah ide.

Esok siangnya, Bandung Bondowoso menemui Roro Jonggrang.

“Sudahkah kau memutuskan pilihanmu, Roro Jonggrang?” tanya Bandung Bondowoso.

“Baiklah, Bandung Bondowoso. Aku mau menikah denganmu, asalkan kau bisa memenuhi syarat dariku.” ucap Roro Jonggrang.

“Apa syaratmu?” tanya Bandung Bondowoso dengan congkak.

“Buatlah 1000 candi dan dua buah sumur dalam waktu satu malam,” ujar Roro Jonggrang.

Ia yakin, Bandung Bondowoso tak bisa memenuhi syaratnya itu. Tanpa berpikir lama, Bandung Bondowoso langsung menyetujui syarat dari Roro Jonggrang.

Malam harinya, Bandung Bondowoso dibantu oleh pasukan jinnya, membangun 1000 candi dan 2 sumur. Roro Jonggrang yang diam-diam menyaksikan hal itu, menjadi gelisah. Perkiraannya salah. Pasukan Bandung Bondowoso sangat cepat menyelesaikan pembangunan itu.

Waktu sudah menginjak tiga per empat malam. Tinggal dua candi yang belum dibangun.

“Bagaimana caranya menggagalkan usaha mereka?” pikir Roro Jonggrang.

Roro Jonggrang kembali memiliki sebuah ide. Ia memanggil semua dayang di istana, dan menyuruh mereka untuk membakar jerami di sebelah timur. Sebagian lain membunyikan lesung, dan menebarkan bunga yang wangi. Tujuannya agar ayam-ayam lekas bangun dan berkokok.

Tanpa membuang waktu, para dayang segera melakukan perintah itu. Benar saja, ayam-ayam jantan terbangun dan mulai berkokok. Mendapati langit di timur berwarna merah, bunyi lesung, aroma wangi bunga, dan kokokan ayam, bala tentara Bandung Bondowoso bergegas pergi.

Ya! Mereka mengira hari sudah pagi. Mendapati bala tentaranya pergi, Bandung Bondowoso menghentikan mereka.

“Kembalilah pasukanku. Hari belum pagi! Masih ada satu candi lagi yang harus kalian bangun!” teriak Bandung Bondowoso.

Sayang, bala tentara Bandung Bondowoso tetap pergi meninggalkan pekerjaannya. Semakin marahlah Bandung Bondowoso saat mengetahui bahwa semua itu ulah Roro Jonggrang. Ia menemui Roro Jonggrang, dan mengubah Roro Jonggrang menjadi candi. Kini, candi itu bernama Candi Roro Jonggrang, dan dapat ditemui di Candi Prambanan.

Demikian kisah tentang cerita rakyat Roro Jonggrang yang terkenal dengan kisah cintanya. Pada akhirnya, Roro Jonggrang tetap enggan menerima pinangan Bandung Bondowoso.

Editor: Intan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...