4 Contoh Cerita Dongeng Fantasi untuk Anak-anak
Dongeng fantasi merupakan salah satu cerita yang disukai oleh anak-anak. Dongeng fantasi biasanya menceritakan mengenai keajaiban, sihir, ataupun hal-hal menakjubkan lain yang seru dan menyenangkan.
Dijelaskan dalam buku Bahasa Indonesia Kelas VIII oleh Kemendikbud, cerita fantasi adalah salah satu genre teks narasi yang memiliki kisah imajinasi dan khayalan yang melebihi realita. Artinya, cerita yang dibuat oleh penulis bukan berdasarkan kejadian nyata dan hanya imajinasi semata saja.
Contoh Cerita Dongeng Fantasi untuk Anak-anak
Cerita dongeng fantasi anak akan cocok diberikan untuk anak-anak karena pada usia mereka. Pikirannya akan memiliki imajinasi yang tinggi terhadap sesuatu hal yang ditangkapnya.
Dalam sebuah cerita biasanya juga diselipkan beberapa pesan moral yang akan dapat bermanfaat bagi si kecil dalam kehidupan sehari-harinya. Berikut beberapa contoh dongeng fantasi untuk anak-anak.
Cerita Dongeng Fantasi Keledai dan Penjual Garam
Cerita fantasi ini memiliki alur cerita yang mengisahkan seorang penjual garam yang tinggal di suatu desa di tepi pantai dengan keledai kesayangannya yang menemaninya setiap waktu untuk menjual garam di kota. Si penjual garam merupakan seseorang yang dikenal baik dan dermawan.
Setiap hari dia membagikan hasil penjualannya kepada tetangga dan fakir miskin meskipun hidupnya juga tidak bergelimang harta. Setiap kali berhasil menjual garam, dia akan belikan pakaian dan makanan untuk di sedekahkan.
Pedagang garam tersebut memiliki seekor keledai yang digunakan untuk mengangkut garam ke kota terdekat. Ia sangat menyayangi keledai tersebut sampai makanan dan tempat tinggal keledai selalu disediakan.
Keledai tersebut sudah dianggap keluarga dan menjadi teman hidup satu-satunya pedagang garam tersebut. Akan tetapi keledai tersebut tampaknya tidak puas dengan perlakuan pedagang garam.
Si keledai beranggapan bahwa mengapa tuannya tidak membelikan gerobak untuk mengangkut barang dagangannya menuju ke kota daripada harus ditaruh di atas punggungnya setiap hari. Alhasil, keledai tersebut selalu mencari cara agar ia dapat terbebas untuk tidak membawa beban berat saat pergi ke pasar.
Akhirnya, dia menyusun rencana untuk berpura-pura terjatuh ke dalam sungai dan merendam garam tersebut. ia berpikir dengan cara tersebut beban yang dibawanya akan semakin ringan setiap harinya.
Namun, lama-kelamaan tuannya juga mengetahui bahwa keledainya hanya berpura-pura kepadanya agar tidak dibawakan beban yang berat. Suatu hari, dinaikkan lah kapas pada punggung keledai.
Petani tidak memberitahukan bahwa yang dibawa bukanlah garam melainkan kapas. Hal ini untuk memberikan pelajaran kepada keledai yang suka mengeluh padahal sudah sangat dikasihi.
Setiba di jembatan, keledai tersebut tanpa menunda waktu langsung menjatuhkan diri ke dalam sungai dan kapas kemudian menyerap air sungai. Bukannya ringan, justru beban yang dibawa keledai semakin berat karena kapas yang dia bawa menyerap air.
Petani kemudian menjawab dengan bijaksana. Si penjual garam berkata bahwa sebenarnya yang keledai bawa bukanlah garam melainkan kapas yang menyerap air.
Si penjual garam telah mengetahui bila keledai hanya berpura-pura terjatuh agar bebannya tidak berat akan tetapi si penjual garam menilai bahwa perbuatan keledai sungguh merugikanya. Keledai tersebut kemudian sangat malu karena selama ini ia seperti tidak tahu diri dan tidak tahu terima kasih kepada si pedagang garam.
Cerita Dongeng Fantasi Sepasang Saudara Penyihir
Di sebuah desa yang damai, hiduplah dua saudara kembar yang memiliki kekuatan sihir. Mereka adalah Niko dan Arko.
Meski merupakan saudara kembar, namun watak keduanya sangat berbeda drastis. Niko sangat sombong dan angkuh serta Arko merupakan anak yang baik hari.
Niko memiliki keistimewaan yaitu menguasai sihir lebih banyak sehingga dengan sombongnya selalu memamerkan kemampuannya. Arko yang merupakan kakak dari Niko selalu melarang adiknya untuk memamerkan kekuatannya kepada teman-temannya atau menggunakan sihir dengan sembarang.
Akan tetapi Niko selalu mengelak dan mengatakan bahwa Arko iri dengan kemampuan sihir Niko. Sikap Niko justru semakin menjadi-jadi, diubahnya semua benda di sekelilingnya menjadi batu termasuk hewan ternak milik keluarganya.
Arko terus menasihati si adik tapi tetap saja Niko yang keras kepala dan angkuh merasa bahwa dirinya paling kuat dan hebat hingga seluruh benda di dalam rumahnya diubah menjadi batu. Ada satu benda yang belum diubah, yaitu cermin.
Niko yang membacakan mantera kemudian berniat mengubah cermin menjadi batu ternyata terbalik ke arahnya. Mantera tersebut ternyata terpantul ke arah Niko.
Niko akhirnya berubah menjadi batu. Melihat keadaan kakaknya, Arko memberitahukan guru sihir kemudian meminta bantuannya untuk membebaskan sang kakak dari sihir yang diperbuat sendiri.
Namun guru sihir tidak bisa membantu karena mantera itu bersifat abadi dan hanya bisa di ubah oleh orang yang memiliki cermin tersebut yang telah membacakan mantera sihir mengubah benda menjadi batu.
Cerita Dongeng Fantasi Malin Kundang
Contoh cerita fantasi anak Malin Kundang ini menceritakan tentang kisah seorang pemuda yang tinggal di wilayah Sumatra. Dia tinggal di sebuah desa bersama dengan ibunya. Ayahnya telah meninggal sejak dia masih kecil. Ibu dari Malin Kundang merupakan seorang petani.
Suatu hari, Malin merasa kasihan melihat ibunya. Dengan alasan tersebut, Malin berniat untuk membantu ekonomi keluarganya dengan cara merantau.
Pada awalnya, sang ibu tidak mengizinkan Malin untuk pergi merantau, namun lama-kelamaan ibunya mengizinkan Malin untuk pergi. Setelah itu, Malin telah merantau kesana kemari, hingga akhirnya dia diangkat menjadi menantu orang kaya dan memiliki seorang istri yang cantik dan dikaruniai 3 anak.
Singkat cerita, setelah itu, Malin berkunjung ke kampung halamannya. Dengan adanya kedatangan Malin, ibunya mendengar kabar kedatangan anaknya kembali ke desa asalnya.
Lalu, ibunya bergegas menuju ke pantai untuk menyambut anaknya. Namun, bukannya di sambut, ibunya merasa sakit hati karena Malin malah memaki-maki ibunya sendiri dan tidak menganggap sebagai ibunya.
Setelah itu, ibunya merasa kecewa dan sakit hati dan mengutuk Malin menjadi batu.
Cerita Dongeng Fantasi Berlian Tiga Warna
Anika menemukan tiga kotak berwarna ungu, biru, dan kuning di kamar ibunya. Kata ibunya jika ada tiga sahabat yang menyukai warna seperti pada kotak itu akan mendapatkan petualangan indah dan sekaligus mendapatkan berlian itu.
Akan tetapi waktu yang diberikan untuk berpetualang hanya satu jam. Anika menyukai warna ungu. Tamika, teman dekat Anika, menyukai warna biru. Dan Chika menyukai warna kuning.
"Saya ingin mencoba petualangan indah itu, Bu. Saya punya sahabat yang menyukai warna itu," kata Anika meyakinkan ibunya.
Dengan kesepakatan ketiga sahabat itu berkumpul di rumah Anika. Minggu pukul 6 mereka semua masuk ke kamar Anika yang serba Biru. Di kamar Anika serasa ada di langit.
"Ayo kita buka kotak masing-masing sesuai dengan warna kesukaan. Sekarang kita buka satu... dua... tiga!!!"
"WAWWWWW."
Lima detik kemudian mereka terlempar di gerbang sebuah kerajaan. Mereka terkejut karena di hadapannya berdiri seorang ratu yang seluruh tubuhnya dihiasi berlian.
"Selamat datang di negeri kami, peramal kerajaan mengatakan bahwa akan datang tiga anak yang akan menyelamatkan putri kami. Saya mempunyai anak yang bernama Candy. Ia tertidur sejak dua tahun yang lalu dikarenakan ia memakai tiga kalung berlian sekaligus," Setetes air mata pun jatuh dari wajah Sang Ratu. "Tolong selamatkan puteriku,"
"Ta...ta...tapi..." Cika dan Tamika memprotes bersamaan karena mereka berdua membayangkan akan bersenang-senang dalam petualangannya.
"Cika, Tamika ayo kita tolong Puteri, mereka sedang menghadapi masalah," Anika mantap menjawab sambil menarik dengan paksa kedua tangan sahabatnya yang masih ragu.
"Itu puteri Candy!" Anika berlari menuju puteri tempat tidur Candy. Dengan ragu Tamika dan Cika ikut mendekat.
"Ayo kita ambil sesuai warna!" Anika menjelaskan. "Baik!" Jawab Tamika dan Cika serempak. Setelah itu...
"Hoooaaii..." Putri Candy menguap. Pelan-pelan matanya terbuka. "Oh! Terima kasih! Terima kasih! Sebagai hadiahnya ambil ini!" Ratu memeluk ketiga gadis itu lalu memberikan tas yang lumayan besar.
"Terimalah ini sebagai ungkapan terima kasih kami," Ratu berucap penuh haru. Dengan cepat Tamika dan Chika menyahut tas yang diberikan Ratu. Tapi mereka berdua tidak kuat mengangkat tas besar itu.
"Waktu kita tinggal 15 menit lagi kita harus segera pergi," Anika berteriak.
"Tapi tas berisi berlian ini tidak bisa kita bawa," kata Tamika dan Chika hampir bersamaan.
"Tinggalkan saja tas itu yang penting kita harus keluar dari kerajaan ini," tegas Anika
Anika menarik kedua tangan sahabatnya untuk menyatukan ketiga kotak berlian tiga warna.
Dan buuuum! Mereka terlempar kembali ke atas tempat tidur Anika.
"Gagal total petualangan kita karena kita meninggalkan satu tas besar isi berlian itu." Tamika berteriak ke arah Anika.
"Kamu menyia-nyiakan rejeki yang ada di depan kita," kata Chika menimpali dengan keras.
Anika dengan tenang memegang kedua tangan sahabatnya.
"Kita tidak gagal dan kita tidak sia-sia. Kita telah berhasil menolong orang dan menyelamatkan diri kita sendiri. Untuk apa setumpuk berlian tapi riwayat kita tamat?" Anika menggenggam erat tangan sahabatnya. Tamika dan Chika menyambut erat genggaman tangan Anika. Ketiga sahabat itu saling merangkul.