Bikin Merinding para Pendaki, Ini Cerita Mistis Gunung Raung
Gunung Raung terletak di perbatasan Kabupaten Jember, Bondowoso dan Banyuwangi, Jawa Timur. Gunung Raung memiliki tinggi 3.344 mdpl dan beberapa kali sempat mengalami erupsi. Selain dikenal aktif, gunung ini juga menyimpan banyak cerita atau kisah mistis. Cerita mistis Gunung Raung dikenal luas di kalangan oleh masyarakat sekitar, serta di kalangan pendaki gunung.
Gunung Raung pertama kali erupsi tahun 1586, 11 tahun kemudian pada tahun 1597 mengalami erupsi lagi. Selanjutnya Gunung Raung meletus dengan dahsyat tahun 1638 dan terakhir meletus hari Kamis, 28 Juli 2022.
Dibalik keindahan alam yang memanjakan mata, Gunung Raung menyimpan banyak misteri yang kerap menghantui pendaki. Banyak kisah yang dialami oleh para pendaki yang pernah melakukan pendakian ke gunung berapi aktif tersebut. Berikut ini ulasan mengenai cerita mistis Gunung Raung.
Cerita Mistis Gunung Raung
Seperti telah disebutkan sebelumnya, Gunung Raung menyimpan beberapa cerita mistis, yang selalu menjadi obrolan di kalangan pendaki gunung.
Cerita mistis Gunung Raung yang paling terkenal, adalah menyangkut nama-nama di setiap pos pendakian. Pos-pos yang dimaksud, adalah Pondok Sumur, Pondok Demit, Pondok Angin, dan Pondok Mayit. Kemudian, ada pula cerita mistis terkait kaldera yang ada di gunung ini.
Berikut ini cerita-cerita yang melekat pada setiap pos tersebut, serta cerita mengenai kaldera di Gunung Raung.
1. Nama-nama Pos Gunung Raung
Beberapa nama posnya cukup seram seperti Pondok Demit, Pondok Sumur, Pondok Mayit hingga Pondok Angin. Nama dalam setiap pos itu memiliki ceritanya sendiri, berikut penjelasannya:
Pondok Sumur
Menurut cerita warga lokal, pos Pondok Sumur kerap dipakai oleh petapa sakti dari Gresik namun masih menjadi misteri karena sumur dan petapa itu tidak kasat mata. Sekitar Pondok Sumur juga kerap terdengar suara kaki kuda namun saat dilihat tidak tampak.
Pondok Demit
Konon katanya Pondok Demit dijadikan sebagai tempat swalayan. Artinya di hari tertentu, Gunung Raung juga memiliki pasar setan. Di sana kerap terdengar suara alunan musik tradisional dan ramai pasar.
Pondok Angin
Pos Pondok Angin bisa dibilang terindah dibandingkan pos-pos yang ada di Gunung Raung. Jika cerah, pendaki bisa melihat suasana kota Bondowoso dan Situbondo. Namun pos Pondok Angin cukup berbahaya saat angin dan hujan kencang, para pendaki bisa terpental ke dasar jurang.
Cerita mistis Gunung Raung pun ada di Pos Pondok Angin. Konon pos ini merupakan gerbang menuju kerajaan gaib yaitu Kerajaan Macan Putih. Selain itu, di Pos Pondok Angin sering terdengar suara kereta kencana dan derap kaki kuda melintas.
Pondok Mayit
Konon di pos Pondok Mayit pernah ditemukan mayat bangsawan Belanda yang tewas terbunuh oleh pejuang Kemerdekaan. Berdasarkan penuturan warga lokal, mayatnya tergantung di pohon.
2. Cerita Mistis Gunung Raung di Bagian Barat Kaldera
Cerita mistis Gunung Raung juga terletak di sekitar bagian barat kaldera yang memiliki perbukitan terjal. Warga lokal percaya bahwa tempat tersebut merupakan wilayah Kerajaan Macan Putih yang diyakini sebagai singgasana Pangeran Tawangulun.
Berdasarkan sejarah, Kerajaan Macan Putih itu mulai berdiri saat Gunung Raung meletus pada tahun 1638. Pusat kerajaan tersebut ada di puncak Gunung Raung.Anak sang Raja, Pangeran Tawangulun meninggal saat bertapa.
Konon Kerajaan Macan Putih masih ada sampai sekarang. Warga lokal percaya bahwa jika kerajaan tersebut menggelar upacara pernikahan, hewan warga banyak yang mati secara misterius dan mendadak. Hewan tersebut mati karena dijadikan sebagai upeti untuk penguasa.
Dalam beberapa cerita yang beredar di masyarakat, Pangeran Tawangulun merupakan salah seorang suami Nyi Roro Kidul. Warga lokal percaya bahwa setiap malam Jumat, Kerajaan Macan Putih bisa dilihat oleh mata manusia di Puncak Gunung Raung agar Nyi Roro Kidul bisa mengunjungi suaminya.
Fakta Seputar Gunung Raung
Selain cerita mistis, berikut beberapa fakta seputar Gunung Raung yang perlu Anda ketahui:
1. Memiliki Kladera Terbesar Kedua di Indonesia
Kaldera Gunung Raung memiliki ukuran besar. Jika Anda berhasil menuju puncak sejati maka akan disambut dengan pemandangan kaldera yang cantik dengan lebar 2 kilometer dan kedalaman mencapai 500 meter. Luas Kaldera Gunung Raung paling besar di antara gunung-gunung yang ada di Pulau Jawa.
2. Jalur Pendakian Ekstrem dan Mendebarkan
Agar bisa mencapai puncak Gunung Raung memerlukan skill pendakian yang mumpuni, termasuk skill tali menali dan panjat tebing. Sebab jalur yang dilalui terjal dan diapit oleh jurang curam. Pendaki harus melewati jalur ekstrem Shiratal Mustaqim yang hanya setapak sebelum mencapai 17 puncak.
3. Tidak Ada Sumber Mata Air saat Melakukan Pendakian
Saat melakukan pendakian Gunung Raung memerlukan pembekalan logistik yang cukup karena tidak akan menjumpai mata air. Anda harus membawa kebutuhan air dari basecamp minimal 6-7 liter per orang agar bisa mendaki selama 3 hari 2 malam.
Agar tidak terlalu berat membawa bekal air, pendaki bisa menggunakan jasa porter. Anda juga bisa mengubur air tersebut di lokasi yang dekat dengan camp area dan memberinya tanda terlebih dahulu.
Selain cerita mistis Gunung Raung di balik nama posnya yang seram, ada juga kisah mistis Kerajaan Macan Putih yang dipercaya masih ada sampai saat ini. Para pendaki dihimbau untuk tidak berbicara tidak pantas saat berada di Gunung Raung.
