9 Cara Menulis Footnote Berdasarkan Sumber informasi yang Digunakan
Dalam penulisan karya ilmiah, footnote atau catatan kaki merupakan salah satu unsur yang cukup penting Anda cantumkan. Hal ini dikarenakan footnote berguna untuk menginformasikan kepada pembaca sumber referensi dan kutipan Anda dalam menciptakan karya tulis.
Meskipun footnote berperan sangat penting dalam karya ilmiah, namun masih banyak orang yang kurang memahami bagaimana sistematika penulisannya yang baik dan benar.
Bila Anda juga demikian, artikel ini akan membahas cara beserta contoh footnote yang bisa Anda pelajari. Namun sebelum mengetahui informasi tersebut, berikut ini informasi terkait footnote yang perlu Anda ketahui terlebih dahulu.
Pengertian Footnote
Footnote atau yang sering disebut dengan catatan kaki menurut Keraf (1971:190) adalah berbagai keterangan tambahan dari bagian-bagian naskah tulisan ilmiah yang diletakkan di kaki halaman (di bawah), dan jika keterangan tersebut ditulis di akhir tulisan atau bab.
Sedangkan pengertian catatan kaki Menurut Prof. Dr. Gorys Keraf dalam bukunya berjudul "Komposisi", adalah keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan.
Footnote biasanya digunakan untuk memberikan keterangan dan juga komentar, catatan kaki (footnote) juga berfungsi sebagai sarana menerangkan sumber kutipan atau sebagai pedoman dalam penulisan daftar bacaan.
Dengan memberikan sumber kutipan tersebut dapat menjelaskan kepada pembaca terkait informasi atau pedoman bagi pembaca terkait informasi lanjutan dari kutipan yang diambil.
Unsur-unsur Footnote
Ketika ingin menulis footnote, Anda harus mencantumkan beberapa unsur tertentu, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Nama Penulis/Pengarang
Menuliskan secara lengkap nama pengarang dari kutipan yang diambil tanpa perlu menuliskan gelar dari penulis tersebut.
2. Judul Tulisan
Menuliskan judul dari sumber tempat kutipan diambil dengan jelas dan lengkap serta memperhatikan kaidah EYD di dalam menuliskan catatan kaki (footnote).
3. Tahun Terbit
Salah satu hal yang perlu diberikan juga adalah tahun penerbitan dari kutipan yang ditulis. Atau tahun publikasi jika kutipan tersebut berbentuk jurnal atau tulisan lainnya.
4. Nomor Halaman Kutipan
Melampirkan halaman tempat kutipan tersebut diambil juga wajib untuk dicantumkan. Pada penulisannya, halaman tempat kutipan tersebut diambil disingkat menjadi “hal.” kemudian nomor halaman tempat kutipan.
Aturan Penulisan Footnote
Selain unsur, Anda juga perlu memperhatikan ketentuan penulisan footnote yang sudah diatur. Aturan tersebut adalah:
- Nomor penanda catatan kaki (footnote) agak diangkat sedikit ke atas, mirip penulisan kuadrat, tetapi tidak sampai satu spasi. Ukuran penandanya juga sedikit lebih kecil. Contohnya seperti ini [1].
- Nama pengarang yang dijadikan catatan kaki (footnote) ditulis sesuai dengan urutan nama aslinya. Pangkat atau gelar seperti Ir., Prof., Dr., tidak perlu dicantumkan.
- Judul buku referensi yang dijadikan catatan kaki (footnote)dicetak miring (bila ditulis dengan MS WORD) atau digaris bawahi bila diketik dengan mesin tik.
- Jika majalah, surat kabar, atau buku ditulis oleh dua orang atau tiga, nama mereka dicantumkan semua.
- Jika lebih dari tiga orang, maka yang ditulis di catatan kaki (footnote) hanya nama pengarang pertama, lalu diikuti oleh dkk. atau et al.
- Jika sumber referensi dari internet, catatan kaki (footnote) yang ditulis harus (ada di contoh di bawah).
Cara Menulis Footnote
Dilansir dari laman Mamikos. berikut ini sembilan cara menulis footnote berdasarkan sumber informasi yang diambil.
1. Dari 1 Pengarang
Saat kutipan dari buku terdiri dari satu pengarang. Maka, struktur penulisan catatan kaki (footnote) meliputi nomor kutipan, nama pengarang, judul buku (kota penerbit, nama penerbit, tahun, penerbitan), hal, dan nomor halaman.
Contohnya, ¹Chairil Anwar, Deru Campur Debu, (Jakarta: PT GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA, 1992), hlm9.
2. Dari 2 hingga 3 Pengarang
Saat kutipan dari buku terdiri dari dua hingga tiga pengarang. Maka, struktur penulisan catatan kaki (footnote), meliputi nomor kutipan, nama pengarang dkk, judul buku (kota penerbit, nama penerbit, tahun, penerbitan), hal, dan nomor halaman.
Contohnya, ¹Joko Budiman dan Armand Setiadi, Struktur Atom (Jakarta: Bina Sanjaya, 1996), hal. 50-68.
3. Lebih dari 3 Pengarang
Ketika kutipan dari buku lebih dari tiga pengarang. Maka, struktur penulisan catatan kaki (footnote), meliputi nomor kutipan, nama pengarang dkk, judul buku (kota penerbit, nama penerbit, tahun, penerbitan), hal, dan nomor halaman.
Contohnya, ¹Sri Utami dkk, Bahasa Inggris Level 5 (Yogyakarta: PT. Gramedia, 2003), hal. 5.
4. Dari Buku Terjemahan
Ketika kutipan bersumber dari buku terjemahan, maka struktur penulisan catatan kaki (footnote) meliputi nomor kutipan, nama pengarang, judul buku, terjemahan, nama penerjemah (kota penerbit, nama penerbit, tahun, penerbitan), hal, dan nomor halaman.
Contohnya, ¹Muhammad Rab’i, Sejarah Penaklukan Konstantinopel, Terj. Muhammad Afifuddin dan Mukhtar Rifa’i (Jakarta: Asy-Syariah, 1998), hal. 23.
5. Dari Jurnal/Makalah
Ketika kutipan bersumber dari jurnal ataupun makalah, maka format penulisan catatan kaki (footnote) meliputi nomor kutipan, nama penulis, judul artikel (dicetak miring), nama jurnal atau majalah beserta volume dan nomornya, tahu penerbitan, dan nomor halaman.
Contohnya, ¹Mc. Preganent, “Representative of Natural Habits with Plural Education”. Educational Evaluation and Analytics. Vol. 4 No. 3, Summer 2003, hal. 120.
6. Dari Majalah
Jika kutipan catatan kaki Anda bersumber dari majalah, maka format penulisan catatan kaki (footnote) meliputi, nomor kutipan, nama penulis, judul sumber (penerbit, kota penerbit, tahun) dan halaman.
Contohnya, ¹Muhammad Adnan, “Peran Serta Orang Tua, Guru dan Lingkungan Dalam Mendidik Moral Anak Studi Kasus Babakan, Yogyakarta” (Paper presented at Seminar Lokakarya Pendidikan MIPA se-Indonesia, Mataram, 2003), Hal. 15.
7. Dari Skripsi/Tesis/Disertasi
Apabila kutipan catatan kaki Anda bersumber dari skripsi/tesis/disertasi, maka format penulisan catatan kaki (footnote) meliputi, nomor kutipan, nama penulis, jenis karya tulis dengan judul ditulis miring. Kemudian, mencantumkan kota terbit, penerbit, dan tahun tersebut, serta halaman sumber kutipan.
Contohnya, ¹Muryid Rahman, Skripsi: “Perkembangan Struktur Ekonomi Menengah Kebawah Setelah Mempelajari Kecakapan Teknologi Informasi” (Yogyakarta: UGM, 2005), Hal. 85.
8. Dari Koran
Bagi Anda yang mengambil kutipan catatan kaki dari koran, maka format penulisan catatan kaki (footnote) meliputi nomor kutipan, nama penulis, judul tulisan, sumber kutipan, tanggal terbit, tahun, dan halaman.
Contohnya:
¹Bambang, “Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak” (Kompas, 30 April, 2016), Hal. 14.
²Ibrahim, “Mengajak Anak Ke Masjid” (Antara, 14 Mei, 2016) Hal. 3.
9. Dari Internet
Jika Anda mengambil kutipan catatan kaki dari internet, maka format penulisan catatan kaki (footnote) meliputi, nomor kutipan, penulis, judul artikel, URL web, tanggal akses, dan tahun.
Contohnya:
¹Surya Pratama, “Contoh CV” (https://namasitus.com/contoh-cv/, Diakses pada 12 Desember 2017, 20:17)
²Richard Whittle, “High Sea Piracy: Crisis in Aden” (isi link situs lengkap, diakses pada tanggal 31 Mei 2013 pukul 10.47)