Pengertian, Jenis, dan Ciri-ciri Perubahan Fisika
Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat banyak perubahan wujud suatu benda sering terjadi, misalnya es yang mencair, warna kursi yang memudar dan permen yang meleleh. Perubahan tersebut merupakan beberapa contoh dari perubahan fisika yang hanya terjadi secara fisik dan tidak sampai pada reaksi kimiawi zat.
Selain perubahan fisika, terdapat juga jenis lainnya yaitu perubahan kimia yang terjadi karena reaksi kimia sehingga menghasilkan suatu zat baru.
Keduanya memiliki karakteristik tersendiri yang menjadi pembeda satu sama lain. Lantas, apa saja ciri ciri perubahan fisika? Berikut rangkumannya di bawah ini.
Pengertian Perubahan Fisika
Dilansir dari laman Gramedia. com, perubahan fisika adalah bentuk perubahan pada zat suatu benda yang hanya dapat dilihat dan diamati dari tampilan fisiknya saja. Pada bentuk perubahan ini, zat juga dapat kembali menjadi keadaan semual setelah zat tersebut berubah.
Perubahan fisika tidak mengubah komposisi kimianya dalam zat benda tersebut. Selain itu, bentuk perubahan ini juga tidak sama sekali merubah materi atau membentuk zat yang jenisnya baru pada sebuah benda.
Selain pengertian di atas, terdapat juga beberapa definisi lainnya yang telah dikemukakan oleh para ahli, yaitu:
1. Latifah
Menurut Latifah. perubahan fisika adalah perubahan wujud zat yang bersifat mikroskopis, yang menimbulkan banyak siswa kesulitan memahami konsep tersebut.
2. PEDIA
PEDIA melansir bahwa perubahan fisika adalah perubahan wujud materi. Meskipun Terjadi perubahan, namun tidak sampai mengubah komposisi kimia material itu sendiri.
3. Petrucci
Menurut Petrucci (2011), perubahan fisika adalah proses terjadinya perubahan penampilan fisis dari objek yang berubah bentuk.
Jenis-jenis Perubahan Fisika
Dikutip dari laman Quipper Blog, terdapat beberapa jenis perubahan fisika yang dibagi berdasakan penyebabnya. Adapun jenis-jenisnya yaitu:
1. Perubahan Fisika Akibat Perubahan Wujud
Perubahan wujud termasuk perubahan fisika. Biasanya, perubahan wujud zat ini terjadi akibat pengaruh suhu atau pemanasan. Adapun contoh perubahan wujud zat adalah sebagai berikut.
- Membeku
Membeku adalah perubahan wujud zat dari cair menjadi padat akibat penurunan suhu. Contoh peristiwa membeku adalah air yang dibekukan menjadi es, lilin yang meleleh akan mengeras saat sudah dingin, dan sebagainya.
- Mencair
Mencair adalah perubahan wujud zat dari padat menjadi cair akibat pemanasan. Contoh mentega akan meleleh saat dipanaskan, es akan mencair jika diletakkan di suhu ruang, cokelat batangan akan meleleh jika dipanaskan, dan sebagainya.
- Mengembun
Mengembun adalah perubahan wujud zat dari gas menjadi cair karena zat melepaskan energi panasnya. Contoh peristiwa mengembun adalah tetesan air pada tumbuhan di pagi hari.
- Menguap
Menguap adalah perubahan wujud zat dari cair menjadi gas akibat pemanasan. Contoh saat kamu merebus air, semakin lama kamu biarkan, air akan menyusut hingga kemudian habis. Air habis karena berubah wujud menjadi uap.
- Menyublim
Menyublim adalah perubahan wujud zat dari padat menjadi gas. Contoh, kapur barus akan semakin mengecil dan habis saat diletakkan di ruangan.
- Mengristal
Mengristal adalah perubahan wujud zat dari uap menjadi padat akibat suhu terlalu rendah. Contoh, terbentuknya salju saat musim dingin.
2. Perubahan Fisika Akibat Perubahan Bentuk
Perubahan bentuk benda juga bisa dikategorikan sebagai perubahan fisika. Hal ini dikarenakan perubahan bentuk tidak mengubah sifat-sifat zat awalnya.
Contohnya, kayu jati yang diukir dan dibentuk menjadi lemari atau kursi, kertas digunting berbentuk burung, dan sebagainya.
3. Perubahan Fisika Akibat Perubahan Ukuran
Selain bentuknya berubah, perubahan fisika juga bisa ditandai dengan perubahan ukuran yang bisa diakibatkan oleh tekanan atau proses penggilingan. Misalnya, kopi hitam digiling menjadi bubuk kopi, beras digiling menjadi tepung beras, dan sebagainya.
4. Perubahan Fisika Akibat Perubahan Volume
Perubahan volume suatu zat juga menandakan terjadinya perubahan fisika. Hal itu dikarenakan pertambahan atau pengurangan volume tidak mempengaruhi sifat zatnya. Misalnya, air menyusut saat dipanaskan.
5. Perubahan Fisika Akibat Perubahan Bentuk Energi
Perubahan energi juga termasuk perubahan fisika. Mengingat, perubahan energi tidak mengakibatkan perubahan sifat zat awalnya. Misalnya, berputarnya baling-baling kipas angin saat dinyalakan.
6. Perubahan Fisika Akibat Pelarutan
Proses pelarutan bisa mengakibatkan perubahan fisika maupun Kimia. Perubahan fisika dalam proses pelarutan terjadi jika zat terlarutnya tidak mengalami perubahan susunan kimia. Misalnya, pasir yang dilarutkan di dalam air dimana pasir tersebut tidak akan berubah zat setelah dilarutkan.
Ciri-ciri Perubahan Fisika
Berikut ini beberapa karakteristik atau ciri-ciri perubahan fisika yang bisa dipelajari agar lebih paham.
1. Bersifat Reversible
Ciri pertama yaitu perubahan fisika bersifat reversible, atau bisa dikembalikan. Dlaam hal ini, ada yang mudah dikembalikan ke wujud aslinya, ada juga yang sulit dikembalikan ke wujud aslinya. Contohnya yaitu es lilin yang membeku menjadi cair. Saat sudah mencair, dair tersebut apat dikembalikan lagi menjadi es lilin jika dimasukan ke dalam freezer.
2. Perubahan Bentuk yang Terjadi Tidak Terbentuk Zat Baru
Pada perubahan fisika, zat atau objek yang mengalami perubahan bentuk dari wujud aslinya tetap memiliki sifat yang sama dengan sifat aslinya.
3. Tidak Mengalami Proses Kimia
Ciri lainnya yaituobjek atau zat yang mengalami proses fisika tidak menimbulkan zat yang berbeda secara mendasar. Dengan demikian, perubahan bentuk yang terjadi bukan disebabkan karena adanya proses reaksi kimia.
4. Hanya Terjadi Perubahan Fisik Zat
Perubahan fisika merupakan bentuk perubahan yang hanya terjadi pada fisik zatnya saja. Misalnya berubah wujud, berubah warna, massa jenis, kekeruhan, kemagnetan dan masih banyak lagi.
Dari ciri di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perubahan fisika dibatasi oleh perubahan tampilan namun tidak mengubah komposisinya.
Contoh Perubahan Fisika
Berikut contoh perubahan fisika yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
- Pencairan: balok es yang padat dapat mencair dengan sendirinya menjadi air.
- Pembekuan: air yang dibekukan ke dalam freezer bisa menjadi es, agar-agar menjadi padat, minyak membeku.
- Peleburan/meleleh: peleburan besi, atau lilin yang dipanaskan meleleh.
- Pelarutan: susu yang diseduh dengan air, menyeduh sirup, kopi, atau teh.
- Pengembunan: air panas yang ditutup rapat bisa berembun, ruangan dingin atau ber-AC akan menciptakan embun dan dapat terlihat dari kaca.