7 Pakaian Adat Sumatera Utara, dari Khas Batak Karo hingga Angkola
Pakaian adat Sumatera Utara, ulos merupakan yang paling mendominasi. Sebab mayoritas penduduk di provinsi Sumatera Utara berasal dari suku Batak. Adapun suku Nias dan Melayu yang memiliki ciri khas pakaian adat tersendiri dan tidak kalah menarik.
Kurang lebih ada tiga suku asli yang mendiami Sumatera Utara, di antaranya suku Batak yang merupakan suku terbesar di Sumatera Utara. Suku Batak terdiri atas beberapa sub suku seperti Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Mandailing, Batak Pakpak dan Batak Angkoala.
Sekilas tentang Sumatera Utara
Melansir dari Bpkp.go.id, provinsi Sumatera Utara beribukota Medan terletak antara 10 - 40 LU, 980 - 1000 B.T. Batas wilayah Sumatera Utara di sebelah utara ada provinsi Aceh dan Selat Sumatera. Sedangkan di sebelah barat ada Sumatera Barat dan Riau serta bagian Timur dibatasi oleh Selat Sumatera.
Sumatera Utara memiliki kekayaan alam seperti minyak bumi, emas, batu bara belerang dan lainnya yang merupakan hasil tambang. Selain itu, Sumatera Utara juga memiliki bendungan raksasa Asahan dengan air terjun Sigura-gura untuk proyek pembangkit tenaga listrik.
Flora cukup beragam mulai dari tanaman yang ada di hutan dengan hasil hutan kayu, rotan, damar dan juga tanaman yang diusahakan oleh penduduk seperti sayur-sayuran, padi dan tanaman perkebunan lain. Adapun penduduk Sumatera Utara menurut golongan etnis terdiri atas penduduk asli pendatang, penduduk asing dan penduduk asli Sumatera Utara.
7 Pakaian Adat Sumatera Utara
Ada juga suka Nias di bagian pantai selatan Sumatera Utara dan Suku Melayu yang banyak tersebar di beberapa daerah. Setiap suku tersebut memiliki adat dengan keunikan masing-masing. Berikut beberapa pakaian adat Sumatera Utara:
1. Pakaian Adat Batak Karo
Pakaian adat Batak Karo merupakan pakaian adat Sumatera Utara yang serupa dengan Batak Toba. Perbedaan paling menonjol yang terlihat yaitu adanya kain tenun yang dikenal dengan uis gara. Uis diartikan sebagai kain dan gara berarti merah dalam bahasa Karo.
Dikenal sebagai kain merah karena uis gara didominasi oleh warna merah dan kadang dipadukan dengan warna lain seperti hitam dan putih. Selain itu, dihiasi juga oleh tenunan benang warna emas dan perak yang membuat pakaian tersebut terlihat elegan dan mahal. Biasanya dipakai sehari-hari oleh perempuan Karo. Namun saat ini digunakan untuk upacara adat dan pesta pernikahan.
2. Pakaian Adat Batak Simalungun
Orang Batak Simalungun biasanya menggunakan kain ulos sebagai pakaian adat. Namun penyebutannya berbeda, mereka menyebut kain hiou. Bentuknya hampir sama dengan pakaian adat Batak Simalungun yang menyerupai Batak Toba.
Namun, hiasan yang digunakan pada bagian kepala kaum pria cenderung lebih tinggi dan lancip. Warnanya juga didominasi oleh merah dan kuning emas.
3. Pakaian Adat Batak Toba
Pakaian adat Sumatera Utara khas Batak Toba terbuat dari kain ulos atau kain tenun tradisional mulai dari bagian atas hingga bawah. Pakaian adat pria bagian atas dikenal dengan ampe-ampe sedangkan bagian bawah bernama singkot. Pakaian adat ini biasanya digunakan untuk acara tertentu seperti pesta syukuran dan pernikahan.
Adapun bagian atas pada perempuan disebut hoba-hoba dan bagian bawah dikenal haen. Pakaian adat Batak Toba pada laki-laki dilengkapi dengan aksesori penutup kepala dan pengikat kepala atau tali-tali pada perempuan. Selain itu, pakaian adat pada perempuan juga dilengkapi dengan selendang ulos.
4. Pakaian Adat Batak Mandailing
Pakaian adat Sumatera Utara Mandailing mirip dengan pakaian adat Batak Toba yaitu menggunakan kain ulos. Pakaian adat Mandaling dilengkapi kain ulos yang diikatkan pada bagian tengah badan. Ada juga hiasan kepala yang bisa dipakai oleh pria maupun wanita.
Bentuk hiasan kepala Batak Mandailing cukup khas dengan warna hitam yang disebut ampu. Hiasan kepala pada wanita dikenal dengan bulang yang diikatkan pada kening. Bulang terbuat dari emas dan sekarang sudah banyak yang terbuat dari logam dengan sepuhan emas. Bulang memiliki makna kebesaran, sekaligus sebagai simbol dan struktur masyarakat.
5. Pakaian Adat Batak Pakpak
Pakaian adat Batak Pakpak didominasi oleh warna hitam dengan bahan dasar katun dan dikenakan dengan tenunan khas Pakpak. Baju adat Batak Pakpak mirip dengan pakaian Melayu. Bagian lehernya bulat dan dihiasi dengan manik-manik.
Bagian bawah pakaian adat Batak Pakpak yaitu celana hitam yang dibalut dengan sarung dan ujungnya terbuka di bagian depan. Baju merapi-api pada perempuan biasanya berwarna hitam dengan model leher segitiga dan dihiasi oleh api-api.
6. Pakaian Adat Suku Melayu
Pakaian adat Suku Melayu banyak tersebar di daerah Sumatera Utara dan memiliki pakaian adat sendiri. Pakaian adat Suku Melayu untuk wanita berupa baju kurung atau kebaya panjang yang dipadukan dengan songket.
Baju kurung terbuat dari brokat atau sutra yang dihiasi dengan detail warna emas. Sementara itu, pria Melayu memakai pakaian adat yang dikenal dengan teluk balaga. Pakaian adat ini terdiri atas berkrah kocak musang yang dipadukan dengan celana motif sama. Selain itu, dilengkapi dengan atribut berupa tengkulok atau penutup kepala dari kain soket sebagai lambang kebesaran dan kegagahan.
7. Pakaian Adat Angkola
Pakaian adat Batak Angkola hampir mirip dengan busana adat Batak Mandailing. Yang membedakan yaitu pakaian wanita didominasi oleh warna merah dan mengenakan selendang yang disalempangkan pada badan. Sementara itu, hiasan kepalanya mirip dengan Batak Mandailing.