Di Mana Teks Proklamasi Dibacakan? Ini Penjelasannya

Ghina Aulia
3 Agustus 2023, 12:00
Di mana teks proklamasi dibacakan
surakarta.go.id
Ilustrasi, Teks proklamasi.

Pada tahun 2023, Indonesia akan merayakan hari kemerdekaan yang ke-78. Biasanya akan diadakan upacara bendera pada 17 Agustus.

Tak hanya bermakna seremonial, perhelatan tersebut juga dapat menjadi momen kita untuk mengingat kembali sejarah di masa lampau. Tentang bagaimana pejuang membawa Indonesia menuju kebebasan sebagai negara yang utuh dan berdiri di atas kaki sendiri.

Pada ulasan berikut ini, Katadata.co.id akan membahas lebih lanjut tentang dimana teks proklamasi dibacakan. Selain itu, juga menjelaskan tentang sejarah perumusan dan tokoh yang terlibat.

 Bunyi Teks Proklamasi
Bunyi Teks Proklamasi (its.ac.id)

Di Mana Teks Proklamasi Dibacakan?

Teks proklamasi dibacakan di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta Timur. Tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945, pukul 10 WIB. Naskah tersebut disampaikan dengan khidmat oleh Ir. Soekarno sebagai tanda bahwa Indonesia akhirnya merdeka.

Makna merdeka kala itu mengacu pada Indonesia yang akhirnya tak lagi berada di belenggu bangsa asing. Mengingat sejak ratusan tahun sebelumnya, Tanah Air disambangi dan direnggut haknya oleh penjajah.

Pembacaan teks proklamasi menjadi tanda bahwa Indonesia akhirnya lepas dari belenggu penjajah. Berdiri di atas kaki sendiri, Tanah Air mencapai kebebasan sebagai negara yang utuh dengan sistem pemerintahan yang tidak dicampuri oleh pihak asing.

Meski begitu, perumusan teks proklamasi bukanlah proses yang singkat. Pihak Indonesia juga bekerjasama dengan sejumlah prajurit Jepang yang bertugas di kawasan Pulau Jawa.

Sejarah Perumusan Teks Proklamasi

Patut diketahui bahwa lahirnya teks proklamasi memiliki kaitan yang erat dengan peristiwa Rengasdengklok. Pada kala itu, Soekarno dan Hatta disandera dengan tujuan tidak terpapar pengaruh Jepang. Keduanya sementara diasingkan di kawasan Rengasdengklok hingga hari merdeka tiba.

Tepat pada malam hari dari Rengasdengklok, Soekarno dan Hatta tiba di Jakarta. Kala itu, mereka dibawa oleh Laksamana Maeda Tadashi yang merupakan perwira tinggi Angkatan Laut Jepang untuk Hindia Belanda.

Sementara pihak Hindia Belanda (Indonesia) mempersiapkan kemerdekaan, pihak Jepang mendapat perintah dari Tokyo agar menjaga status quo. Melansir Kamus Hukum, status quo adalah keadaan sebagaimana adanya.

Pihaknya tidak dapat memberikan izin untuk mempersiapkan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Sedangkan di lain sisi Marsekal Terauchi sudah menjanjikan hal demikian ketika berada di Dalat, Vietnam.

Hal ini dianggap sebagai ingkar janji. Sebagaimana sindiran yang dilayangkan oleh Soekarno dan Hatta, keduanya membahas tentang semangat perwira layaknya “bushido,” yakni nilai moral yang diambil dari sebuah samuri. Misalnya seperti kehormatan, kesetiaan, dan kesederhanaan sampai mati.

Soekarno dan Hatta diarahkan untuk menuju rumah Laksamana Maeda dengan maksud menyusun isi teks proklamasi. Melansir Java in time of revolution: occupation and resistance (1972), teks proklamasi ditulis di ruang makan oleh penyusun yang di antaranya yaitu Soekarno, hatta, dan Soebardjo.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement