20 Contoh Pantun Jenaka untuk Menambah Referensi
Pantun merupakan salah satu puisi lama yang masih berkembang hingga sekarang. Terdiri dari empat baris, pantun memiliki beberapa jenis dan karakteristik tertentu.
Jenis pantun juga bisa ditinjau dari tema. Tidak semata-mata berisi hal yang serius, terdapat juga yang namanya pantun jenaka. Sementara jenaka mengacu pada hal-hal yang dapat membangkitkan tawa. Maka dari itu, pantun juga dapat dijadikan salah satu cara untuk menghibur.
Ulasan berikut ini akan memaparkan sejumlah contoh pantun jenaka yang bisa dijadikan referensi, serta contoh pantun berdasarkan jenisnya.
Pengertian Pantun
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b), tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk tumpuan (sampiran) saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi.
Sementara Rani pada buku Pembelajaran Sastra yang Apresiatif dan Integaratif di Sekolah Dasar (1996) menjelaskan bahwa pantun merupakan jenis puisi lama yang terdiri atas empat baris dalam satu baitnya. Disebutkan juga bahwa baris pertama dan kedua berisi sampiran, sedangkan keempat dan ketiga adalah isi.
Alisjahbana melalui bukunya yang berjudul Puisi Lama (2004) menjelaskan bahwa pantun adalah satu di antara jenis puisi lama yang dikenal oleh orang dulu dan telah dikenal masyarakat sejak lama sekali.
Ciri utama dari pantun adalah setiap baitnya terdiri dari empat baris yang berisi sampiran dan isi. Adapun, secara umum ciri-ciri pantun adalah sebagai berikut:
- Setiap bait berisi empat baris (larik)
- Setiap bait mengandung 8-12 suku kata
- Rima setiap baris yaitu a-b-a-b
- Baris pertama dan kedua merupakan tumpuan (sampiran)
- Baris ketiga dan keempat merupakan isi.
Kumpulan Pantun Jenaka
1. Si Tono rambutnya jambul
Suka diam di atas genteng
Biar dikata kurang gaul
Yang penting tetap ganteng
2. Makan pagi sepiring berdua
Rasanya enak tiada tara
Awas cowok pandai menggoda
Diam-diam watak buaya
3. Jalan-jalan ke Kota Sumedang
Ada kambing makan rumput
Anak-anak begitu senang
Melihat kakek bergoyang dangdut
4. Jalan-jalan ke pinggir empang
Menemukan katak di pinggir empang
Hati siapa tak bimbang
Kamu botak minta dikepang
5. Pergi ke sungai melihat deret
Ada serigala di dekat rawa
Ini pantun jenaka lucu banget
Wajib dibaca agar tertawa
6. Beli sabun di sebuah warung
Warung baru milik Sukiran
Diam-diam menutup hidung
Bau kentut penuhi ruangan
7. Jalan jalan bersama Putri
Lihat kucing lagi kerokan
Emang nasib aku ini
Sudah tampan jadi rebutan
8. Disini kosong di sana kosong
Tidak terdapat batang tembakau
Bukannya aku berkata bohong
Ada katak memikul kerbau
9. Pergi liburan ke Palembang
Selama di kota naik pedati
Kalau kamu di warung Padang
Bolehkah aku ditraktir lagi
10. Ini bukan sembarang
Ini karya pantun lucu
Aku ini tidaklah pikun
Hanya ingin mengerjai cucu
11. Pagi-pagi minum kopi
Jangan diminum dengan ampasnya
Bagaimana kamu ini
Satu tambah dua masa tak bisa
12. Buah apel buah tomat
Disimpan dekat lemari
Bingung mencium bau menyengat
Rupanya ada yang belum mandi
13. Burung elang terbang melintang
Istirahat sejenak di batang kayu
Dalam hati merasa bimbang
Lihat ikan membaca buku
14. Di kebun binatang ada badak
Di kamar mandi ada kecoa
Ini memang pantun kocak
Dijamin bikin kamu ngakak
15. Pohon nanas di tepi rawa
Ada lebah menyimpan madu
Kami melihat nenek tertawa
Tampak kakek bermain gundu
16. Burung elang terbang melintang
Istirahat sejenak di batang kayu
Dalam hati merasa bimbang
Lihat ikan membaca buku
17. Ke pasar membeli gunting
Jangan lupa membeli pita
Sangatlah heran si induk kucing
Melihat tikus naik kereta
18. Tumbuh ilalang di semak-semak
Semak-semak lalu dibersihkan
The power of emak-emak
Sein ke kiri belok ke kanan
19. Pergi memancing ke tepi rawa
Ada belut nyangkut di samsak
Sakit perut gara-gara tertawa
Lihat kucing duduk berbedak
20. Ikan gabus di rawa-rawa,
Ikan belut nyangkut di jaring,
Perutku sakit menahan tawa,
Gigi palsu meloncat ke piring.
Jenis-jenis Pantun
Selain contoh diatas, pantun terbagi atas beberapa jenis yang tergantung dari temanya masing-masing. Berikut contohnya.
1. Pantun Agama
Hari ini sangat gerah
Perut juga sangat begah
Meski lelah jangan menyerah
Hidup memang untuk ibadah
2. Pantun Budi
Bunga cinta diatas batu
Daunnya lepas ke ruang
Ada budaya tidak berlaku
karena emas budi terbuang
3. Pantun Peribahasa
Setiap pagi membuat puding
Puding dikirim ke kota Malang
Gajah mati tinggalkan gading
Harimau mati tinggalkan belang
4. Pantun Teka-teki
Gadis cantik bertopi baret
Cantiknya seperti bunga mekar
Putih-putih duduk berderet
Di luar tebing di dalam pagar?
Jawabannya adalah gigi.
5. Pantun Perpisahan
Karena ada hujan maka tanah basah
Tanah sudah lama kena gempa
Hari ini saatnya kita berpisah
Semoga esok kita kembali berjumpa
6. Pantun Jenaka
Pak Teguh pergi ke Bali
Melihat bule sedang menari
Aduh pantas kau bau sekali
Kau belum mandi enam hari
7. Pantun Adat
Pisang serendah masaknya hijau
Ditunggu layu tak maul ayu
Tinggi rendah mata meninjau
Ditunggu lalu tak mau lalu
8. Pantun Nasihat
Tumbuh merata pohon tebu
Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding.
9. Pantun Percintaan
Sebatang bakau ditancap paku
Serdadu India dendangkan lagu
Tidakkah engkau lihat mataku
Seribu cinta sedang menunggu
10. Pantun Kepahlawanan
Jalan-jalan melihat beruang
Beruang lucu sekali tingkahnya
Sungguh besar jasa pejuang
Rela mati demi bangsanya
11. Pantun Kiasan
Sebatang emas dijual di pasar
Harga murah dibeli Beti
Utang emas masih sanggup dibayar
Utang budi selamanya dibawa mati.
Demikian pembahasan tentang contoh pantun jenaka yang bisa dijadikan referensi. Anda juga bisa mempelajari jenis pantun lain sebagai pengetahuan atau mencoba membuatnya sendiri di rumah.