Interaksi Sosial Asosiatif, Pengertian, Jenis, Bentuk, dan Contohnya
Proses interaksi sosial merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari yang tidak bisa dilepaskan dan akan terus berlangsung karena dapat membantu manusia bertahan hidup.
Interaksi sosial sendiri memiliki pengertiann sebagai hubungan timbal balik berupa aksi saling memengaruhi antarindividu, individu dengan kelompok, ataupun antarkelompok.
Secara umum, interaksi sosial dibagi menjadi dua jenis, termasuk interaksi sosial asosiatif yang mengarah pada kesatuan dan keutuhan masyarakat bahkan dapat menghasilkan sebuah hubungan kerja sama.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai interaksi sosial disosiatif, berikut ulasan lengkapnya di bawah ini.
Pengertian Interaksi Sosial Asosiatif
Interaksi sosial asosiatif memiliki beberapa pengertian. Dilansir dari buku Pengantar Ilmu Public Speaking (2020) karya Pajar Pahrudin, interaksi sosial asosiatif adalah hubungan interaksi yang menghasilkan persatuan.
Interaksi sosial asosiatif adalah jenis interaksi sosial yang mengarah pada kerja sama di antara individu atau kelompok. Kerja sama itu terjadi karena sifat dasar manusia sebagai makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan makhluk hidup lainnya.
Sementara itu, menurut Mohammad Ali Al Humaidy, dkk dalam buku Etnis Tionghoa di Madura (2020), interaksi sosial asosiatif mengakomodasi semua kepentingan, kekurangan, dan kelebihan dari tiap individu sehingga antarmanusia bisa saling melengkapi kekurangannya.
Dengan demikian, mereka bisa meraih tujuan bersama yang diinginkan.
Ciri-ciri Interaksi Sosial Asosiatif
Berikut ini beberapa ciri-ciri yang dimiliki interaksi sosial asosiatif, yaitu:
- Adanya suatu bentuk kerja sama.
- Ada suatu hubungan yang mengarah pada persatuan antar individu yang satu dengan yang lainnya.
- Terjadi lebih dari satu orang jumlah pelakunya, bisa dua atau kelompok.
- Komunikasi yang terjadi antar pelaku interaksi sosial asosiatif berlangsung dengan hubungan sosial.
- Memiliki suatu tujuan serta maksud yang baik dan jelas yang ingin dicapai oleh pihak-pihak yang terlibat.
- Diimplementasikan oleh suatu model kinerja sosial dengan sistem tertentu.
- Lalu apa manfaat dari interaksi sosial asosiatif ini? Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa interaksi sosial asosiatif lebih diharapkan terjadi di antara masyarakat dibandingkan interaksi disosiatif. Hal ini karena interaksi sosial disosiatif memiliki nilai negatif dan dapat memunculkan suatu konflik yang akan memicu perpecahan.
Manfaat Interaksi Sosial Asosiatif
Berikut ini beberapa manfaat dari interaksi sosial asosiatif, yaitu:
- Dapat mempersatukan masyarakat untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang terjadi.
- Dapat membawa masyarakat mengarah pada kesatuan serta persatuan.
- Tidak akan menimbulkan perpecahan.
- Mencegah terjadinya suatu konflik dalam suatu kelompok atau antar individu.
- Menjalin kesatuan dan meningkatkan solidaritas antar anggota kelompok.
Jenis Interaksi Sosial Asosiatif
Dilansir dari laman Gramedia.com, ada dua jenis dari interaksi sosial asosiatif secara umum, yaitu:
1. Paternalisme
Paternalisme yaitu suatu penguasaan kelompok pendatang pada kelompok anak negeri. Penguasaan tersebut dapat terjadi dalam bidang ekonomi atau dalam bidang perdagangan, bidang pertahanan, bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang permodalan dan lain sebagainya.
Paternalisme menjadikan masalah sosial dapat cepat diselesaikan agar tidak timbul suatu rasa kebencian ataupun konflik yang datang dari kaum pendatang maupun warga pribumi atau warga asli.
2. Adaptasi (Adaptation)
Adaptasi adalah suatu proses untuk menyesuaikan diri yang dilakukan oleh individu, personal maupun kelompok yang sebelumnya sedang mengalami konflik ataupun pertentangan dalam rangka untuk mengurangi ketegangan yang diakibatkan oleh konflik yang sedang terjadi.
Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif
Dikutip dari laman Detikedu, interaksi sosial asosiatif dibagi memilki empat bentuk, yaitu
1. Kerjasama
Merupakan salah satu bentuk interaksi sosial asosiatif dimana ada usaha bersama antara perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Beberapa bentuk interaksi sosial yang lahir dari kerja sama, yaitu:
- Bargaining adalah pelaksanaan perjanjian pertukaran barang atau jasa antara dua organisasi atau lebih.
- Kooptasi adalah proses penerimaan unsur baru dalam kepemimpinan dalam suatu organisasi untuk menghindari kegoncangan.
- Koalisi adalah kerja sama yang dilaksanakan oleh dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama. Terkadang, koalisi dapat membuat keadaan tidak stabil untuk sementara waktu, karena dua organisasi mungkin mempunyai struktur yang berbeda.
- Joint venture atua usaha patungan berpa kerja sama dengan pengusaha proyek tertentu untuk menghasilkan keuntungan yang akan dibagi menurut proporsi tertentu.
2. Akomodasi
Akomodasi adalah proses penyesuaian diri atau kelompok sebagai upaya untuk mengatasi ketegangan. Adapun tujuannya yaitu untuk mengurangi perbedaan pandangan dan pertentangan politik, bahkan untuk mencegah terjadinya konflik. Bentuk-bentuk akomodasi adalah sebagai berikut:
- Koersi, artinya bentuk akomodasi yang berlangsung karena paksaan pihak terhadap pihak lain yang lemah dengan didominasi suatu kelompok.
- Kompromi, artinya bentuk akomodasi yang mengatasi perselisihan dengan cara saling meredakan tuntutan sehingga tercapai penyelesaian bersama.
- Arbitrase, artinya bentuk akomodasi yang terjadi apabila pihak-pihak yang berselisih tidak sanggup mencapai kompromi sendiri, sehingga mengundang pihak ketiga yang tidak berat sebelah untuk mengusahakan penyelesaian.
- Mediasi ini hampir sama dengan arbitrase, yaitu akomodasi yang cenderung melibatkan pihak ketiga untuk penengah atau juru damai.
- Konsiliasi, artinya bentuk akomodasi yang mengupayakan pertemuan pihak-pihak yang berselisih untuk tercapainya persetujuan bersama.
- Toleransi, artinya bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan resmi karena tanpa disadari dan direncanakan. Selain itu, didorong dengan motivasi untuk menghindarkan diri dari perselisihan yang saling merugikan.
3. Akulturasi
Akulturasi adalah penerimaan unsur-unsur baru menjadi suatu kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur-unsur yang lama. Dalam artian, akulturasi adalah hasil dari perpaduan dua kebudayaan dalam waktu lama.
Contoh akulturasi dalam sejarah Indonesia seperti, musik Melayu bertemu dengan musik Portugis dibawa para penjajah sehingga menghasilkan jenis musik keroncong.
4. Asimilasi
Asimilasi adalah usaha untuk meredakan perbedaan antar individu atau antar kelompok untuk mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan bersama. Contoh dari bentuk asimilasi ini adalah seni kaligrafi yang berasal dari Arab yang berkembang dalam kebudayaan Islam di Indonesia.
Contoh Interaksi Sosial Asosiatif
Berikut ini beberapa contoh interaksi sosial asosiatif dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
- Suatu kelompok atau organisasi yang saling bekerja sama untuk membangun suatu daerah.
- Pertemanan yang terjalin dengan baik, sehingga dapat saling membantu dan bertukar informasi.
- Anggota pramuka sedang melakukan rapat membahas kegiatan akhir pekan.
- Toleransi dan menghargai teman yang berbeda agama.
- Membantu adik menyelesaikan tugas sekolah.
- Melerai teman yang berkelahi.