Sumbu Filosofi Yogyakarta, Warisan Budaya yang Diakui UNESCO

Nadhira Shafa
21 September 2023, 12:29
Pengendara melintas di dekat Tugu Pal Putih di Yogyakarta, Selasa (19/9/2023). Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (UNESCO) menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta yang menghubungkan Gunung Merapi dan Samudera H
ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/aww.
Pengendara melintas di dekat Tugu Pal Putih di Yogyakarta, Selasa (19/9/2023). Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (UNESCO) menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta yang menghubungkan Gunung Merapi dan Samudera Hindia melewati Tugu Pal Putih, Keraton Yogyakarta dan Panggung Krapyak yang dibangun oleh Sultan Mangkubumi menjadi warisan dunia.

Sumbu Filosofi Yogyakarta telah sah diterima sepenuhnya tanpa sanggahan menjadi warisan budaya dunia oleh UNESCO dalam Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau World Heritage Commitee (WHC) di Riyadh, Arab Saudi, Senin (18/9).

Dalam daftar World Heritage List UNESCO, Sumbu Yogyakarta ini memiliki tajuk The Cosmological Axis of Yogyakarta and Its Historic Landmarks.

Penetapan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia tidak lepas dari nilai-nilai universal yang terkandung di dalamnya. Sumbu Filosofi ini merepresentasikan konsep kosmologi Jawa yang menggabungkan unsur alam, budaya, dan spiritual. 

Dengan status warisan dunia yang diperolehnya, Sumbu Filosofi Yogyakarta mendapat tanggung jawab untuk dilestarikan dan dikembangkan. 

Pada kesempatan ini, Katadata.co.id akan memuat beberapa informasi mengenai Sumbu Filosofi Yogyakarta yang wajib Anda ketahui. Simak tulisan berikut ini. 

Sejarah Sumbu Filosofi Yogyakarta

Sumbu Filosofi Yogyakarta adalah sebuah konsep tata ruang yang mencerminkan falsafah Jawa tentang keberadaan manusia, kehidupan harmonis, hubungan antara manusia dan Sang Pencipta, serta dunia mikrokosmik dan makrokosmik. 

Konsep ini dicetuskan oleh Sultan Hamengku Buwono I atau Pangeran Mangkubumi, raja pertama Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, pada abad ke-18.

Sumbu Filosofi Yogyakarta berbentuk garis lurus yang membentang antara Panggung Krapyak di sebelah selatan, Keraton Yogyakarta di tengah, dan Tugu Pal Putih (Tugu Golong-gilig).

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement