45 Bio Instagram Aesthetic Bahasa Jawa dan Artinya Sebagai Inspirasi
Di Indonesia, Instagram atau IG telah menjadi salah satu media sosial terpopuler dengan lebih dari 100 juta pengguna.
Dengan media sosial ini, pengguna bisa saling membagikan foto, video, hingga status kepada pengikut atau followersnya. Namun untuk bisa mendapatkan banyak followers, pengguna perlu memperhatikan bio IG.
Pasalnya, pengguna lain akan memperhatikan bio IG terlebih dahulu sebagai pertimbangan sebelum memutuskan mengikuti atau follow pengguna lain. Semakin menarik bio IG, maka semakin banyak pengguna yang tertarik dengan akun tersebut.
Bio IG sendiri merupakan bagian di halaman profil dimana pengguna bisa menuliskan beberapa informasi singkat tentang diri mereka. Nantinya bio tersebut akan muncul di bawah nama pengguna IG.
Bila Anda juga ingin mendapat banyak followers, tidak ada salahnya Anda menggunakan bio aesthetic bahasa Jawa agar akun IG Anda terlihat menarik.
Berikut dibawah ini kumpulan bio Instagram aesthetic bahasa Jawa yang bisa Anda gunakan.
Bio Instagram Aesthetic Bahasa Jawa
Berikut ini 45 bio Instagram aesthetic bahasa Jawa beserta terjemahannya yang bisa Anda jadikan inspirasi.
- Pengenmu aku kudu ngenteni Kowe terus, lah rumangsamu aku Iki opo?(Inginmu aku selalu menunggumu, lah menurutmu aku ini apa?)
- Ngimpio sak duwure langit, yen awakmu Tibo Kuwi tandane turumu keminggiren. (Bermimpilah setinggi langit, jika kamu terjatuh itu berarti tidurmu terlalu di pinggir)
- Ojo nganggap aku Iki mantanmu, tapi sebut wae aku alumni terbaik, sopo ngerti sok mben awakdewe iso reuni. (Jangan sebut aku ini mantanmu, tapi sebut saja aku ini alumni terbaik, siapa tau kapan-kapan bisa reuni kembali)
- Ono ndk kondisi apik-apik ae. (Berada di kondisi baik-baik saja)
- Tetap percoyo Karo awak dewe yen iso sukses. (Tetap percaya kepada diri sendiri kalau bisa sukses)
- Alam dadi inspirasi, manungso mung gawene berimajinasi. (Alam menjadi inspirasi, manusia hanya bisa berimajinasi)
- Urip Iki mung sementara. (Hidup ini hanya sementara)
- Wes ono Ket taun disek.(Sudah ada sejak tahun lalu)
- Karepmu aku ngenteni kowe terus, rumangsamu aku iki opo? CCTV? (Kamu ingin aku selalu menunggu kamu, menurutmu aku ini apa? CCTV?)
- Ngimpio setinggi langit yen awakmu tibo tandane turumu kurang nengah yo. (Bermimpilah setinggi langit ketika kamu terjatuh tandanya tidurmu kurang ke tengah ya)
- Ojo nyebut aku iki mantan yo, nanging sebut wae aku alumni. Sopo ngerti awak dhewe iso reuni. (Jangan sebut aku mantan ya, namun sebut saja aku alumni. Siapa tahu kita berdua bisa reuni)
- Wektu iku duit. Nek koncomu mbok jak dolan tapi ngomonge ora ono wektu tandane wonge oran enek duit.(Waktu adalah uang. Bila temanmu yang diajak main mengatakan tidak ada waktu tandanya dia sedang tidak punya uang)
- Sugeng rawuh ing dhuwur langit jagad. (Selamat datang di atas langit dunia.)
- Manungsa ora mesthi wani, aja dumeh. (Manusia bukanlah makhluk yang selalu berani, tetapi jangan mudah menyerah.)
- Senajan ora ngerti, tetep arep nyoba. (Meskipun tidak paham, tapi tetap harus mencoba.)
- Aja digugu, aja digugu. Wis cukup aku mangan gudheg. (Jangan diamati, jangan diamati. Aku sudah cukup dengan makan gudeg.)
- Pecicilan iki nggak usah. Nemu wong loro ati wes cukup. (Kecil-kecil ini tidak perlu. Bertemu dengan seseorang yang tulus sudah cukup.)
- Biarin loro ati, asal ngguyu nang wajah. (Biarkan hati bersedih, asal wajah tetap berseri)
- Combro bae ana isine, masa atimu kosong.(Combro saja ada isinya, masa hatimu kosong)
- Masalah wedokan iku gampang, penting iso nyaur utang sek. (Masalah perempuan itu mudah, yang penting bisa membayar utang dulu)
- Sing bergincu bakal kalah karo sing berilmu. (Yang berlipstik bakal kalah sama yang berilmu)
- Nanging sopo kowe, nanging aku arep ngerti. (Tapi siapa kamu, tapi aku ingin tahu.)
- Aku mung nggoleki kembang sing ora tau. (Aku hanya mencari bunga yang belum dikenal.)
- Wong iki ora dudu iseng. Ngarepno iso nyambung karo ati kowe. (Orang ini bukan iseng. Berharap bisa terhubung dengan hatimu.)
- Saben dino mung nggoleki arti. Njalari, wae? (Setiap hari hanya mencari makna. Belajarlah, ya?)
- Ketemu mergo Allah, janji demi Allah, tapi lungo demi dee. (Ketemu karena Allah, janji demi Allah, tapi pergi demi dia)
- Ngene iku, utomo sing nyenengake jiwo. (Beginilah, kegembiraan yang menyegarkan jiwa.)
- Aku ra iso nyindir isone tresno ning awakmu. (Aku nggak bisa nyindir bisanya cinta sama kamu)
- Aja milik barang kang melok. (Jangan tergiur barang yang berkilau)
- Manungso mung mampir nang awan pisanan. (Manusia hanya singgah sejenak di awan-awan)Leren iki bener. Sing penting, tetep loro.(Cara ini benar. Yang penting, tetap rendah hati.)
- Njaluk wedi soko kowe, wis cukup sing ngerti. (Mencari kebahagiaan dari kamu, sudah cukup yang tulus mengerti.)
- Aku ora duwe gancang. Uwong sing duwe aku, duwe juta gancang. (Aku tidak punya harta. Orang yang memiliki aku, memiliki jutaan harta.)
- Ambeg utomo, andhap asor. (Selalu menjadi yang utama tapi selalu rendah hati)
- Witing tresno jalaran soko kulino. Witing mulyo jalaran wani rekoso. (Bahwa cinta itu tumbuh lantaran ada kebiasaan, kemakmuran itu timbul karena berani bersusah dahulu)
- Waktu adalah uang. Yen kancamu mbok jak dolan raono wektu, brarti wonge lagi ra duwe duit. (Waktu adalah uang. Kalau temanmu tidak ada waktu untuk diajak jalan, artinya ia sedang tidak punya uang)
- Sing wis lunga lalekno, sing durung teko entenono, sing wis ono syukurono. (Yang sudah pergi lupakanlah, yang belum datang tunggulah, dan yang sudah ada syukurilah)
- Ala lan becik iku gegandhengan, kabeh kuwi saka kersaning Pangeran. (Kebaikan dan kejahatan ada bersama-sama, itu semua adalah kehendak Tuhan)
- Alam iki sejatining Guru. (Alam adalah guru yang sejati)
- Mikul dhuwur mendhem jero. (Seorang anak yang menjunjung tinggi derajat orang tua)
- Sabar sareh mesthi bakal pikoleh. (Pekerjaan apa pun jangan dilakukan dengan tergesa-gesa agar berhasil)
- Dhemit ora ndulit, setan ora doyan. (Berupa doa dan harapan agar selalu diberi keselamatan, tidak ada suatu halangan dan rintangan)
- Dunyo nambah tuek, arep ngenteni opo maneh, wes wayahe nglalekne mantan. (Dunia semakin tua, mau nunggu apa lagi, sudah saatnya melupakan mantan)
- Aku tanpamu koyo sego kucing ilang karete. Ambyar. (Aku tanpamu bagai nasi kucing hilang karetnya, hancur)
- Saking galaune, krungu lagu Balonku wae atiku kemropok. (Begitu galaunya sampai dengar lagu Balonku saja hatiku hancur)
- Penak ora penak yo penak no wae wong jenenge golek duwit. (Enak tidak enak ya dienakkan saja, namanya juga cari uang)