Sejarah Singkat dan Makna Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928

Nadhira Shafa
24 Oktober 2023, 20:10
Sejumlah anak mengibarkan bendera merah putih saat mengikuti pawai kebangsaan dan budaya dalam rangka Peringatan Sumpah Pemuda ke-91 di Semarang, Jawa Tengah, Senin (28/10/2019). Pawai yang melibatkan pelajar, santri, TNI-Polri, warga dan sejumlah organis
ANTARA FOTO/Aji Styawan
Sejumlah anak mengibarkan bendera merah putih saat mengikuti pawai kebangsaan dan budaya dalam rangka Peringatan Sumpah Pemuda ke-91 di Semarang, Jawa Tengah, Senin (28/10/2019). Pawai yang melibatkan pelajar, santri, TNI-Polri, warga dan sejumlah organisasi masyarakat itu guna meningkatkan nilai-nilai nasionalisme, persatuan dan kesatuan bangsa khususnya di kalangan generasi muda.

Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober merupakan salah satu momen bersejarah dalam perjuangan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan.

Pada hari itu, para pemuda dan pemudi dari berbagai daerah dan latar belakang bersatu untuk mengucapkan ikrar kesetiaan kepada tanah air, bangsa, dan bahasa Indonesia.

Sumpah Pemuda merupakan hasil dari Kongres Pemuda II yang diselenggarakan pada 27-28 Oktober 1928 di Jakarta. Kongres ini dihadiri oleh lebih dari 100 perwakilan dari berbagai organisasi kepemudaan. 

Tujuan dari Kongres Pemuda II adalah untuk mencari jalan membina persatuan dan kesatuan di antara para pemuda Indonesia, membahas masalah pendidikan dan pergerakan pemuda Indonesia, serta memperkuat kesadaran kebangsaan dan persatuan Indonesia.

KIRAB MERAH PUTIH HARI SUMPAH PEMUDA
KIRAB MERAH PUTIH HARI SUMPAH PEMUDA (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/wsj.)

Sejarah Sumpah Pemuda

  1. Rapat pertama 

Sumpah Pemuda dilaksanakan pertama kali di gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB). Rapat pertama dilakukan pada 27 Oktober 1928, di gedung KJB yang sekarang disebut Lapangan Banteng. Sugondo sebagai tokoh penting yang memimpin jalannya rapat.Acara dilanjutkan dengan uraian Muhammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan pemuda. Ada lima faktor yang membuat kuatnya persatuan yaitu sejarah, bahasa, hukum, adat, pendidikan, dan kemauan.

2. Rapat kedua 

Rapat kedua dilakukan pada Minggu, 28 Oktober 1928 di gedung Oost-Java Bioscoop. Rapat kedua ini membahas tentang masalah pendidikan di Indonesia. Pembicara kedua adalah Purnomowulan dan Sarmidi Mangunsarkoro. Rapat ini membahas tentang keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. 

3. Rapat ketiga 

Kongres ketiga membahas tentang nasionalisme dan demokrasi sebagai gerakan kepanduan. Ramelan menjelaskan gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan ini dilakukan sejak masih anak-anak untuk disiplin dan mandiri. Gerakan kepanduan sekarang ini dikenal dengan nama Pramuka.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement