3 Cara Makhluk Hidup Menyesuaikan Diri dengan Lingkungannya
Cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungannya memiliki hubungan erat dengan kelangsungan hidupnya. Mereka yang tidak mampu beradaptasi dengan baik memiliki risiko tinggi terhadap keberlanjutan hidupnya. Bahkan, secara bertahap, kesulitan dalam beradaptasi dapat membawa konsekuensi serius seperti kepunahan bagi suatu spesies.
Setiap makhluk hidup diberi kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan. Salah satu contoh adaptasi yang menarik ialah autotomi yang dapat ditemui pada beberapa hewan seperti cicak. Autotomi merupakan kemampuan untuk melepaskan sebagian dari tubuhnya sendiri sebagai respons terhadap ancaman dari musuh.
Contoh paling umum ialah ketika cicak merasa terancam oleh predator, mereka dapat melepaskan ekor yang mungkin tertangkap oleh predator. Ekornya yang terlepas akan tetap bergerak dan mengalihkan perhatian predator, sementara cicak dapat melarikan diri. Kemudian ekornya akan tumbuh kembali dalam beberapa waktu.
Cara Makhluk Hidup Menyesuaikan Diri dengan Lingkungannya
Adaptasi makhluk hidup secara umum terbagi menjadi tiga kategori utama yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi dan adaptasi perilaku. Dalam konteks ini, akan diuraikan contoh-contoh bagaimana makhluk hidup dapat beradaptasi dengan lingkungannya melalui ketiga bentuk adaptasi tersebut.
1. Adaptasi Morfologi
Pada hewan yang hidup di lingkungan berpasir seperti kadal pasir yang memiliki warna tubuh mirip dengan pasir di sekitarnya. Hal ini memungkinkan mereka untuk menyamar dan menghindari predator atau mendekati mangsa tanpa terdeteksi.
2. Adaptasi Fisiologi
Misalnya, tumbuhan yang hidup di daerah kering dapat mengembangkan sistem akar dalam untuk menyerap air dari lapisan tanah yang lebih dalam. Ini merupakan contoh adaptasi fisiologi yang memungkinkan mereka bertahan hidup dalam kondisi lingkungan yang kering.
3. Adaptasi Perilaku
Seekor burung migran yang melakukan perpindahan musiman untuk mencari sumber makanan merupakan contoh adaptasi perilaku. Burung tersebut mengubah perilakunya dengan berpindah tempat sesuai dengan perubahan musim untuk memastikan ketersediaan sumber daya yang cukup.
