Contoh Bullying Non Verbal dan Bentuk-bentuk Perundungan Lainnya
Contoh bullying non verbal sering kali terjadi tanpa disadari oleh pelaku maupun korban. Bentuk bullying non verbal meliputi perilaku seperti mengabaikan, mengejek dengan ekspresi wajah atau gerakan tubuh, memotong pembicaraan atau bahkan memperlihatkan sikap dingin dan menghindari interaksi dengan korban.
Bullying non verbal merupakan bentuk perilaku bullying yang dilakukan tanpa menggunakan kata-kata atau komunikasi secara langsung. Meskipun tidak ada ancaman verbal atau fisik yang terlibat, tindakan ini memiliki dampak emosional yang serius terhadap korban.
Menurut Rigby yang dikutip oleh Widya Ayu Sapitri dalam buku "Cegah dan Stop Bullying Sejak Dini", perundungan merupakan tindakan agresif yang dilakukan secara langsung oleh individu atau kelompok yang lebih kuat dan tidak bertanggung jawab. Tujuannya untuk menyakiti dan membuat korban menderita.
Bentuk-bentuk Perundungan
Bentuk bullying atau perundungan bisa meliputi perundungan fisik, verbal, siber serta bentuk perundungan nonfisik dan nonverbal lainnya. Berikut contoh bentuk perundungan melansir Faq.kemkes.go.id:
1. Perundungan fisik
Mencakup tindakan seperti memukul, menendang, mengurung seseorang dalam ruangan, mencubit dan mencakar. Ada juga tindakan lain seperti pemerasan, pengrusakan barang milik orang lain, pelecehan seksual serta kekerasan fisik lainnya.
2. Perundungan Verbal
Melibatkan ancaman, pengejekan, merendahkan, gangguan, penggunaan panggilan nama yang merendahkan (name-calling), sarkasme, hinaan/mengejek, intimidasi, penghinaan serta penyebaran rumor yang tidak terbukti kebenarannya.
3. Perundungan Siber (Cyber Bullying)
Melibatkan tindakan menyakiti hati orang lain menggunakan media elektronik seperti menyebarkan berita atau video yang tidak benar dengan tujuan memprovokasi atau mencemarkan nama baik orang lain
4. Bullying Non Verbal Langsung
Bullying non verbal langsung merupakan bentuk perundungan yang dilakukan tanpa menggunakan kata-kata namun pelaku memberikan hinaan secara langsung kepada korban. Meskipun demikian, pelaku seringkali mengancam dan melibatkan perundungan fisik serta verbal.
Beberapa contoh bullying non verbal langsung mencakup melirik dengan ekspresi sinis, menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi wajah merendahkan dan melakukan ejekan.
5. Bullying Non Verbal Tidak Langsung
Bullying non verbal tidak langsung dikenal sebagai agresi relasional, bentuk intimidasi yang terjadi secara emosional. Namun sering kali jenis bullying ini terlewatkan oleh orang tua dan guru di sekolah.
Padahal, perundungan non verbal tidak langsung memiliki dampak yang sangat berbahaya. Contohnya mengacuhkan seseorang, memanipulasi persahabatan hingga mengakhiri hubungan dan sengaja mengabaikan.
6. Bullying Seksual atau Pelecehan Seksual
Pelecehan seksual atau bullying seksual biasanya menimpa anak perempuan meskipun korbannya juga bisa laki-laki atau perempuan. Ini merupakan tindakan berulang dan berbahaya yang menargetkan seseorang secara seksual.
Contoh pelecehan seksual termasuk komentar yang kasar, gerakan tubuh vulgar, menyentuh tanpa persetujuan dan menggunakan panggilan yang tidak pantas. Dalam situasi yang lebih parah, pelecehan seksual bisa membuka jalan bagi kekerasan seksual.
Contoh Bullying Non Verbal
Bentuk-bentuk bullying non verbal sering kali terjadi tanpa disadari oleh pelaku maupun korban. Namun bisa berdampak emosional yang signifikan pada korban.
Berikut contoh bullying non verbal secara umum yang sering tidak disadari:
1. Menggelengkan Kepala atau Bahu
Gerakan tubuh ini bisa mengungkapkan sikap penolakan, kekecewaan atau keraguan terhadap kemampuan seseorang. Ketika hal ini terjadi berulang kali, bisa membuat korban merasa diabaikan atau dianggap tidak berarti.
2. Gelak Tawa atau Senyum Sinis
Contoh bullying non verbal bisa terjadi melalui respons yang tidak pantas terhadap tindakan atau kata-kata korban. Contohnya saat seseorang mengalami kejadian memalukan atau membuat kesalahan, pelaku mungkin tertawa dengan nada merendahkan atau tersenyum sinis. Reaksi semacam itu bisa membuat korban merasa malu atau tidak dihormati.
3. Ekspresi Wajah Menghina
Banyak ekspresi wajah yang merendahkan atau sinis bisa dipakai untuk mengolok-olok atau merendahkan orang lain. Contohnya mengangkat alis dengan ekspresi cemberut atau menatap seseorang dengan pandangan tajam, bisa jadi bentuk bullying non verbal yang membuat korban merasa tidak nyaman.
4. Body Language yang Mengejek
Contoh bullying non verbal yang sering terjadi namun jarang disadari yaitu gerakan tubuh seperti menunjuk, mengangkat bahu atau berjalan dengan gaya mengejek. Tindakan semacam itu dapat menyampaikan pesan negatif kepada korban dan merusak rasa percaya dirinya.
5. Mengabaikan atau Menghindari Kontak Mata
Salah satu bentuk umum dari pelaku bullying non verbal ialah sengaja menghindari kontak mata dengan korban. Tindakan ini bisa membuat korban merasa tidak dihargai atau dianggap rendah.
6. Pesan Digital yang Menghina
Di era digital, bullying non verbal bisa terjadi melalui pesan teks, komentar di media sosial atau meme yang bersifat merendahkan. Ini bisa mencakup penggunaan emoji atau emotikon secara sarkastik atau dengan maksud untuk mengolok-olok.
Contoh bullying non verbal yaitu melakukan penghinaan melalui ekspresi wajah, gerakan tubuh atau pesan yang disampaikan tanpa menggunakan kata-kata langsung. Bebebrapa bentuk bullying di atas bisa terjadi berulang kali jika dibiarkan.