Kronologi Bullying SMK Kesehatan Rajawali dan Tips Atasi Perundungan

Anggi Mardiana
13 Juni 2024, 11:13
Bullying SMK Kesehatan Rajawali
ANTARA FOTO/Maulana Surya.
Ilustrasi, sekelompok siswi mengikuti aksi cap tangan saat deklarasi anti bullying di SMP Lazuardi Kamila Global Compassianote School (SCS) Solo, Jawa Tengah, Selasa (2/1/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bullying SMK Kesehatan Rajawali menyita perhatian publik. Kepala Sekolah SMK Kesehatan Rajawali, Rizki Zaskia Hilmi memberikan klarifikasi terkait kasus bullying yang terjadi di sekolahnya pada Selasa, 11 Juni 2024.

Kasus bullying itu melibatkan siswa berinisial A, sebagai terduga pelaku yang mana N korbannya. Keduanya sudah berstatus lulusan, atau alumni sekolah tersebut.

Meski begitu, Rizki menyebut kurang dari tiga tahun ke belakang, pihaknya tidak pernah menerima laporan mengenai aksi perundungan di sekolah. Baik langsung dari dua siswa bersangkutan, mupun wali kelas, guru, dan siswa lainnya.

Bullying SMK Kesehatan Rajawali

Kepala Sekolah SMK Kesehatan Rajawali, Rizki Zaskia Hilmi juga mengatakan bahwa saat pembagian rapor akhir semester pada Desember 2023 lalu, tidak menerima laporan. Padahal saat itu, merupakan agenda konsultasi antara wali murid, dan guru. Kedua orang tuas siswa A, dan siswa N tidak mengatakan mengalami masalah.

Dari penuturan orang tua masing-masing, mengatakan baik-baik saja. Kedua orang tua pun berhubungan baik karena keduanya tinggal di lingkungan desa yang sama, yaitu Desa Cihanjuang.

Seiring waktu, dalam kasus bullying SMK Kesehatan Rajawali diketahui bahwa siswi N mengalami perundungan di sekolah selama 3 tahun, sejak kelas 10-12. Informasi tersebut diperoleh dari penuturan ibu siswa N, Siti Aminah (42) pada Senin, (10/6/2024) saat ditemui di kediamannya, Desa Cihanjuang.

Berdasarkan penuturan Ibunya, N yang merupakan putri sulungnya jatuh sakit secara psikis karena aksi perundungan tersebut, hingga akhirnya meninggal. Meski sebelumnya, ia tidak pernah tahu secara spesifik penyebab putrinya meninggal.

Kondisi psikis anaknya yang memburuk, membuat pola makan dan waktu istirahat N terganggu. Akhirnya memicu penyakit kronis lainnya yang menyebabkan almarhumah meninggal pada Kamis, 30 Mei 2024 lalu.

Cara Mengatasi Bullying yang Perlu Dipahami Orang Tua

Sebetulnya ada beberapa tanda-tanda bullying atau perundungan yang ditunjukkan oleh korbannya. Seperti perubahan fisik, suasana hati, hingga perubahan pola tidur. Berikut cara mengatasi bullying yang perlu orang tua ketahui:

1. Memberikan Rasa Perlindungan yang Aman

Pastikan memberikan rasa perlindungan yang aman bagi korban bullying. Dukung korban untuk menceritakan kondisi yang dialami, hingga mendapatkan keadilan yang sesuai. Dengarkan ceritanya dengan tenang, dan tanpa menyela.

2. Jangan Bertindak Kasar

Cara mengatasi bullying berikutnya jangan bertindak kasar. Pastikan emosi tetap stabil, dan jangan bertindak kasar Misalnya saat terjadi di sekolah, pastikan wali kelas mengetahui kondisi tersebut. Mintalah untuk bertindak adil, dan tepat bagi pelaku maupun korban perundungan.

3. Selalu Mendampingi Korban

Pastikan selalu mendampingi korban untuk mencegah tindakan perundungan. Dengan mendampingi korban, pelaku merasa tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk melakukan perundungan.

4. Memberikan Edukasi Pada Pelakunya

Setelah berbicara dengan para pelaku perundungan, Anda bisa memberikan edukasi pada pelaku perundungan. Berikan pengertian bahwa tindakan itu bisa menyakiti, atau menyebabkan seseorang mengalami gangguan kesehatan.

Bullying SMK Kesehatan Rajawali dialami korban selama 3 tahun, atau selama ia bersekolah di SMK tersebut. NFN dikabarkan mengalami depresi akibat perundungan itu, yang berpengaruh bagi kondisi kesehatan mental, dan fisiknya. Puncaknya, akhirnya korban meninggal dunia pada tanggal 30 Mei 2024.

Editor: Agung

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...