2 Contoh Khutbah Jumat Menyambut Hari Kemerdekaan ke-79 RI

Destiara Anggita Putri
12 Agustus 2024, 12:14
Contoh Khutbah Jumat Menyambut Hari Kemerdekaan ke-79 RI
Freepik
Ilustrasi, khutbah Jumat.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Dalam hitungan hari, seluruh masyarakat Indonesia akan memperingati hari Kemerdekaan ke-79 RI. Untuk tahun ini, peringatan in jatuh pada hari Sabtu, 17 Agustus 2024.

Menjelang momen bersejarah tersebut, khatib biasanya mulai menyampaikan khutbah jumat yang berkaitan dengan hari kemerdekaan. Adapun tujuan dari penyampaikan khutbah ini yaitu agar para jamaah bisa merenungkan kembali perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan RI.

Bila Anda seorang khatib yang ingin menyampaikan topik ini, berikut di bawah ini beberapa contoh khutbah jumat menyambut hari Kemerdekaan ke-79 RI yang bisa dibaca sebagai referensi.

Contoh Khutbah Jumat Menyambut Hari Kemerdekaan ke-79 RI

Dilansir dari laman PPPA Daarul Qur'an dan buku Mimbar Dakwah terbitan Lembaga Ittihadul Mubalighin Ponpes Lirboyo, berikut ini dua contoh khutbah Jumat yang bisa digunakan sebagai referensi untuk menyambut hari Kemerdekaan ke-79 RI.

Jamaah calon haji tunaikan shalat Jumat
Contoh Khutbah Jumat Menyambut Hari Kemerdekaan ke-79 RI (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.)

Contoh Khutbah Jumat Menyambut Hari Kemerdekaan 1

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Pada kesempatan yang mulia ini, marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan senantiasa menjalankan segala apa yang telah diperintahkan-Nya serta berupaya untuk menjauhi segala larangan-Nya. Perlu disadari bahwa kita sebagai manusia telah diberikan kemuliaan oleh Allah SWT dengan menjadi khalifah dimuka bumi ini.

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Cinta terhadap tanah air telah dicontohkan oleh baginda nabi Muhammad SAW. Dalam salah satu kesempatan, tatkala beliau hendak berhijrah ke Madinah, beliau menghadap Makkah seraya berkata:

"Demi Allah SWT, sesungguhnya engkau (Makkah) adalah sebaik-baik bumi Allah Swt yang paling aku cintai. Sungguh, seandainya wargamu tidak mengusirku, tentu aku tidak akan keluar meninggalkanımu." (HR Tirmidzi dan Nasai)

Begitu juga saat Nabi Muhammad SAW tinggal di Madinah, beliau mencintai tanah Madinah dengan cara selalu melindungi negeri Madinah dari segala hal yang mengganggu, mengancam keamanan dan stabilitasnya. Seperti yang juga pernah dilakukan para pahlawan- pahlawan pendahulu kita.

Dengan semangat yang begitu gigih dan keikhlasan, mereka berani mengorbankan nyawa untuk berperang mengusir para penjajah yang telah mengusik kenyamanan tanah air Indonesia ini. Semua itu mereka lakukan demi upaya untuk mencapai kemerdekaan bangsa Indonesia sebagai wujud dari cinta tanah air yang mereka miliki.

Kita sebagai penerus bangsa yang tengah menikmati kemerdekaan hasil perjuangan fisik para pahlawan bangsa, hendaknya mampu mewarisi nilai-nilai luhur para pejuang bangsa dengan mengisi hari-hari kita dengan hal yang bernilai positif.

Jika kita seorang pemimpin jadilah pemimpin yang jujur, adil dan amanah. Jika kita seorang pendidik jadilah pendidik yang berjiwa mulia. Jika kita seorang dai contohkanlah apa yang telah diteladankan Rasulullah saw. Jika kita seorang pelajar jadilah pelajar yang berprestasi, mampu menjadi kebangggan keluarga dan mengharumkan nama bangsa. Menjadi apapun kita, jadikanlah ibadah sebagai landasan amal perbuatan. Kemudian junjung tinggilah harkat dan martabat bangsa kita.

Para kiai dan ulama kita mengerti betul bahwa dirinya adalah khalifah dimuka bumi ini. Mereka dengan tegas menyatakan kecintaannya terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mengekspresikan rasa cinta itu bisa dengan berbagai bentuk.

Hadratus Syaikh K.H. Muhammad Hasyim Asy'ari dalam kitab Muqoddimah Qonun Asasi mengungkapakan tentang bahayanya perpecahan, beliau berkata: "Perpecahan adalah penyebab kelemahan, kekalahan dan kegagalan di sepanjang zaman. Bahkan pangkal kehancuran dan kebangkrutan, sumber keruntuhan dan kebinasaan, penyebab kehinaan dan kenistaan.

Betapa banyak keluarga besar semula hidup dalam keadaan makmur, rumah-rumah penuh dengan penghuni, sampai suatu ketika kalajengking perpecahan merayapi mereka, racunnya menjalar meracuni hati mereka dan setan pun melakukan perannya

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Oleh sebab itu, mari kita bersama-sama menyadari bahwa dalam hidup ini kita memiliki peran sebagai khalifah Allah Swt yang memiliki tugas penting untuk menciptakan kedamaian dan kebaikan. Terlebih untuk menjaga keutuhan bumi pertiwi dengan selalu menanamkan rasa cinta terhadapnya dan terus berupaya untuk membela bangsa Indonesia. Sebab tidak ada nikmat yang lebih besar dari sebuah bangsa kecuali keamanan dan kenyamanan.

Semoga Allah SWT menjaga tanah air tercinta ini dari perpecah belahan, permusuhan dan pertumpahan darah. Sehingga menjadi negara yang aman dan damai. Amin ya rabbal alamin.

Contoh Khutbah Jumat Menyambut Hari Kemerdekaan 2: Perjuangan Mencapai Kemerdekaan: Teladan bagi Kita Semua

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, yang telah memberi kita kesempatan untuk berkumpul di hadapan-Nya dalam suasana penuh penghormatan dan rasa syukur. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, utusan Allah yang membawa rahmat bagi seluruh alam.

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,

Kita berada di hadapan sejarah yang penuh makna. Sebuah sejarah yang mengajarkan kita tentang perjuangan, pengorbanan, dan tekad yang tiada tanding. Kita mengenang masa-masa gelap di mana tanah air kita terjajah oleh kekuatan asing, namun juga mengenang percikan-percikan cahaya harapan yang menginspirasi para pahlawan kita untuk berjuang demi kemerdekaan.

Kemerdekaan bukanlah hadiah yang diberikan begitu saja, melainkan hadiah yang diperjuangkan dengan keringat, air mata, dan darah para pahlawan kita. Mereka adalah sosok-sosok mulia yang tidak gentar menghadapi segala ancaman dan risiko. Mereka membuktikan bahwa keberanian, ketabahan, dan semangat juang adalah amunisi yang tak ternilai harganya dalam meraih hak yang tidak dapat ditawar-tawar lagi, yaitu hak untuk hidup dalam kebebasan.

Perjuangan untuk kemerdekaan mengajarkan kita tentang pentingnya persatuan dan kesatuan. Meskipun berbeda-beda dalam hal budaya, etnis, dan keyakinan, para pejuang kemerdekaan bersatu dalam satu tujuan mulia. Mereka mengedepankan kepentingan bangsa di atas segala hal lainnya. Kita pun harus belajar dari hal ini, bahwa keberagaman adalah anugerah, bukan penghalang, dalam mencapai tujuan bersama.

Saudara-saudaraku yang beriman,

Kemerdekaan yang telah kita nikmati saat ini adalah suatu amanah yang harus dijaga dan ditingkatkan. Kita diberi tanggung jawab untuk meneruskan perjuangan para pahlawan dalam membangun negara yang makmur, adil, dan sejahtera. Kita harus mewarisi semangat mereka dalam mengatasi segala rintangan dan tantangan yang kita hadapi.

Kita juga perlu mengingat bahwa perjuangan belum berakhir. Mungkin kita tidak lagi berjuang melawan penjajah asing, tetapi kita berjuang untuk mengatasi kemiskinan, ketidaksetaraan, korupsi, dan tantangan-tantangan lainnya. Kita harus memiliki semangat dan tekad seperti para pahlawan dalam menghadapi segala halangan, karena hanya dengan demikian kita dapat melanjutkan perjalanan bangsa ini menuju ke arah yang lebih baik.

Akhir kata, mari kita renungkan dan hargai perjuangan luar biasa para pahlawan kita yang telah mengorbankan segalanya demi kemerdekaan kita. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan dan petunjuk untuk menjaga dan memajukan negara ini. Amin.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Demikian dua contoh khutbah Jumat menyambut hari Kemerdekaan ke-79 RI yang bisa dijadikan sebagai referensi.

Editor: Agung

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...