3 Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Santri Nasional 2024 yang Inspiratif

Destiara Anggita Putri
21 Oktober 2024, 15:30
Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Santri Nasional 2024
ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/YU
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pada Selasa (22/10/2024) besok, seluruh pondok pesantren di Indonesia akan merayakan Hari Santri Nasional 2024 dengan mengusung tema "Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan".

Peringatan ini sendiri telah dilaksanakan sejak 2016 silam yang didasarkan pada sejarah Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh KH Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945.

Hari Santri Nasional umumnya identik dengan pelaksanaan upacara atau apel. Sama seperti upacara pada umumnya, upacara peringatan ini juga memiliki sesi penyampaian amanat oleh pembina upacara dengan tujuan untuk menyampaikan pesan-pesan hikmat terkait santri.

Bagi yang ditunjuk sebagai pembin upacara, berikut di bawah ini beberapa contoh amanat pembina upacara Hari Santri Nasional 2024 yang bisa dijadikan sebagai referensi.

Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Santri Nasional 2024

Berikut ini tiga contoh sambutan dari berbagai sumber yang bisa dijadikan sebagai referensi bila ditunjuk menjadi pembina upacara peringatan Hari Santri Nasional 2024 pada 22 Oktober mendatang.

Upacara hari santri nasional di Jombang
Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Santri Nasional 2024 (ANTARA FOTO/Syaiful Arif/hp.)

Contoh Amanat Pembina Upacara 1

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera bagi kita semua,

Yang saya hormati para guru, staf, dan seluruh peserta upacara yang saya banggakan.

Pertama-tama, marilah kita memanjatkan rasa syukur ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kita dapat berkumpul di pagi hari ini dalam rangka memperingati Hari Santri dengan penuh semangat dan kebersamaan.

Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan sebuah pesan penting tentang Semangat Jihad bagi Santri. Jihad di sini bukanlah sekadar mengangkat senjata atau berperang, melainkan memiliki makna yang lebih luas, yaitu perjuangan tanpa henti untuk kebaikan dan kebenaran, baik untuk diri sendiri, keluarga, agama, dan negara.

Santri memiliki peran historis yang sangat besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sejarah mencatat bagaimana para santri dan ulama berjuang mempertahankan kedaulatan negara ini dengan mengorbankan tenaga, pikiran, bahkan jiwa mereka. Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh KH. Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945 menjadi bukti nyata bahwa jihad bagi santri adalah perjuangan membela agama dan tanah air dari segala bentuk penjajahan dan ketidakadilan.

Namun, di zaman sekarang, jihad para santri tidak lagi berbentuk angkat senjata. Jihad yang kita perjuangkan adalah jihad menuntut ilmu, jihad melawan kebodohan, jihad melawan kemiskinan, dan jihad melawan segala bentuk kerusakan moral yang dapat mengancam generasi kita.

Sebagai santri, kita dituntut untuk berjuang keras dalam meningkatkan ilmu dan memperbaiki akhlak. Jihad menuntut ilmu adalah salah satu bentuk jihad terbesar di era modern ini. Dengan ilmu, kita mampu berkontribusi lebih banyak untuk masyarakat, memperbaiki kualitas hidup, dan menjaga keharmonisan bangsa. Ilmu adalah senjata paling kuat dalam menghadapi tantangan globalisasi, perkembangan teknologi, dan persaingan internasional.

Selain itu, jihad menjaga akhlak juga menjadi tantangan tersendiri. Di tengah derasnya arus budaya dan informasi yang masuk tanpa batas, kita harus mampu menjaga identitas kita sebagai umat Islam yang berpegang teguh pada nilai-nilai keimanan dan kesopanan. Ini adalah jihad harian yang harus kita perjuangkan dengan sungguh-sungguh.

Saudara-saudaraku yang saya banggakan,
Semangat jihad bukan berarti harus selalu tampak besar atau heroik. Jihad dimulai dari hal-hal kecil, dari diri kita sendiri, seperti disiplin dalam belajar, menjaga adab kepada orang tua dan guru, hingga kepedulian terhadap sesama. Inilah jihad yang sesungguhnya di masa kini, jihad yang membawa kebaikan bagi diri kita, lingkungan kita, dan negara kita.

Di akhir amanat ini, saya ingin mengajak kita semua untuk terus bersemangat dalam berjihad di jalan yang benar. Jadilah santri yang tangguh, berjiwa besar, dan penuh semangat juang. Bersama-sama kita wujudkan cita-cita bangsa dan agama dengan terus berkarya dan berkontribusi positif.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan kepada kita untuk tetap berada di jalan-Nya, berjuang demi kebenaran, dan menebarkan kebaikan di setiap langkah kita.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Contoh Amanat Pembina Upacara 2

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga pada pagi hari ini kita dapat berkumpul dalam keadaan sehat wal afiat. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing kita dari zaman kegelapan menuju cahaya Islam.

Bapak Kepala Pondok Pesantren yang saya hormati, Bapak/Ibu guru, para ustadz/ustadzah, serta santri-santriku yang saya banggakan,

Hari ini kita berkumpul untuk memperingati Hari Santri Nasional, yang mengingatkan kita pada peran besar santri dalam membela agama dan bangsa. Santri yang selalu haus akan ilmu dan rendah hati dalam ketidaktahuan mencerminkan ketulusan, keteguhan, dan keikhlasan.

Santri adalah generasi yang menggabungkan nilai-nilai agama, budaya, dan nasionalisme dalam setiap langkah perjuangan mereka. Mereka berperan penting dalam menyebarkan akidah, melanjutkan ilmu pengetahuan, dan menjunjung tinggi kebenaran. Santri adalah sosok cerdas, berakhlak mulia, dan menjadi teladan bagi masyarakat Indonesia.

Oleh karena itu, mari kita dorong anak-anak untuk terus belajar, meningkatkan kemampuan, dan memahami nilai-nilai Islam. Dengan ilmu yang kuat, iman yang teguh, serta akhlak yang baik, mereka akan berkontribusi besar bagi agama dan bangsa.

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dan bimbingan kepada kita semua dalam menjalankan tugas dan amanah kita. Terima kasih atas perhatian kalian, dan mohon maaf jika ada kesalahan dalam penyampaian.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Contoh Amanat Pembina Upacara 3

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Hadirin peserta upacara yang saya hormati, seperti yang sudah kita ketahui pelaksanaan upacara Hari Santri Nasional 2024 mengingatkan kita terhadap sejarah perjuangan ulama-santri di masa lalu.

Bahkan, perjuangan ini dianggap sebagai hari penting ketika Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 menetapkannya sebagai sebuah peringatan.

Hingga saat ini, kita dapat melihat bagaimana sejarah tersebut diingat dan dirayakan setiap tahunnya pada 22 Oktober.

Para peserta upacara yang saya sanjungi, penetapan ini tentu tidak serta merta dibuat untuk mengingat sejarah saja. Lebih dari itu, kenangan tentang sosok tokoh-tokoh bangsa pada masa pasca kemerdekaan perlu kita ingat juga.

Sebagai bentuk penghormatan sekaligus rasa syukur, pahlawan yang berjihad kala itu berhasil membawa kita ke masa tenteram sekarang. Nama-nama seperti KH. Hasyim Asy’ari, H.O.S Cokroaminoto, KH. Ahmad Dahlan, Maria Josephine Walanda, dan lain-lainnya patutnya kita kenang.

Mereka telah berjuang demi masa depan, melawan penjajah yang ingin mendapatkan kembali tanah air yang saat itu sudah menyatakan merdeka.

Peserta upacara sekalian, resolusi jihad yang telah ditanamkan pada masa lalu sekali lagi harus kita syukuri. Kemerdekaan yang ingin direnggut dipertahankan dengan metode jihad fi sabilillah.

Terlepas dari berbagai tokoh lain, para kiai serta santri-santrinya ikut menghalau pergerakan bangsa asing sehingga kemerdekaan dapat dipertahankan.

Bukan hanya mempertahankan diri, namun bergerak maju untuk mengusir mereka semua. Kobaran semangat pun dapat terlihat dari berbagai gerakan di seluruh Indonesia.

Para peserta upacara yang saya hormati, sejarah ini ternyata membawa persatuan bukan hanya di dalam satu kelompok agama saja.

Akan tetapi, berhasil menyatukan seluruh golongan, kalangan, ras, atau mereka yang memiliki latar belakang berbeda-beda. Salah satunya termasuk perbedaan yang berkaitan dengan keyakinan.

Dengan begitu, kita sepatutnya bisa mensyukuri pengadaan peringatan Hari Santri Nasional 2023 ini. Bukan hanya melihat dari sisi agama Islam untuk para kiai dan santri, tapi juga melihat bagaimana semua kalangan kala itu bergerak mencapai kesatuan Indonesia.

Mari kita satukan kebersamaan atas nama Indonesia, memajukan negeri agar dapat berkompetisi di dunia global. Berbeda dari perjuangan perang masa lalu, kini ada beragam hal yang dapat kita lakukan untuk kemajuan Indonesia.

Baiknya dengan mengingat sejarah perjuangan tersebut, kita dapat percaya diri untuk menghadapi dunia dinamis di masa depan.

Saya kira cukup sekian amanat yang dapat saya sampaikan. Atas kekurangan dan kelebihannya saya ucapkan mohon maaf.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Itulah tiga contoh amanat pembina upacara Hari Santri Nasional 2024 yang inspiratif dan berkesan untuk dijadikan sebagai referensi.

Editor: Safrezi

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...