Sinopsis Pay Later, Kisah Amanda Manopo dengan Kebiasaan “Pay Later”
Pay Later adalah serial Netflix Indonesia yang mengeksplorasi tantangan kesulitan keuangan dan dampak dari pengeluaran sembrono di dunia saat ini. Merujuk langsung pada fenomena pay later atau transaksi pembayaran pascapembelian, yang tersedia pada berbagai layanan keuangan digital.
Cerita film ini berpusat pada kehidupan Tika Lavenia Putri, diperankan Amanda Manopo, seorang petugas pajak muda dan influencer media sosial yang terjebak dalam utang karena terlalu sering menggunakan layanan "pay later".
Ketika keinginannya untuk mempertahankan gaya hidup mewah mendorongnya ke dalam gejolak keuangan, Tika terbebani dengan utang sebesar Rp 30 juta. Utang tersebut berisiko membuatnya kehilangan pekerjaan, hubungan, dan stabilitas emosionalnya.
Kali ini, kami ingin membahas secara singkat, tentang sinopsis film Pay Later sebagai bahan pertimbangan untuk menonton.
Sinopsis Pay Later
Pay Later mengisahkan sosok Tika, pegawai magang perusahaan besar di Jakarta. Ia memiliki harapan besar untuk karier cemerlang ke depannya. Ia juga dikenal dengan penampilannya yang menawan pada usianya yang terbilang muda.
Tika memiliki Yuli, teman dekat di kantor yang sama-sama berstatus pegawai magang. Keduanya sangat akrab serta gemar saling bertukar cerita dan pengalaman. Yuli cukup cekatan dan relatif bagus di bidang kerjanya. Oleh sebab itu, Tika pun sering meminta bantuannya.
Sampai pada suatu hari, pimpinan perusahaan akan mengumumkan pegawai magang yang akan diangkat menjadi pegawai tetap. Tika gagal dan Yuli yang terpilih mendapatkan posisi pekerja tetap di kantor tersebut.
Keputusan ini membuat Tika kecewa, karena ia menjadi tumpuan harapan bagi keluarganya.
Di samping itu, Tika juga dipusingkan debt collector atau penagih utang, yang kerap meneror supaya ia segera membayar utang-utangnya.
Tika selalu berusaha merahasiakan perilakunya yang kerap menggunakan jasa pay later. Akan tetapi hal ini terancam ketika sekelompok penagih menghubungi kantor dan mendatangi kediamannya.
Keadaan semakin runyam ketika ia gagal mendapatkan posisi sebagai pegawai tetap. Sementara tagihan pay later tetap berjalan.
Di samping itu, ia memang dikenal sebagai perempuan konsumtif yang gemar berbelanja. Tak jarang orang tuanya memperhatikan dan menegur kebiasaan Tika ini. Namun, ia selalu berdalih bahwa yang dilakukannya merupakan bagian dari upayanya untuk menjadi pemengaruh di media sosial.
Memang benar bahwa Tika memiliki keinginan menjadi selebritas media sosial agar bisa menopang hidupnya. Namun, keberuntungan belum menyambangi nasibnya, hingga akhirnya ia menerima pekerjaan di kantor pinjaman online untuk menyambung hidup.
Dari ditagih para debt collector, Tika kini harus mengingatkan tagihan pada pelanggan, pengguna aplikasinya. Tidak mudah untuk Tika beradaptasi dengan pekerjaan tersebut, mengingat suasana kantornya jauh berbeda dari sebelumnya.
Di sana, ia bertemu rekan kerja baru bernama Didi. Merasa cocok, keduanya kerap bercengkrama setiap hari. Selain itu, juga ada Rizal, pegawai laki-laki yang berprofesi sama dengan Tika dan Didi.
Latar belakang kehidupan dari ketiga orang ini lambat laun makin terbongkar. Tika menemukan bahwa bukan hanya dia yang berkutat di masalah pay later. Ia juga menyadari bahwa masing-masing orang memiliki berbagai alasan dan masalah pribadi.
Hal ini membuat tekad Tika makin tinggi untuk melunasi utangnya. Selain bekerja, ia juga berusaha untuk menekan sisi konsumtif yang ia miliki.
Itulah sinopsis Pay Later, series Indonesia yang diproduksi oleh Vision+ dan rilis di Netflix. Anda bisa mengaksesnya secara resmi dengan cara berlangganan. Selamat menonton!