4 Dongeng Sebelum Tidur Pendek yang Kaya Pesan Moral untuk Anak

Destiara Anggita Putri
5 Februari 2025, 13:53
Dongeng Sebelum Tidur Pendek
Pexels
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Saat ini, banyak orang tua memilih dongeng sebagai media pengantar tidur untuk anak dikarenakan sarat pesan moral sehingga bisa menanamkan nilai-nilai kebaikan sedini mungkin.

Tidak hanya itu, membacakan dongeng untuk anak juga dapat menumbuhkan imajinasi, mendorong kreativitas penalaran, dan bahkan dapat mempererat hubungan antar orang tua dan anak.

Ada banyak dongeng yang bisa dibacakan untuk si kecil. Beberapa diantaranya cukup pendek sehingga si kecil tidak akan merasa jenuh ketika dibacakan dongeng tersebut.

Berikut di bawah ini beberapa dongeng sebelum tidur pendek yang bisa dibacakan untuk anak.

Dongeng Sebelum Tidur Pendek

Berikut ini empat dongeng pendek yang bisa dibacakan sebagai pengantar tidur anak.

Contoh Dongeng Bahasa Inggris
Dongeng Sebelum Tidur Pendek(Pexels)

1. Rapat Tikus

Ada sebuah rumput ilalang, di mana arah mata angin di situlah dia dan lubang tikus ini ada di bawahnya. Panglima Tikus keluar dari lubang dilihatnya ilalang itu ada yang bergerak, ia pun ketakutan dan mengadu kepada Raja Tikus.

"Wahai baginda raja, di luar ada ilalang yang bergerak-gerak, aku takut keluar dan tidak bisa memberi makan anak-anakku,"

Raja Tikus berkata,"Itu angin yang membawanya."

"Tapi aku ada masalah lain lagi," kata Panglima Tikus. "Aku sangat takut pada kucing, sudah berapa banyak anakku dimakannya. Bagaimana caranya agar kucing ini bisa kita tangani?"

Lalu Raja Tikus memanggil dan mengumpulkan rakyat tikus untuk mengadakan rapat besar. Raja bertanya bagaimana caranya agar kucing tidak bisa memakan tikus lagi.

Setelah rapat besar diadakan, muncul satu keputusan, "Bagaimana jika kita pasang kerincing yang bunyi-bunyi di leher kucing. Jadi, jika itu dipasang apabila dia bergerak pasti akan terdengar dan kita bisa pergi, kita juga tau kapan dia datang."

Semuanya pun setuju, kerincing yang dapat berbunyi-bunyi sudah dibuat, namun tidak ada satupun yang berani memasang kerincing ke leher kucing. Sehingga sampai sekarang kucing pun masih mengejar dan sering bisa menangkap tikus.

2. Dua Katak

Di suatu hutan, saat musim kemarau hampir tiba, ada para katak yang sedang membicarakan kemungkinan pindah tempat tinggal (migrasi) dari kolam.

"Sebaiknya kita pindah dari sekarang deh, supaya perjalanannya tidak terlalu melelahkan," ucap satu katak.

"Aku juga setuju," balas katak yang lain. "Aku malah sudah mempersiapkan diri sejak kemarin." lanjutnya.

Saat para katak sibuk mempersiapkan diri, ada dua katak yang tidak begitu peduli dengan kabar migrasi tersebut.

"Di sini, banyak tempat bersembunyi dari sengatan matahari. Buat apa kita pergi jauh jika nanti harus kembali?" ucap katak pertama.

"Capek kalau kita harus pergi sana-sini," tambah katak kedua.

"Beberapa tahun yang lalu, saat kolam kekeringan, sumur tempat kita bersembunyi tidak kering." tambahnya.

Kemudian, kedua katak segera mengajak beberapa kawannya untuk tidak ikut bermigrasi.

"Tapi, nanti sumur itu akan kering juga. Kalau sumurnya kering, bisa berbahaya. Kita nanti tidak bisa naik, dan akhirnya mati." balas katak yang dibujuk.

Walaupun dibujuk oleh banyak katak, kedua katak itu tetap yakin dan teguh dengan pendiriannya. Akhirnya, semua katak bermigrasi, kecuali kedua katak itu.

Setelah semua pergi, kedua katak masuk ke sumur.

Selama berhari-hari, mereka memang bisa menikmati air dan hidup di dalam sumur. Namun, ketinggian air dalam sumur semakin turun. Lalu, sumur itu pun akhirnya benar-benar kering.

Sontak hal tersebut membuat kedua katak bingung. Mereka tidak bisa naik ke atas sumur, padahal udara di dalam sumur mulai panas. Akhirnya, mereka pun menyesal karena telah menolak ikut migrasi.

3. Kucing Hitam

Kucing Hitam mempunyai anak berwarna kuning, tetapi anaknya kesal karena mempunyai induk yang jelek dan hitam. Ia pun berpikir untuk mengganti ibunya dan mencari yang lebih hebat.

Keluarlah ia dari kandangnya, melihat matahari yang cantik dan bersinar. Ia berfikir bahwa matahari cocok untuk menjadi ibunya, lalu bertanya kepada matahari, "Wahai Matahari maukah kau menjadi ibuku?"

Lalu Matahari berkata, "Jangan. Kalau datang awan, nanti ditutupnya aku, maka hilang cahayaku."

Lalu Kucing Kuning bertanya kepada awan, "Wahai Awan maukah kau menjadi ibuku?"

Awan berkata, "Jangan. Nanti datang angin itu, diembuskannya aku, maka aku akan terbang ke mana-mana sampai tidak kelihatan."

Ia bertanya pada Angin, "Angin maukah kau menjadi ibuku?" Angin berkata, "Jangan, kami tidak akan bisa lewat kalau ada gunung itu."

Gunung berkata, "Jangan, nanti datang tikus itu dilubanginya aku, maka aku akan hancur." Lalu ia bertanya pada Tikus, "Tikus maukah kau menjadi ibuku?"

Tikus berkata, "Jangan, nanti datang Kucing Hitam itu, dimakannya aku dan anak-anakku." Kemudian Kucing Kuning pun berpikir dan merasa bahwa ibunya lebih hebat dari yang lain dan tidak ada yang bisa menggantikan ibunya.

DONGENG ANAK SEBELUM TIDUR
Dongeng Sebelum Tidur Pendek (Unsplash)

4. Burung Bangau yang Angkuh

Suatu hari, hiduplah seekor bangau yang begitu anggun. Ia berjalan dengan langkah yang pelan di sepanjang sebuah sungai kecil. Kedua matanya menatap air sungai yang jernih. Leher dan paruhnya yang panjang siap siaga untuk menangkap ikan di air sebagai menu makan paginya.

Kala itu, sungai dipenuhi dengan ikan-ikan yang berenang, tetapi sang Bangau merasa sedikit angkuh di pagi hari itu.

"Aku tidak mau makan ikan-ikan yang kecil begitu," elaknya kepada diri sendiri. "Ikan yang kecil tidak pantas untuk dimakan oleh bangau yang anggun sepertiku."

Tak lama kemudian, melintaslah seekor ikan yang sedikit lebih besar dari ikan lain, lewat di dekatnya.

"Tidak," seru sang Bangau. "Aku tidak akan merepotkan diriku untuk membuka paruh dan memakan ikan sebesar itu!"

Saat matahari mulai meninggi, ikan-ikan yang berenang di air dangkal dekat pinggiran sungai, mulai berenang pindah ke tengah sungai yang lebih dalam dan dingin. 

Akhirnya, Sang Bangau yang tidak melihat ikan lagi di dekatnya, terpaksa harus puas dengan memakan siput kecil di pinggiran sungai.

Itulah empat dongeng sebelum tidur pendek yang bisa dibacakan untuk anak sebagai salah satu cara orang tua untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada si kecil sejak dini. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Editor: Safrezi

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...