15 Dongeng Pendek untuk Anak SD yang Menarik dan Mengandung Pesan Moral

Ghina Aulia
6 Februari 2025, 14:24
Dongeng Pendek untuk Anak SD
Unsplash
Dongeng Pendek untuk Anak SD
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Dongeng adalah cerita rakyat imajinatif dan tidak selalu memiliki pengarang yang jelas, karena disebarkan secara lisan antar generasi. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dongeng merujuk pada kisah yang tidak benar-benar terjadi, terutama yang berkaitan dengan kejadian-kejadian ajaib atau tak masuk akal dari masa lalu, serta informasi yang tidak bisa dipastikan kebenarannya.

Jenis-jenis dongeng bisa dibedakan berdasarkan karakter yang ada di dalamnya, seperti fabel yang menampilkan hewan sebagai tokoh utama, atau legenda yang menceritakan peristiwa sejarah. Dongeng memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari jenis cerita lain, seperti sifatnya yang fiktif atau dibuat-buat.

Cerita yang termuat cenderung singkat dan mudah dimengerti, serta anonim, yang artinya pengarangnya tidak diketahui. Alur ceritanya umumnya sederhana, dengan tokoh yang memiliki sifat berlawanan seperti baik dan buruk.

Gaya bahasa yang digunakan juga mudah dipahami dan komunikatif, serta sering kali dimulai dengan ungkapan seperti "Pada zaman dahulu kala..." atau "Dikisahkan seorang...". Selain itu, dongeng selalu menyertakan pesan moral yang dapat dipetik oleh pembaca atau pendengarnya.

Terkait dengan itu, kali ini kami ingin memberikan sejumlah referensi dongeng pendek untuk anak SD yang dirangkum dari berbagai sumber. Meski kental dengan unsur hiburan, dongeng berikut juga mengandung pesan yang penting, khususnya bagi anak-anak yang memang memerlukan pendidikan moral. Berikut lengkapnya.

Dongeng Pendek untuk Anak SD

1. Peri Permen

Suatu ketika, ada seorang peri permen yang memiliki berbagai macam permen dalam berbagai warna. Dia memberi hadiah permen kepada anak-anak yang baik. Dia baik hati dan penuh kasih.

Suatu hari, dia pergi ke sebuah desa bernama Rose. Dia menyamar sebagai seorang wanita tua yang miskin. Saat duduk di bawah pohon, dia bertemu dengan Tit dan Xeon yang masih kecil. Tit berhenti dan bertanya apakah dia baik-baik saja. Wanita itu mengatakan bahwa dia lapar. Tit lalu memberinya roti yang telah diminta ibu mereka untuk dibeli dari pasar. Wanita itu memakan roti tersebut, berterima kasih kepada mereka, lalu pergi.

Kemudian, mereka pulang ke rumah. Xeon menceritakan kejadian itu, dan ibu mereka tidak memarahi mereka. Sebaliknya, dia berkata bahwa itu adalah perbuatan baik dan semuanya akan baik-baik saja. "Kita bisa minum susu jika tidak ada roti."

Tiba-tiba, terdengar ketukan di pintu. Sang ibu membukanya dan menemukan sebuah keranjang penuh permen serta sebuah surat dari peri permen yang mengungkapkan rasa terima kasih atas kebaikan mereka.

2. Putri Salju dan Kurcaci

Snow White, dinamai demikian karena warna kulitnya yang seputih salju. Ia kehilangan ibunya, dan ayahnya menikah lagi dengan seorang wanita baru.

Sang ratu baru juga sangat cantik dan memiliki cermin ajaib. Ia sombong dan sering bertanya pada cerminnya, "Cermin, cermin di dinding, siapakah yang tercantik di antara semuanya?"

Seiring berjalannya waktu, Snow White tumbuh semakin cantik. Ketika sang ratu bertanya kepada cermin, cermin itu mulai menyebut nama Snow White. Karena cemburu, sang ratu menyuruh seorang pemburu untuk membunuh Snow White dan membawa jantungnya. Namun, si pemburu merasa kasihan padanya dan menyuruhnya pergi jauh serta tidak pernah kembali. Sebagai gantinya, ia membawa jantung babi kepada ratu.

Sementara itu, Snow White mulai hidup bersama tujuh kurcaci di hutan. Namun, sang ratu akhirnya mengetahui kebenaran melalui cerminnya dan memutuskan untuk membunuh Snow White sendiri. Menyamar sebagai wanita tua, ia membujuk Snow White untuk memakan apel beracun. Setelah memakannya, Snow White pun tertidur lelap.

Ketujuh kurcaci meletakkannya di dalam peti kaca. Saat itu, seorang pangeran yang sedang lewat melihatnya. Terpesona oleh kecantikannya, ia mencium tangan Snow White sebagai perpisahan. Begitu dicium, racun dalam tubuh Snow White terlepas, dan ia pun terbangun.

Akhirnya, mereka menikah dan hidup bahagia bersama. Sementara itu, sang ratu jahat jatuh sakit dan akhirnya meninggal.

3. Putri Tidur

Ini adalah kisah Putri Aurora. Saat upacara pembaptisannya, raja dan ratu mengundang para peri. Namun, orang tuanya tidak mengundang seorang penyihir jahat, sehingga penyihir itu mengutuk sang putri agar mati karena tertusuk jarum dari alat pemintal benang.

Di antara para peri yang hadir, ada satu peri baik yang membantu dan mengubah kutukan tersebut: "Saat tertusuk jarum, ia tidak akan mati, melainkan tertidur selama 100 tahun." Para peri lainnya kemudian memberkati sang putri. Ia tumbuh menjadi putri yang cantik dan patuh.

Pada ulang tahunnya yang ke-16, seperti yang telah diramalkan, ia tertusuk jarum alat pemintal dan tertidur, begitu pula semua orang di kastil.

Seratus tahun kemudian, seorang pangeran muda mencoba masuk ke kastil untuk melihat Putri Tidur yang terkenal. Ia terpesona saat menemukannya dan membungkuk untuk menciumnya. Ciuman itu mematahkan kutukan, dan semua orang di kastil pun terbangun.

Akhirnya, mereka menikah dan hidup bahagia dengan damai.

4. Kisah Putri Duyung

Di sebuah kerajaan bawah laut, hiduplah seorang putri duyung kecil. Ia sangat ingin menjadi manusia dan melihat dunia di permukaan. Suatu hari, ia menyelamatkan seorang pangeran tampan dari tenggelam dan jatuh cinta padanya. Karena itu, ia mendatangi seorang penyihir laut untuk menjadi manusia dengan segala cara.

Penyihir laut meminta suaranya sebagai imbalan untuk memberinya sepasang kaki dan memperingatkan bahwa jika sang pangeran tidak menikahinya, ia akan kembali menjadi putri duyung.

Ia pun pergi menemui sang pangeran, tetapi pada awalnya, sang pangeran tidak mengenalinya. Selain itu, ada pelamar lain yang ingin menikahi pangeran. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, pada akhirnya, ia berhasil menikahi sang pangeran.

5. Anak Gembala dan Serigala

Hidup seorang anak gembala yang bekerja pada saudagar kaya. Dia bertugas untuk merawat domba majikannya dan meminta tolong warga jika ada serigala yang mendekati domba. Bosan dengan rutinitasnya menggembala domba, anak gembala tiba-tiba berteriak, “Tolong! Ada serigala di sini!” Sontak, warga desa pun segera menghampiri dan menolong, tetapi mereka kesal karena anak gembala hanya bercanda.

Senang dengan reaksi warga, anak gembala pun terus-menerus menipu warga dengan mengatakan ada serigala datang. Sampai suatu sore hari, datanglah segerombolan serigala yang mendekati domba dan anak gembala. Ketakutan, anak gembala pun berteriak minta-tolong, tetapi tidak ada warga yang menjawab karena mereka sudah tidak percaya. Akhirnya si anak gembala menyesal dan tidak lagi mengulangi perbuatannya.

6. Pinokio dan Peri

Suatu ketika, ada seorang tukang kayu bernama Geppetto. Ia mengukir sosok seorang anak laki-laki dari kayu dan menamainya Pinokio. Seorang peri baik hati menghidupkan boneka itu, dan Geppetto menganggapnya sebagai anaknya sendiri.

Geppetto ingin Pinokio pergi ke sekolah. Namun, suatu hari, Pinokio bertemu dengan seorang dalang jahat yang ingin memanfaatkannya demi uang. Dalang itu mengajaknya pergi ke "Pulau Kesenangan" agar bisa menjadi anak sungguhan.

Saat Pinokio mulai berjalan bersama dalang itu, peri baik hati mendengar percakapan mereka. Ia bertanya ke mana Pinokio akan pergi. Pinokio berbohong, dan hidungnya mulai memanjang. Setiap kali ia berbohong, hidungnya semakin panjang. Melihat hal itu, Pinokio menjadi sedih dan menangis.

Akhirnya, ia mengatakan yang sebenarnya dan meminta maaf kepada peri. Karena melihat penyesalan Pinokio, peri baik hati mengembalikan hidungnya ke ukuran semula. Dalam salah satu versi cerita, Pinokio akhirnya berubah menjadi anak sungguhan dan bersatu kembali dengan Geppetto.

7. Kisah Seorang Putri dan Garam

Suatu ketika, ada seorang raja dengan tiga putrinya. Suatu hari, sang raja ingin tahu siapa yang paling mencintainya. Maka, ia bertanya kepada mereka seberapa besar cinta mereka kepadanya.

Putri bungsunya menjawab, "Sebesar cintaku pada garam." Mendengar itu, sang raja menjadi marah karena merasa dibandingkan dengan garam, lalu mengusirnya dari istana.

Putri itu mengembara di hutan dan bertemu dengan seorang saudagar kaya dari desa tetangga. Ia menceritakan segalanya kepadanya, dan tak lama kemudian, mereka jatuh cinta. Mereka menikah dan tinggal di sebuah rumah megah.

Suatu hari, sang raja tersesat dan tiba di rumah saudagar tersebut. Meskipun putrinya mengenalinya, mereka tidak langsung berbicara dengannya. Putri itu menyiapkan berbagai hidangan lezat untuk ayahnya.

Saat sang raja mulai makan, ia menyadari bahwa tidak ada makanan yang diberi garam. Marah, ia meminta untuk bertemu dengan juru masak.

Betapa terkejutnya ia saat melihat putri bungsunya! Putrinya lalu berkata, "Makanan tidak enak tanpa garam. Sekarang, apakah Ayah tahu seberapa besar cintaku pada Ayah?"

Sang raja pun menyesal dan meminta maaf. Ia berjanji tidak akan pernah lagi meragukan cinta putrinya.

8. Pangeran Kodok

Ada seorang raja yang memiliki putri-putri yang cantik. Putri bungsunya sering bermain di dekat sebuah kolam yang dalam.

Suatu hari, bola emasnya jatuh ke dalam kolam. Kolam itu sangat dalam, dan seekor katak berkata bahwa air matanya bisa melelehkan batu. Katak itu menawarkan untuk mengambil bola tersebut dengan syarat sang putri harus membawanya pulang. Putri itu berjanji.

Katak pun menemukan bola emas itu dan mengembalikannya kepada sang putri, tetapi ia tidak menepati janjinya.

Beberapa waktu kemudian, katak itu muncul di depan pintu istana dan menagih janji sang putri. Ketika raja mengetahui hal tersebut, ia memerintahkan putrinya untuk menepati janjinya. Dengan terpaksa, sang putri pun menerima katak itu.

Keesokan harinya, katak berkata bahwa ia akan pergi selamanya jika sang putri menciumnya. Karena ingin menyingkirkannya, sang putri akhirnya mencium katak itu. Tiba-tiba, katak itu berubah menjadi seorang pangeran tampan!

Ternyata, ia telah dikutuk, dan hanya ciuman seorang putri yang bisa mematahkan kutukan tersebut.

9. Kelinci dan Kura-kura

Di suatu hutan, seekor kura-kura menantang kelinci yang sering mengejeknya untuk adu lari cepat. Dengan penuh percaya diri, kelinci pun mengiyakan ajakan kura-kura dan mengajak teman-teman hewannya untuk menonton kelinci memenangi kompetisi adu lari melawan kura-kura.

Pada waktu pertandingan, kelinci pun berlari dengan kencang dan meninggalkan kura-kura. Namun, kura-kura tetap berusaha sekuat tenaga untuk berlari dan menambah kecepatan larinya. Di tengah jalan, kelinci memutuskan untuk istirahat karena mengira kura-kura masih jauh berada di belakangnya.

Namun, ketika bangun kelinci kaget karena kura-kura berhasil melewati garis finish. Para hewan pun bersorak gembira dengan kemenangan kura-kura, sedangkan kelinci pulang dengan malu.

10. Serigala dan Tujuh Anak Kambing

Suatu hari, seekor induk kambing memiliki tujuh anak. Sebelum pergi ke pasar, ia memperingatkan anak-anaknya agar tidak membuka pintu untuk siapa pun, terutama serigala.

Serigala yang licik mencoba menipu mereka dengan mengubah suaranya dan menutupi cakarnya dengan tepung agar terlihat seperti ibu mereka. Akhirnya, ia berhasil masuk ke dalam rumah. Anak-anak kambing ketakutan dan bersembunyi, tetapi serigala menemukan enam di antaranya dan menelannya, sementara anak bungsu bersembunyi di dalam jam.

Ketika induk kambing kembali, ia menemukan anak bungsunya menangis. Mereka mencari serigala dan menemukannya sedang tidur di bawah pohon. Dengan hati-hati, ia membelah perut serigala dan mengeluarkan keenam anaknya. Kemudian, mereka mengisi perut serigala dengan batu dan menjahitnya kembali.

Saat serigala terbangun dan pergi ke sumur untuk minum, batu-batu berat di dalam perutnya membuatnya jatuh ke dalam sumur dan tenggelam. Induk kambing dan ketujuh anaknya pun hidup bahagia selamanya.

11. Para Kurcaci dan Tukang Sepatu

Suatu ketika, hiduplah seorang tukang sepatu miskin dan istrinya. Mereka membuat sepatu kulit dan menjualnya untuk mendapatkan uang. Tukang sepatu itu adalah pria yang baik hati, jujur, dan pekerja keras.

Suatu hari, mereka kehabisan kulit untuk membuat sepatu. Merasa sedih, mereka pun pergi tidur. Namun, keesokan paginya, mereka menemukan sepasang sepatu yang sudah jadi. Seorang pelanggan datang dan membeli sepatu tersebut.

Keesokan harinya, mereka kembali menemukan sepasang sepatu baru. Karena penasaran, mereka memutuskan untuk mencari tahu siapa yang membuat sepatu itu.

Pada malam ketiga, mereka bersembunyi dan melihat dua kurcaci kecil sedang membuat sepatu untuk mereka. Merasa sangat bersyukur, mereka pun membuat pakaian musim dingin untuk para kurcaci sebagai tanda terima kasih.

Ketika menerima hadiah tersebut, para kurcaci merasa bahagia dan kemudian pergi untuk membantu orang lain yang membutuhkan.

12. Pasir dan Batu

Andi dan Budi sedang berjalan di padang pasir sambil berdebat dengan satu sama lain. Tiba-tiba Andi menampar Budi karena kesal dengannya. Bukannya marah, Budi justru menuliskan “Hari ini teman baikku menamparku” di tanah.

Mereka pun melanjutkan perjalanan dan menemukkan sebuah sumber air. Karena tergesa-gesa, Budi tergelincir dan hampir tenggelam, tetapi berhasil diselamatkan oleh Andi. Setelah diselamatkan, Budi menulis di batu “Hari ini teman baikku menyelamatkanku”.

Melihat kelakukan aneh Budi, Andi bertanya “Ketika aku menyakitimu kamu menulis di tanah, tapi ketika aku menyelamatkanmu kamu menulis di batu, kenapa?” Budi pun menjawab “Jika orang menyakitimu, kamu harus menulis di pasir agar angin menghapusnya dan kamu memaafkannya. Namun, ketika orang melakukan hal baik pada kita, kita harus mengukirnya di batu agar angin tidak menghapusnya dan perlakuannya selalu kita ingat”.

13. Hansel dan Gretel

Suatu ketika, hiduplah seorang saudara laki-laki dan perempuan, Hansel dan Gretel. Ibu mereka meninggal, dan ayah mereka menikah lagi dengan seorang wanita lain. Wanita itu menindas mereka, membuat mereka bekerja sepanjang hari, dan memberi sedikit makanan untuk dimakan. Suatu hari, mereka berdua melarikan diri ke hutan, di mana mereka menemukan sebuah gubuk yang terbuat dari permen dan cokelat. Di dalamnya tinggal seorang penyihir tua yang menawarkan makanan lezat, cokelat, dan tempat tidur yang empuk.

Saat mereka masuk ke dalam gubuk, penyihir itu memenjarakan Hansel dan berencana membuat sup dari tubuhnya untuk makanannya. Ia meminta Gretel untuk melakukan pekerjaan rumah. Penyihir itu kemudian merebus air untuk membuat sup dari Hansel. Namun, Gretel berhasil mendorong penyihir itu ke dalam air mendidih.

Mereka menemukan harta karun di dalam gubuk itu, dan dengan membawa harta tersebut, mereka tidak pernah kelaparan lagi.

14. Burung Hantu dan Belalang

Diceritakan, ada sebuah pohon tua yang di dalamnya hidup burung hantu yang galak dan pemarah. Burung tersebut sangat tidak suka jika ada yang mengganggu tidurnya di siang hari. Dan saat malam hari, mereka bangun dengan suaranya sambil mencari serangga, katak, tikus, dan kumbang untuk menjadi santapannya.

Di sore hari pada musim panas, burung hantu sedang tertidur di lubang pohon. Namun, tiba-tiba ada belalang yang sedang bernyanyi. Burung tersebut pun merasa sangat terganggu dan memintanya untuk segera pergi.

“Hei, pergi dari sini kau, belalang! Apa kamu tak punya sopan santun mengganggu tidur orang yang sudah tua?” Ucap burung hantu.

Belalang tersebut pun menjawab dengan nada tinggi dan perkataan yang kasar, bahwa ia juga memiliki hak atas pohon tersebut. Bahkan, bukannya berhenti, ia justru melanjutkan nyanyiannya dengan suara yang lebih keras. Burung hantu itu menyadari, bahwa berdebat tidak ada gunannya. Sementara siang hari matanya masih rabun, sehingga ia tidak bisa memberikan hukuman.

Akhirnya, burung tersebut berpikir dan mencari cara untuk menghukum belalang tersebut. Ia pun menengokkan kepalanya ke lubang pohon dan berkata dengan ramah.

“Hai belalang, jika aku terus bangun aku pasti mendengar kamu bernyanyi. Tahu tidak, ada buah anggur di sini. Kalau kamu mau, ke sinilah. Dengan memakan anggur ini, suaramu akan seperti Apollo karena ini kiriman dari Olympus”.

Belalang itu pun terhanyut dengan rayuan burung hantu itu. Ia lantas melompat ke sarang tersebut dan karena burung hantu sudah langsung bisa melihat belalang dengan matanya, maka belalang langsung diterkam dan dimakan oleh burung hantu.

15. Putri Mawar dan Burung Emas

Di sebuah kerajaan yang jauh, hiduplah Putri Rose. Ia sangat menginginkan sebuah bunga mawar merah. Setiap malam, ia pergi ke balkon, bertepuk tangan, dan burung emas terbang keluar entah dari mana dan duduk di bahunya. Rambutnya mulai bersinar merah. Ia menyanyikan lagu nina bobo, dan semua orang di desa tertidur lelap dan bermimpi indah.

Suatu hari, seorang penyihir jahat mengetahui hal ini dan mengutuknya dengan sihir. Pada malam itu, rambutnya berubah menjadi hitam. Setelah itu, setiap kali ia menyanyikan lagu nina bobo, semua orang tertidur, tetapi mereka mengalami mimpi buruk. Putri itu kemudian meminta bantuan burung emas. Burung itu menyarankan agar ia mengoleskan air mawar pada rambutnya.

Keesokan harinya, saat ia bernyanyi, rambutnya kembali berubah menjadi merah, dan semua orang bermimpi indah. Namun, ketika penyihir itu mengetahui, ia mengutuk lagi dan mencuri semua mawar dari kerajaan.

Putri Rose pun menangis; pada saat itu, seorang pangeran datang dengan sebuah tali rambut merah. Air matanya jatuh di atas rambut itu, dan rambut tersebut berubah menjadi sebuah mawar. Ia meletakkan kelopak mawar itu ke dalam air, mengoleskannya pada rambutnya, dan sihir itu pun terpecah. Ketika ditanya, pangeran berkata, "Dia memberiku tanda kesetiaan, dan aku memberinya milikku."

Raja mengumumkan pernikahan mereka. Karena kejahatannya, penyihir itu mati, dan mawar kembali mekar di kerajaan.

Itulah contoh dongeng pendek untuk anak SD yang sebagian sudah populer secara internasional, di antaranya berasal dari kisah yang diangkat oleh Disney. Selain itu juga ada dongeng yang termasuk ke dalam fabel atau cerita fiksi dengan hewan sebagai karakter utamanya.

Sumber: Our Little Joys, Storyberry, Sonora

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Editor: Safrezi

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan