2 Contoh Susunan Acara Api Unggun Hari Pramuka Sebagai Referensi

Anggi Mardiana
21 Juli 2025, 16:38
Susunan Acara Api Unggun
Unsplash
Susunan Acara Api Unggun
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bagaimana susunan acara api unggun Hari Pramuka? Salah satu rangkaian kegiatan  Hari Pramuka yaitu menyalakan api unggun sebagai acara puncak. Api unggun merupakan kegiatan yang lekat dengan tradisi perkemahan Pramuka.

Selain sumber penerangan dan penghangat, api unggun melambangkan semangat dan jiwa kepanduan. Biasanya, upacara api unggun dilangsungkan di area terbuka seperti lapangan, di mana peserta berkumpul membentuk setengah lingkaran mengelilingi titik api. 

Contoh Susunan Acara Api Unggun Hari Pramuka 

Susunan Acara Api Unggun
Susunan Acara Api Unggun (Unsplash)

Formasi barisan petugas disesuaikan dengan jumlah anggota Dasa Darma Pramuka, yaitu sepuluh orang. Agar pelaksanaan kegiatan berjalan tertib dan teratur, umumnya digunakan susunan acara yang telah dirancang sistematis. Berikut contoh susunan acara api unggun Hari Pramuka:

1. Contoh Susunan Acara 1

  • Pemimpin upacara menempati posisi.
  • Penghormatan umum kepada pembina upacara dipimpin oleh pemimpin upacara.
  • Pemimpin upacara menyampaikan laporan kepada pembina.
  • Acara dilanjutkan dengan pembacaan sekapur sirih sebagai pembuka rangkaian upacara.
  • Sepuluh petugas menyalakan api dasa darma di sekitar tumpukan kayu api unggun.
  • Api unggun dinyalakan oleh pembina upacara.
  • Amanat dari pembina upacara.
  • Pembacaan doa.
  • Pemimpin upacara memberikan laporan penutup.
  • Penghormatan penutup kepada pembina upacara.
  • Pembina upacara meninggalkan lapangan upacara.
  • Pasukan dibubarkan atau diistirahatkan sesuai instruksi.

2. Contoh Susunan Acara 2

  • Pemimpin upacara memasuki area upacara dan pasukan mulai disiapkan untuk mengikuti jalannya upacara.
  • Kompi yang berada di sisi paling kanan memberi penghormatan kepada pemimpin upacara sebagai tanda penghargaan dan penghormatan.
  • Komandan kompi melaporkan kesiapan pasukan kepada pemimpin upacara.
  • Pembina upacara tiba dan memasuki lapangan, disambut oleh peserta upacara.
  • Pemimpin upacara memimpin penghormatan kepada pembina upacara, sebagai bentuk penghormatan
  • Pemimpin upacara menyampaikan laporan kepada pembina bahwa upacara bahwa penyalaan api unggun segera dimulai.
  • Tim pembawa obor dan pembaca Dasa Darma memasuki lapangan, membawa simbol semangat pramuka.
  • Tim tersebut menyampaikan laporan kepada pembina, bahwa obor siap dinyalakan.
  • Pembina upacara menyalakan api Dasa Darma, sebagai tanda dimulainya puncak upacara.
  • Tim pembaca Dasa Darma meninggalkan lapangan setelah prosesi penyalaan api unggun selesai.
  • Seluruh peserta bersama-sama menyanyikan lagu “Api Unggun Telah Menyala” dengan semangat dan kebersamaan.
  • Pembina upacara menyampaikan amanat, berisi pesan dan motivasi bagi peserta.
  • Doa bersama, sebagai penutup upacara.
  • Pemimpin upacara melaporkan kembali kepada pembina, bahwa seluruh rangkaian kegiatan telah terlaksana.
  • Pemimpin upacara memimpin penghormatan terakhir kepada pembina.

Tokoh Pramuka di Indonesia

Keberadaan dan ketenaran Pramuka di tanah air tidak lepas dari peran penting sejumlah tokoh berpengaruh yang berjuang di balik layar. 

1. Ir. Soekarno

Presiden Soekarno menjadi tokoh penting dalam penyatuan berbagai organisasi kepanduan di Indonesia melalui pembentukan Gerakan Pramuka. Tujuannya mendidik generasi muda agar memiliki jiwa cinta tanah air dan semangat bela negara sejak usia dini. Ia juga meresmikan Hari Pramuka pada 14 Agustus 1961 sebagai bentuk penghormatan terhadap lahirnya istilah dan gerakan ini.

2. Sri Sultan Hamengkubuwono IX

Sri Sultan Hamengkubuwono IX dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah Pramuka di Indonesia dan dijuluki sebagai Bapak Pramuka Indonesia. Ketertarikannya terhadap dunia kepanduan sudah tumbuh sejak masa mudanya. Pada awal dekade 1960-an, beliau dipercaya menjabat sebagai Pandu Agung, yakni pemimpin gerakan kepanduan.

Bersama Presiden Soekarno, Sri Sultan HB IX memiliki visi untuk menyatukan berbagai organisasi kepanduan yang ada di Indonesia ke dalam satu gerakan nasional. Untuk mewujudkan hal ini, pada tanggal 9 Maret 1961, Presiden Soekarno membentuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka.

Panitia tersebut terdiri dari empat tokoh, yaitu Sri Sultan HB IX, Prof. Prijono, A. Azis Saleh, dan Achadi. Mereka berhasil merumuskan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka dan menyusun Keputusan Presiden RI Nomor 238 Tahun 1961 yang menjadi dasar hukum berdirinya Gerakan Pramuka di Indonesia.

Pada tahun 1974, beliau menggagas program Gerakan Tabungan Pramuka sebagai bentuk pendidikan finansial bagi anggota Pramuka. Tak hanya itu, beliau juga merupakan tokoh yang merumuskan Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka, yang menjadi landasan janji dan pedoman moral bagi seluruh anggota Gerakan Pramuka.

3. Prof. Prijono

Ketika menjabat sebagai menteri Pendidikan dan Kebudayaan oleh Presiden Soekarno, Prof. Prijono dipercaya menjadi salah satu anggota dalam Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka yang dibentuk oleh Presiden Soekarno pada tanggal 9 Maret 1961. Bersama tiga tokoh lainnya, ia turut berperan penting dalam merancang Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, yang menjadi dasar lahirnya Keputusan Presiden RI Nomor 238 Tahun 1961 mengenai pembentukan Gerakan Pramuka di Indonesia.

Itulah susunan acara api unggun Hari Pramuka yang mencakup berbagai rangkaian kegiatan dan menyanyikan yel-yel semangat. Acara ini tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi menguatkan rasa kebersamaan, semangat persatuan, dan jiwa kepemimpinan di kalangan anggota Pramuka. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Editor: Safrezi

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan