7 Cerita Dongeng Pendek Penuh Pesan Moral
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi terutama tentang kejadian pada zaman dahulu yang aneh atau tak masuk akal. Biasanya dongeng menceritakan cerita rakyat yang telah diturunkan sejak zaman dahulu secara lisan tanpa diketahui pengarangnya.
Dongeng merupakan salah satu cerita fantasi yang disukai oleh anak-anak. Biasanya, dongeng anak menceritakan mengenai keajaiban, sihir, ataupun hal-hal menakjubkan lain yang seru dan menyenangkan.
Namun bukan hiburan semata, dongeng dapat membantu anak mempelajari nilai-nilai moral dan kehidupan dengan cara yang menyenangkan. Melalui dongeng, anak-anak dapat belajar nilai-nilai moral penting seperti kejujuran, keberanian, dan empati.
Cerita Dongeng Pendek
Berikut ini contoh cerita dongeng pendek yang sarat dengan pesan moral yang bisa diajarkan kepada anak-anak.
Cerita Dongeng Pendek Aurora dan Burung Sihir
Di sebuah kerajaan, hiduplah seorang putri cantik bernama Aurora. Aurora adalah seorang putri yang ramah dan baik hati. Suatu hari, saat dia sedang berjalan-jalan di taman istana, dia menemukan seekor burung yang terluka.
Dengan penuh belas kasihan, Aurora merawat burung itu dengan penuh perhatian. Tidak lama kemudian, burung tersebut berubah menjadi seorang penyihir tua yang bijaksana. Penyihir itu memberi tahu Aurora bahwa dia dulu disihir menjadi burung oleh kutukan jahat.
Sebagai ucapan terima kasih, penyihir tua itu memberikan Aurora kekuatan ajaib. Aurora bisa berbicara dengan binatang dan memiliki kemampuan sihir yang hebat. Dengan kekuatannya, dia bisa melindungi kerajaannya dan membantu orang-orang di sekitarnya.
Namun, kekuatan yang dimiliki Aurora juga menarik perhatian penyihir jahat yang iri. Penyihir jahat itu mengincar kekuatan Aurora dan menculiknya. Dia mengurung Aurora di dalam menara tinggi yang tersembunyi di tengah hutan.
Sementara itu, kerajaan merasa kehilangan Aurora dan sedih. Namun, sang burung sihir tua memberi petunjuk kepada raja tentang keberadaan putrinya di menara tersembunyi. Sang raja akhirnya menyuruh para pasukannya untuk menyelamatkan Aurora.
Di dalam menara, Aurora dengan bijaksana menggunakan kekuatannya untuk mengatasi rintangan dan menghadapi penyihir jahat itu. Dengan bantuan pasukan kerajaan, Aurora berhasil mengalahkan penyihir jahat dan membebaskan dirinya.
Ketika Aurora kembali ke kerajaan, dia diterima dengan sukacita dan penuh cinta oleh rakyat dan keluarganya. Dia menggunakan kekuatannya untuk melindungi dan membantu rakyatnya, dan kerajaan menjadi semakin makmur dan bahagia.
Dongeng Sang Putri dan Burung Sihir mengajarkan banyak pelajaran positif tentang kebaikan hati, keberanian, penggunaan kekuatan dengan bijaksana, bantuan dari orang lain, dan semangat tidak menyerah. Dongeng ini dapat menginspirasi anak-anak untuk menjadi lebih baik, berani, dan siap untuk menghadapi tantangan dalam hidup.
Cerita Dongeng Pendek Kisah Lubi Zebra
Siang hari yang cerah, Lubi si Zebra merasa sangat bosan berjalan-jalan mengelilingi hutan Karudalang. Lubi terus berjalan hingga akhirnya Lubi sampai di depan rumah Kakek Bori si beruang bijak.
Kakek Bori sedang mengerjakan sesuatu di pekarangan rumahnya, terlihat banyak kayu dan perkakas berserakan. Lubi sangat tertarik, dia mendatangi Kakek Bori.
"Halo kakek Bori." serunya.
"Kakek sedang apa?" Tanya Lubi sambil penasaran.
"Hai Lubi, Kakek sedang membuat mainan dari kayu-kayu ini." jawab Kakek Bori.
Setelah itu ia masuk ke pekarangan rumah Kakek Bori dan melihat-lihat mainan kayu buatan Kakek Bori.
"Bisakah kita membuat kapal yang besar? Jadi kita bisa masuk ke dalamnya" kata Lubi.
"Wow... ide yang menarik itu Lu, ayo kita buat" kata kakek Bori.
Keduanya pun menyiapkan bahan-bahan dari kayu-kayu yang ada untuk membuat kapal yang besar. Kemudian keduanya pun mulai membuat kapal.
Tak lama, Riri si Bebek dan Momo si Monyet lewat di depan rumah Kakek Bori. Mereka berdua langsung menghampiri setelah melihat Lulu dan Kakek Bori sedang membuat kapal.
Kemudian Kakek Bori, Lubi, Riri dan Momo membuat kapal kayu bersama-sama. Kakek Bori dan Lubi menyusun dan memaku kayu menjadi sebuah kapal.
Sementara Momo mengecat kapal, Riri menyiapkan kain yang lebar untuk dijadikan layar kapal. Karena dikerjakan bersama-sama kapal itu tidak akan membutuhkan waktu yang lama untuk selesai
Setelah kapal selesai, mereka bersama-sama mendorong kapal itu menuju danau. Sesampainya di danau, mereka bersama-sama masuk ke dalamnya. Kapal kayu hasil buatan Kakek Bori, Lubi, dan teman-teman berlayar dengan indah di atas danau. Suasana di dalam kapal sangat menyenangkan
"Sekarang saatnya kita memancing!" kata Kakek Bori mengajak Lubi, Riri dan Momo.
Kakek sudah menyiapkan alat pancing yang dibawa dari rumah. Kakek Bori menjaga kapal, kemudian Lubi dan teman-teman memancing ikan.
Waktu pun sudah mulai sore, ikan yang dipancing pun banyak hingga ember yang disiapkan Kakek Bori penuh dengan ikan. Kapal pun dibawa ke tepian danau.
"Terima kasih Kakek Bori dan teman-teman, hari ini menjadi hari yang sangat menyenangkan!" kata Lubi dengan gembira.
Kemudian Lubi, Momo dan Riri pulang ke rumah dengan membawa ikan hasil tangkapan mereka.
Cerita Dongeng Pendek Si Kancil dan Buaya
Pada suatu hari yang panas, Si Kancil ingin menyeberangi sungai untuk mencari buah-buahan di seberang hutan. Tapi sungai itu penuh buaya. Ia berpikir keras lalu mendapat ide cerdik.
Ia berkata pada para buaya, "Hai buaya! Raja Hutan mengadakan pesta dan ingin mengundang kalian. Tapi aku harus menghitung jumlah kalian dulu."
Buaya-buaya pun senang dan berjajar dari tepi sungai ke seberang. Si Kancil melompat dari punggung satu buaya ke buaya lainnya sambil berpura-pura menghitung.
"Terima kasih, buaya! Sekarang aku bisa menyeberang tanpa basah!" katanya sambil berlari ke hutan.
Para buaya baru sadar mereka telah dibohongi, tapi Kancil sudah menghilang.
Cerita Dongeng Pendek Tikus dan Singa
Di hutan, seekor tikus kecil tanpa sengaja menginjak tubuh singa yang sedang tidur. Singa terbangun dan menangkap tikus itu. "Berani sekali kau menggangguku!" geramnya. Tikus gemetar, "Maafkan aku, Tuan Singa. Suatu hari aku mungkin bisa membantumu!"
Singa tertawa, tapi akhirnya melepaskannya. Beberapa hari kemudian, Singa terperangkap jaring pemburu dan mengaum minta tolong. Tikus mendengar dan datang menggigit jaring hingga putus. Singa pun bebas.
Singa terkejut, "Kau benar, makhluk kecil pun bisa jadi penolong besar." Sejak itu, Singa dan Tikus menjadi sahabat.
Cerita Dongeng Pendek Si Rusa dan Bayangannya
Rusa sering mengagumi tanduknya yang besar dan bercabang, tetapi ia membenci kakinya yang kurus. "Tandukku indah, tapi kakiku jelek," keluhnya setiap hari.
Suatu pagi, seekor harimau muncul dan mengejarnya. Rusa langsung berlari secepat kilat, melewati semak dan batu. Kakinya yang kurus ternyata sangat kuat dan cepat. Namun, saat ia mencoba bersembunyi di balik pohon, tanduknya tersangkut ranting. Harimau hampir menangkapnya.
Dengan susah payah, Rusa akhirnya bebas dan lolos. Ia pun sadar, tanduk indahnya hampir membahayakan, sedangkan kaki yang ia benci justru menyelamatkannya.
Cerita Dongeng Pendek Kura-Kura yang Sabar
Kura-Kura sering diejek karena jalannya lambat. "Kau tidak akan pernah menang lomba," ejek kelinci. Suatu hari, lomba lari diadakan di hutan. Kura-Kura dan Kelinci ikut serta. Semua yakin Kelinci akan menang.
Saat lomba dimulai, Kelinci langsung melesat jauh ke depan. Tapi karena terlalu percaya diri, ia berhenti dan tidur di bawah pohon.
Kura-Kura terus berjalan perlahan, tidak berhenti. Ia melewati Kelinci yang sedang tidur dan akhirnya mencapai garis finish terlebih dahulu. Semua hewan bersorak.
Kelinci terbangun dan menyesal. Kura-Kura tersenyum, "Lambat bukan berarti tak bisa menang."
Cerita Dongeng Pendek Semut dan Belalang
Saat musim panas tiba, Semut bekerja keras mengumpulkan makanan. Ia menyimpan biji-bijian di dalam sarangnya. Belalang malah bernyanyi dan bermain sepanjang hari. "Untuk apa bekerja di saat menyenangkan?" tanya Belalang.
"Musim dingin akan datang," jawab Semut.
Ketika musim dingin tiba, tanah tertutup salju. Belalang kelaparan dan tak punya tempat berlindung. Ia pergi ke rumah Semut dan memohon bantuan.
Semut teringat bagaimana Belalang dulu malas, tapi ia tetap membagi makanannya. Belalang berterima kasih dan berjanji akan berubah.
Demikian ragam contoh dongeng pendek untuk anak yang mendidik.

