Cuaca Panas Ekstrem, BMKG Laporkan Suhu Maksimum Mencapai 37,6 Derajat

Anggi Mardiana
16 Oktober 2025, 18:09
Cuaca Panas Ekstrem
Unsplash
Cuaca Panas Ekstrem
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Cuaca panas ekstrem, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadinya peningkatan suhu di berbagai wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir. Berdasarkan hasil pengamatan, suhu maksimum tercatat melampaui 35°C, dengan titik tertinggi mencapai 37,6°C di sejumlah lokasi. Beberapa daerah yang paling terdampak antara lain Pulau Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, serta sebagian wilayah Papua.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, dalam keterangan resminya menjelaskan bahwa fenomena panas tersebut disebabkan oleh perpaduan antara posisi gerak semu Matahari yang berada di selatan ekuator pada bulan Oktober dan penguatan angin Monsun Australia.

“Keadaan tersebut menyebabkan wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan, seperti Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua mendapatkan paparan sinar Matahari yang lebih kuat, sehingga suhu udara terasa lebih panas,” ujar Guswanto di Jakarta, Rabu (15/10).

Penyebab Cuaca Panas Ekstrem, Ini Kata BMKG 

Cuaca Panas Sampai Kapan
Cuaca Panas  (Unsplash )

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menjelaskan bahwa penguatan angin timur atau Monsun Australia membawa massa udara yang kering dan hangat, sehingga menghambat pembentukan awan dan membuat radiasi Matahari lebih mudah mencapai permukaan bumi.

“Kondisi suhu maksimum yang tetap tinggi di banyak wilayah menandakan cuaca panas yang berlangsung terus-menerus, didukung oleh dominasi udara kering serta minimnya tutupan awan,” ujar Andri.

Pada 12 Oktober 2025, suhu maksimum tercatat mencapai 36,8°C di Kapuas Hulu (Kalimantan Barat), Kupang (NTT), dan Majalengka (Jawa Barat). Sementara itu, pada 13 Oktober 2025, suhu mengalami sedikit penurunan menjadi 36,6°C di Sabu Barat (NTT).

Selanjutnya, pada tanggal 14 Oktober 2025 suhu kembali meningkat pada kisaran antara 34–37°C. Sejumlah wilayah seperti Kalimantan, Papua, Jawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai suhu maksimum antara 35–37°C. Daerah Majalengka (Jawa Barat) dan Boven Digoel (Papua) bahkan mengalami kenaikan suhu hingga mencapai 37,6°C.

Dampak Cuaca Panas Ekstrem 

Dampak cuaca panas ekstrem pada kesehatan dapat menyebabkan dehidrasi, kelelahan akibat panas (heat exhaustion), hingga heatstroke meningkat, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, ibu hamil, serta pekerja yang beraktivitas di luar ruangan. Pada bidang pertanian, suhu tinggi mempercepat proses penguapan udara, yang dapat memicu stres pada tanaman dan menurunkan hasil panen apabila sistem irigasi tidak dikelola dengan baik.

BMKG juga memperingatkan peningkatan potensi kebakaran lahan dan semak, khususnya di daerah yang kering dan berbukit. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk menghindari praktik pembakaran terbuka selama periode cuaca panas ekstrem ini.

Imbauan dan Rekomendasi BMKG 

BMKG memperkirakan cuaca panas ekstrem akan berlangsung hingga akhir Oktober atau awal November 2025. BMKG juga mengingatkan akan potensi terjadinya hujan lokal akibat aktivitas konvektif pada sore hingga malam hari di sejumlah wilayah, seperti Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Papua. Sebagai upaya mitigasi, BMKG mengimbau masyarakat untuk:

  • Banyak konsumsi air putih untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
  • Gunakan pakaian yang longgar serta pakai pelindung kepala saat beraktivitas di luar ruangan.
  • Hindari melakukan aktivitas fisik berat di luar ruangan pada jam-jam terpanas (sekitar pukul 10.00–15.00 WIB).
  • Berikan perhatian khusus kepada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan ibu hamil.
  • Masyarakat diminta untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar dan tetap waspada terhadap risiko kebakaran.
  • Petani menganjurkan penyesuaian waktu penyiraman dan penerapan metode konservasi udara.

“Selain itu, perlu diwaspadai pula kemungkinan perubahan cuaca mendadak, seperti hujan yang disertai petir dan angin kencang pada sore atau malam hari,” imbuh Guswanto.

Cuaca panas ekstrem, BMKG melaporkan suhu maksimum mencapai 37,6°C. BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap mewaspadai dampak kesehatan, pertanian, dan potensi kebakaran lahan akibat cuaca panas yang berkepanjangan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Editor: Safrezi

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan