Profil Abdul Wahid Gubernur Riau yang terjaring OTT KPK
Gubernur Riau, Abdul Wahid terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (3/11). Ia tertangkap OTT KPK bersama sembilan orang lainnya yang merupakan penyelenggara negara.
Dalam OTT tersebut, KPK juga menyita sejumlah uang unai sebagai barang bukti. PAbdul Wahid merupakan politikus Partai Kebangkitan Bangsa yang terpilih menjadi Gubernur Riau pada 2024.
Ia meraih 1.224.193 suara dalam Pemilihan Gubernur 2024 lalu. Berikut ulasan singkat mengenai profil Abdul Wahid Gubernur Riau yang terjaring OTT.
Profil Abdul Wahid
Abdul Wahid kelahiran Indragiri Hilir, Provinsi Riau pada 21 November 1980. Ia mengeyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) Negeri Sri Simbar pada tahun 1994.
Lalu melanjutkan pendidikan ke MTs Sei Simbar dan lulus pada tahun 1997. Pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dia menjalani pendidikan di MA Tembulahan, Ibukota Kabupaten, Tembilahan.
Belum sampai tuntas mengayam di MA itu, dia pindah bersama kakak sepupunya ke Pondok Pesantren Ashhabul Yamin di daerah Lasi Tuo Kecamatan Ampek Angkek Candung Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Untuk melanjutkan pendidikan, Wahid kecil tak segan membantu ibunya bekerja di sawah dan kebun warga.
Ketika menempuh pendidikan di UIN Suska Riau, Fakultas Tarbiyah jurusan Pendidikan Agama Islam, ia tetap berjuang keras agar tidak menjadi beban keluarga. Sambil kuliah, Abdul Wahid bekerja sebagai cleaning service di kampusnya.
Ia juga pernah menjadi kuli bangunan hanya agar bisa membayar biaya kuliah dan kebutuhan hidup sehari-hari. Abdul Wahid lalu kembali lagi ke Riau menyelesaikan S1 di UIN Suska Riau dan S2 di Universitas Riau pada 2021 silam.
Ia tumbuh menjadi sosok yang dikenal rendah hati, dekat dengan rakyat kecil, dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial serta organisasi kemahasiswaan.
Pergaulannya yang luas di kampus dan dunia aktivis membuka jalan bagi Wahid untuk mengenal dunia politik. Ia mulai aktif di organisasi kepemudaan dan sosial keagamaan, hingga akhirnya tertarik bergabung dengan partai politik.
Abdul Wahid bergabung dengan PKB sejak 2002. Sembari berpolitik, Wahid juga menjalankan sejumlah bisnis sembari meniti karier politiknya. Ia kemudian mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau dan terpilih pada 2009.
Kariernya melesat, tahun 2019-2024 Abdul Wahid dipercaya masyarakat lewat Pileg untuk duduk di DPR RI di Komisi XI. Di Senayan itulah Wahid dipercaya sebagai Wakil Ketua Badan Legislasi DPR RI.
Pada periode berikutnya, Abdul Wahid pun kembali terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2024-2029. Namun Abdul Wahid memilih mundur dan maju sebagai calon Gubernur Riau bersama SF Hariyanto.
Abdul Wahid-SF Hariyanto dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Terpilih oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bersama dengan 481 kepala daerah dari berbagai wilayah di Indonesia di halaman Istana Merdeka pada 20 Februari 2025. Setelah 8 bulan menjabat, Abdul Wahid pun terjaring OTT oleh KPK.
Itulah ulasan singkat mengenai profil Abdul Wahid Gubernur Riau yang terjaring OTT.

