La Nina Muncul di RI, Apa Dampaknya saat Puncak Musim Hujan?
Setelah sebelumnya sejumlah daerah di Indonesia mengalami suhu panas yang ekstrem, saat ini beberapa wilayah di Indonesia disebut telah memasuki fase puncak musim hujan pada bulan November ini. Kondisi ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga Februari 2026.
Hal tersebut berdasarkan catatan BMKG. Dari pantauan mereka, diketahui ada sebanyak 43,8 persen wilayah Indonesia atau setara 306 Zona Musim (ZOM) telah memasuki musim hujan.
Peralihan musim ini membawa dampak yang perlu diwaspadai, karena menyebabkan meningkatnya potensi cuaca ekstrem di berbagai daerah, mulai dari hujan lebat, angin kencang, hingga ancaman siklon tropis dari arah selatan Indonesia.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Teuku Faisal Fathani mengungkap saat ini fenomena iklim La Nina muncul di Indonesia jelang puncak musim hujan. Menurutnya, fenomena yang akan berlangsung hingga Maret 2026 ini tergolong La Nina lemah, dan dampaknya terhadap peningkatan curah hujan tidak terlalu signifikan saat puncak musim hujan.
Apa Itu La Nina?
Mengutip dari laman Universitas Komputama, La Nina adalah fenomena iklim global yang ditandai dengan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur yang lebih dingin dari biasanya.
Kondisi ini merupakan kebalikan dari El Nino yang ditandai dengan suhu permukaan laut yang lebih hangat.
Secara sederhana, La Nina merupakan fenomena iklim yang terjadi ketika angin pasat (trade winds) di kawasan Pasifik menguat, sehingga mendorong massa air hangat ke arah barat Pasifik (dekat Indonesia dan Australia).
Kondisi tersebut menyebabkan air laut yang lebih dingin dari lapisan bawah naik ke permukaan di kawasan timur Pasifik (dekat Amerika Selatan). Perubahan suhu laut ini memengaruhi pola cuaca global, termasuk di Indonesia.
Dampak La Nina Apa Saja?
Meski menurut BMKG La Nina yang terjadi saat ini tergolong lemah, namun waktu berlangsungnya yang cukup lama membuat kita perlu waspada terhadap dampak La Nina ketika memasuki puncak musim hujan.
Ada beberapa dampak La Nina pada puncak musim hujan yang perlu diwaspadai, antara lain:
1. Peningkatan Curah Hujan
Walau berdampak lemah, La Nina yang akan terjadi di Indonesia dapat menyebabkan meningkatnya curah hujan. Jika kondisi ini benar-benar terjadi, maka sejumlah wilayah di Indonesia akan mengalami wilayah akan mengalami curah hujan yang lebih tinggi dari rata-rata normal, terutama di wilayah barat dan tengah Indonesia.
2. Awal Musim Hujan Lebih Cepat
Menurut prediksi BMKG, sebagian wilayah Indonesia akan mengalami awal musim hujan yang lebih awal dibandingkan biasanya. Hal ini didukung oleh pengaruh La Nina yang mendorong terbentuknya awan hujan lebih cepat di beberapa zona musim.
3. Musim Hujan Lebih Panjang
Selain menyebabkan awal musim hujan yang lebih cepat, fenomena La Nina juga dapat membuat durasi musim hujan yang terjadi di Indonesia berlangsung lebih lama. Hal ini dapat menyebabkan periode basah yang lebih panjang, sehingga masyarakat perlu mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi.
4. Potensi Bencana Hidrometeorologi
La Niña meningkatkan risiko terjadinya bencana seperti banjir, tanah longsor, dan genangan di wilayah-wilayah yang rawan. Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan dan mitigasi terhadap dampak tersebut.
Untuk berjaga-jaga dari potensi bahaya yang disebabkan oleh La Nina, kamu bisa mulai bersiap dari sekarang. Salah satunya dengan menyiapkan tas siaga bencana, yang berisi dokumen penting, obat-obatan, senter, dan perlengkapan darurat lainnya.
Jika La Nina sudah terjadi di Indonesia, selalu pantau informasi terkini dari sejumlah lembaga seperti BNPB, BPBD, BMKG atau himbauan dari pemerintah setempat.
Itulah rangkuman informasi mengenai La Nina yang diperkirakan akan masuk Indonesia, dan akan berlangsung hingga Maret 2026. Dengan mendapatkan informasi ini lebih awal, kamu bisa bersiaga untuk menghadapi kondisi yang terjadi akibat fenomena iklim ini.
