7 Daftar Penerima Nobel Perdamaian, Frederic Passy hingga Nihon Hidankyo

Tifani
Oleh Tifani
11 Desember 2025, 13:22
Daftar Penerima Nobel Perdamaian
Nobel Prize
Ilustrasi Penerima Nobel Perdamaian
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Nobel Perdamaian adalah salah satu dari lima Penghargaan Nobel yang dibuat oleh seorang pebisnis asal Swedia, Alfred Nobel. Hadiah Nobel Perdamaian dibuat berdasarkan dari surat wasiat yang dibuat oleh Alfred Nobel pada 1896.

Pemberian Hadiah Nobel Perdamaian mulai dilakukan sejak 1901. Penghargaan ini diberikan kepada orang-orang yang telah berperan besar bagi persaudaraan antarbangsa, penghapusan atau pengurangan angkatan bersenjata, dan pelaksanaan kongres perdamaian.

Sejak 1901, sudah ada ratusan orang yang diberi Hadiah Nobel Perdamaian. Berikut beberapa daftar penerima Nobel perdamaian dan perannya.

Daftar Penerima Nobel Perdamaian

Ilustrasi Penerima Nobel Perdamaian
Ilustrasi Penerima Nobel Perdamaian (Nobel Prize)

 

Penerima Nobel perdamaian 2025 adalah Maria Corina Machado. Ia menerima hadiah Nobel Perdamaian atas kerja kerasnya dalam memperjuangkan hak-hak demokrasi bagi rakyat Venezuela.

Ia menerima Nobel perdamaian tas perjuangannya untuk mencapai transisi yang adil dan damai dari kediktatoran menuju demokrasi. Sebagai pemimpin gerakan demokrasi di Venezuela, Maria Corina Machado dinilai sebagai salah satu contoh keberanian warga sipil di Amerika Latin.

Selain Maria Corina Machado, berikut beberapa daftar penerima Nobel perdamaian dan perannya:

1. Frederic Passy

Frederic Passy menjadi salah satu orang pertama yang mendapat Hadiah Nobel Perdamaian pada 1901. Ia adalah seorang ekonom asal Perancis yang merupakan pendiri beberapa kelompok perdamaian dan Persatuan Antar-Parlemen.

Passy mendapat hadiah Nobel Perdamaian karena ia sudah mendedikasikan 50 tahun hidupnya untuk mempromosikan arbitrase dan rekonsiliasi antarnegara. Ia dijuluki sebagai Rasul Perdamaian.

2. Jean Henry Dunant

Jean Henry Dunant juga masuk dalam daftar penerima Nobel perdamaian 1901. Ia adalah pendiri Palang Merah Internasional pada 24 Juni 1859.

Bapak Palang Merah Dunia ini juga ikut menyuarakan kepeduliannya mengenai penghapusan perdagangan perbudakan orang-orang berkulit hitam atau biasa disebut negro dengan berinisiatif membuka kongres internasional di London pada 1 Februari 1875. Sayangnya, setelah kongres itu diadakan, kehidupan Dunant justru mengalami kemerosotan.

Henry Dunant jatuh miskin dan harus bepergian dari satu tempat ke tempat lain untuk bertahan hidup sampai jatuh sakit. Pada 1887, Dunant berhenti di Desa Heiden, Swiss, tepatnya di Danau Constance, tempat di mana ia menemukan sebuah rumah perawatan lokal dan dirawat di sana.

Di tempat ini pula Dunant bertemu dengan seorang jurnalis bernama Georg Baumberger pada 1895, yang kemudian menuliskan kisah perjuangannya.

Tidak disangka, artikel itu menarik perhatian khalayak ramai, sampai-sampai Henry Dunant mendapat Hadiah Nobel Perdamaian pada 1901.

3. Fridtjof Nansen

Fridtjof Nansen juga masuk dalam daftar penerima Nobel perdamaian. Ia adalah seorang penjelajah sekaligus ilmuwan, diplomat, dan aktivis kemanusiaan dari Norwegia.

Sejak muda, Nansen sudah memiliki banyak pengalaman berharga, mulai dari olahraga, politik, dan penjelajahan Kutub Utara. Pada 1922, Fridtjof Nansen mendapat Hadiah Nobel Perdamaian atas usahanya dalam menaungi pengungsi tanpa kewarganegaraan dan korban Perang Dunia I.

Aktivitasnya sebagai seorang aktivis pun terus berlanjut hingga akhir hidupnya pada 13 Mei 1930.

4. Theodore Roosevelt

Penerima Nobel perdamaian selanjutnya adalah Theodore Roosevelt. Ia adalah presiden ke-26 Amerika Serikat yang menjabat sejak 1901 hingga 1909.

Di tengah masa jabatannya sebagai presiden AS, Theodore Roosevelt mendapat hadiah Nobel Perdamaian pada 1905 karena telah berhasil mendamaikan Rusia dan Jepang yang sedang berperang. Selain itu, Roosevelt juga merupakan Presiden AS pertama yang menggunakan Mahkamah Arbitrase Internasional di Den Haag, Belanda.

5. Martti Ahtisaari

Martti Ahtisaari adalah presiden ke-10 Finlandia yang mendapat penghargaan Nobel Perdamaian pada 10 Oktober 2008. Ia layak mendapat hadiah Nobel Perdamaian karena usahanya dalam menyelesaikan konflik internasional dalam kurun waktu lebih dari tiga abad.

Martti Ahtisaari tercatat berhasil mendamaikan sejumlah konflik internasional, seperti status Kosovo, permasalahan di Irak, Irlandia Utara, Asia Tengah, dan Tanduk Afrika.

6. Narges Mohammadi

Narges Mohammadi juga masuk dalam daftar penerima Nobel perdamaian pada 2023. Ia telah berjuang melawan penindasan terhadap perempuan serta advokasi hak asasi manusia di Iran.

Mohammadi menghadapi tindakan penangkapan pertama kalinya pada tahun 1998 karena mengungkapkan kritik terhadap pemerintah Iran, sebagaimana yang dikutip dari The Conversations. Pada tahun 2003, Mohammadi bergabung dengan Pusat Pembela HAM di Teheran yang didirikan oleh Shirin Ebadi dan menjadi perempuan pertama dari dunia Islam yang meraih Hadiah Nobel Perdamaian di tahun tersebut.

Lebih lanjut, Mohammadi terhitung pernah mengalami sejumlah penangkapan dan hukuman sebelum akhirnya dijatuhi hukuman penjara yang totalnya 31 tahun dan 154 kali cambukan. Selain itu, Mohammadi juga pernah dipenjara di Teheran pada tahun 2022, bersamaan dengan momentum meningkatnya protes Woman-Life-Freedom yang mendapat perhatian Internasional.

Di dalam penjara, Mohammadi terus berupaya mengorganisir aksi solidaritas dengan narapidana lainnya, tetapi tindakannya tersebut membuatnya mendapat hukuman dari pihak berwenang penjara, seperti larangan menerima kunjungan dan panggilan telepon.

7. Nihon Hidankyo

Hadiah Nobel Perdamaian 2024 dianugerahkan kepada Nihon Hidankyo, organisasi antibom nuklir dari Jepang. Organisasi tersebut menerima Nobel Perdamaian atas usahanya mewujudkan dunia yang bebas dari senjata nuklir dan menegaskan melalui pernyataan para saksi bahwa senjata nuklir tak boleh lagi digunakan

Konfederasi Organisasi Korban Bom Atom dan Bom Hidrogen Jepang atau Nihon Hidankyo dibentuk oleh para korban yang selamat dari pengeboman nuklir di Hiroshima dan Nagasaki pada penghujung Perang Dunia II atau Hibakusha. Organisasi ini dibentuk setelah Amerika Serikat menjatuhkan bom nuklir di Hiroshima dan Nagasaki pada Agustus 1945.

Adapun 140 ribu orang tewas di Hiroshima. Serangan bom atom di Nagasaki menewaskan 70 ribu orang lainnya.

Itulah tujuh daftar penerima Nobel perdamaian dan perannya. Selain nama-nama orang dan organisasi di atas masih ada ribuan penerima Nobel perdamaian yang memiliki kontribusi dan penting di dunia.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Editor: Safrezi

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan