Sejarah Masjid Nabawi dan Keutamaannya
Masjid Nabawi menjadi salah satu masjid istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Masjid ini dibangun oleh Rasulullah SAW utusan Allah SWT sekaligus nabi terakhir.
Dalam sejarah Masjid Nabawi menjadi saksi perjuangan dakwah Rasulullah SAW hingga syiar Islam sampai ke berbagai penjuru dunia. Masjid bersejarah ini terletak di kota Madinah, Arab Saudi.
Masjid ini semakin istimewa karena terdapat makam Nabi Muhammad SAW dan para Khalifah peradaban Islam awal.
Sejarah Masjid Nabawi
Mengutip laman Kisahmuslim.com, Masjid Nabawi juga menjadi pusat ibadah, kegiatan keagamaan di Madinah. Masjid ini juga menjadi salah satu destinasi yang biasa dikunjungi oleh umat Islam ketika menunaikan ibadah haji atau umrah.
Menurut sejarah Masjid Nabawi, tempat ibadah satu ini merupakan masjid kedua yang didirikan langsung oleh Rasulullah SAW setelah Masjid Quba. Di mana, Rasulullah SAW langsung mendirikan Masjid Nabawi setibanya di Kota Madinah.
Lokasi pembangunan masjid ini merupakan titik dimana unta yang ditunggangi nabi berhenti. Sebelumnya, lokasi tersebut merupakan tempat penjemuran buah kurma milik dua anak yatim bersaudara yakni Sahl dan Suhail bin 'Amr yang kemudian dibeli oleh Rasulullah SAW.
Awalnya, masjid tersebut hanya berukuran sekitar 50 x 50 meter dengan tinggi atap sekitar 3,5 meter. Rasulullah membangun dengan tangannya sendiri kemudian dibantu oleh para sahabat dan kaum muslimin lainnya.
Di sisi tembok, keempat sisi masjid ini terbuat dari batu bata dan tanah. Sementara atap masjid terbuat dari daun kurma dan sebagian atapnya dibiarkan terbuka dengan tiang penopang yang terbuat dari batang pohon kurma.
Selama sembilan tahun, masjid ini digunakan tanpa penerangan di malam hari. Hanya saja, ketika waktu Isya dibuat sedikit penerangan dengan membakar jerami.
Di bagian sebelah pada salah satu sisi masjid, dibangunlah kediaman Rasulullah SAW. Kediaman Nabi berukuran tidak terlalu besar dan tidak lebih mewah dari keadaan masjidnya, hanya saja terbangun lebih tertutup.
Kemudian di zaman pemerintahan Umar bin Khattab, dinding kamar ini diperbaiki dengan bangunan permanen. Ada pula bagian yang digunakan sebagai tempat tinggal para fakir miskin yang tidak memiliki rumah.
Proses Renovasi dan Perkembangan Masjid Nabawi
Masjid Nabawi sempat mengalami beberapa kali renovasi untuk memperluas masjid, sejak pertama kali dibangun oleh Rasulullah SAW. Masjid Nabawi mengalami perbaikan untuk pertama kalinya di tahun ke-4 H.
Setelah itu, Masjid Nabawi berulang kali mengalami perbaikan dan perluasan. Pada tahun 7 Hijriah, Rasulullah SAW mengambil kebijakan untuk memperluas Masjid Nabawi karena jumlah umat Islam semakin banyak dan masjid menjadi penuh.
Beliau menambahkan masing-masing 20 hasta untuk panjang dan lebar masjid. Renovasi yang menghasilkan perbaikan paling signifikan terjadi di tahun 1265 Hijriah pada masa pemerintahan Sultan Abdul Majid.
Pembangunan tersebut memakan waktu selama 12 tahun. Dinding dan tiang-tiang masjid mulai dipercantik dengan ukiran dan kaligrafi indah yang masih bisa disaksikan sampai saat ini.
Di zaman modern, Raja Fahd bin Abdul Aziz memiliki peran yang cukup besar dalam perluasan Masjid Nabawi. Hasilnya, luas seluruh bangunan masjid kini menjadi 165.000 m2.
Jumlah menara yang semula empat buah, ditambah menjadi 10 buah. Empat di antaranya berketinggian 72 meter dan 6 lainnya setinggi 92 meter.
Jumlah pintu masjid juga ditambah menjadi 95 buat pintu. Kini, Masjid Nabawi semakin tampil megah dan dapat menampung sekitar 535 ribu orang.
Keutamaan dan Keistimewaan Masjid Nabawi
Masjid Nabawi juga memiliki keutamaan yang berbeda dari masjid-masjid lainnya. Rasul menjelaskan bahwa melaksanakan ibadah sholat Masjid Nabawi ternyata memiliki pahala yang berkali-kali lipat dari masjid lainnya.
Hal ini turut disebutkan dalam hadits dari Jabir RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Satu kali sholat di masjidku ini, lebih besar pahalanya dari seribu kali sholat di masjid yang lain, kecuali Masjidil Haram. Dan satu kali sholat di Masjidil Haram, lebih utama dari seratus ribu kali sholat di masjid lainnya." (HR. Ahmad).
Rasulullah SAW memberikan keistimewaan khusus di Masjid Nabawi yang tidak dimiliki masjid lainnya, yaitu adanya Raudhah (taman) mulia. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
مَا بَيْنَ بَيْنِي وَمِنْبَرِي رَوْضَةٌ مِنْ رياض الْجَنَّةِ.
Artinya: "Di antara rumahku dengan mimbarku, terdapat salah satu Raudhah (taman) dari taman-taman surga." (Muttafaq Alaih).