Cerita Legenda Danau Toba Populer Asal Sumatera Utara
Danau Toba adalah danau tekto vulkanik yang berada di Sumatera Utara. Danau Toba memiliki panjang 100 km dan lebar 30 km. Mengutip dari Indonesia.travel, diperkirakan danau terbentuk dari letusan dahsyat gunung api, Gunung Toba. Letusan tersebut terjadi 74 ribu tahun yang lalu. Di tengah danau, terdapat pulau berukuran cukup besar yaitu Samosir.
Kini danau Toba menjadi tempat wisata populer di Sumatera Utara. Danau terbesar di Indonesia ini menawarkan pemandangan dan keindahan alam. Selain menawarkan keindahan, terdapat cerita legenda Danau Toba. Cerita tersebut turun-temurun dan dipercaya masyarakat. Berdasarkan buku Cerita Rakyat: Asli Indonesia, berikut cerita legenda Danau Toba dan pesan moral yang bermanfaat.
Cerita Legenda Danau Toba
Dahulu kala danau Toba adalah padang gersang dan tandus. Tidak ada tumbuhan yang bertahan hidup di padang tersebut. Dekat padang tersebut, tinggal pemuda yatim piatu yang sangat miskin. Dia hidup sendirian di gubuk kecil. Demi menghidupi kebutuhan, dia berjalan jauh untuk memancing ke sungai.
Suatu hari, pemuda tersebut berhasil mendapatkan seekor ikan emas yang besar. Dia segera mengambil ikan tersebut untuk dimasak nanti malam. Namun, alangkah terkejutnya dia, ketika melihat ikan emas menangis meneteskan air mata. Ikan tersebut memohon untuk tidak dibunuh. Akhirnya pemuda itu kembali ke rumah, memutuskan mengembalikan ikan ke sungai.
Keesokan harinya, pemuda tersebut terkejut melihat gadis cantik menata makanan di rumahnya. Gadis itu tersenyum menyadari kehadiran si pemuda. Sang gadis memperkenalkan diri bahwa dia adalah ikan yang kemarin ditangkap. Sebagai balasan sudah dilepaskan, gadis itu memberikan makanan lezat untuk si pemuda.
Ternyata gadis itu adalah putri dari Dewa Sungai. Sebagai balasan atas kebaikan si pemuda, dia membuatkan makanan enak setiap hari. Hingga suatu hari si pemuda memutuskan melamar gadis ikan. Tak disangka gadis ikan menerima lamaran, tetapi dengan syarat si anak tidak boleh tahu jika ibunya seekor ikan.
Pemuda itu menyanggupi persyaratan tersebut lalu mereka menikah. Meski kehidupan mereka sederhana, kebahagiaan tumbuh pada mereka. Si pemuda dan gadis dikaruniai seorang putra. Si anak laki-laki itu sangat suka makan dan selalu merasa lapar.
Suatu hari, sang ibu menyuruh anaknya untuk mengantarkan bekal pada ayahnya. Ketika itu sang ayah sedang pergi memancing. Di tengah perjalanan, si anak mengintip bekal makanan. Dia melihat telur, ikan, sambal, dan nasi panas. Melihat makanan lezat itu si anak segera memakan habis bekal tersebut. Sampai akhirnya dia membawa rantang kosong pada ayahnya.
Si ayah murka melihat bekal makanannya habis. Dia membanting rantang tersebut dan tanpa sengaja mencaci anaknya dengan sebutan 'anak ikan'. Anak itu menangis dan sedih berlari pulang mengadu ke ibunya. Sang ibu yang mendengar cerita tersebut menyadari waktunya di dunia manusia tidak lama lagi. Perlahan sisik keemasan mulai menutupi tubuhnya. Begitu juga sisik keemasan muncul ke anaknya. Mereka berdua kembali menjadi ikan.
Ketika ayahnya kembali, dia terkejut melihat perubahan istri anaknya. Si ayah memohon ampun dan meminta mereka untuk menjelma kembali seperti semula. Tetapi terlambat, sang suami berubah menjadi mata air yang mengalir deras.
Tidak berapa lama, tanah yang mereka tempati berubah menjadi danau berwarna kebiruan. Istri dan anaknya menjelma menjadi ikan, kemudian menghilang secara gaib. Sementara sang ayah yang terus menerus menangisi keluarga, menjelma menjadi sebuah pulau yang kini dikenal sebagai pulau Samosir. Sedangkan danau berwarna biru, dikenal sebagai Danau Toba.
Demikian cerita legenda populer danau Toba yang dianggap sebagai asal muasal terbentuknya objek wisata populer di Sumatera Utara tersebut.