Bursa Kripto Mundur Terus, Bos Bappebti Akui Jadi Sering Sakit Perut

 Zahwa Madjid
4 Januari 2023, 12:44
Bursa Kripto Mundur Terus, Bos Bappebti Akui Jadi Sering Sakit Perut
Olya Kobruseva/Pexels
Ilustrasi peretasan dana kripto

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengakui sulit untuk membentuk bursa aset kripto.  Makanya pembentukan ini terus mengalami kemunduran bahkan sudah tiga kali molor dari target, yakni akhir 2021, kuartal satu 2022 dan akhir 2022. Padahal, jika bursa kripto dapat terealisasi, maka Indonesia akan menjadi bursa pertama di dunia yang diregulasi oleh pemerintah.

Plt Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko mengatakan, salah satu alasan di balik ketidakberhasilannya itu ialah sulitnya mencari contoh (benchmark) bursa aset kripto di negara lain yang sesuai dengan kriteria Indonesia.

"Di sini saya harus mengakui ini salah satu ketidakberhasilan Bappebti membangun bursa, kliring, dan pengelola atau kustodian terkait dengan aset kripto," ujar Didid, dalam gelaran Outlook Bappebti 2023, Rabu (4/1).

Didid menjelaskan, ketidakberhasilan ini dikarenakan pihaknya ingin memastikan membangun ekosisitem berjalan dengan baik. Namun, pihaknya kesulitan mencari benchmarking negara yang memiliki bursa kripto yang baik dan sesuai dengan Indonesia. Hal ini membuat keterlambatan pemngembangan dan pembangunan ekosistem tersebut.

“Kita belum men-drafting lah, kira-kira muatannya seperti apa dan regulasi apa saja yang bisa digunakan dan kelembagaannya kayak gimana lembaga Bappebti, bursa, kliring dan kustodiannya,” lanjut Didid.

Keterlambatan peluncuran bursa kripto itu sendiri dinilai merugikan Bappebti, sebab tidak ada pembagian tanggung jawab dan risiko terkait transaksi aset kripto di Indonesia. 

Sehingga, apabila terjadi permasalahan, tanggung jawab sepenuhnya ditanggung oleh Bappebti. 

"Itu membuat saya terus terang sering sakit perut. Ketika ada kasus seperti Zypmex, kasus FTX seketika langsung mules. Karena biar bagaimanapun Bappebti harus mengambil risiko itu," ujar Didid.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...