Pendapatan XL Axiata Naik 9%, tapi Laba Turun jadi Rp 1,1 Triliun

 Zahwa Madjid
20 Februari 2023, 12:21
Pendapatan XL Axiata Naik 9%, tapi Laba Turun jadi Rp 1,1 Triliun
ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/foc.
Teknisi melakukan pemeliharaan perangkat BTS 4G XL Axiata di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kams (9/2/2023). Dalam setahun terakhir XL Axiatan menambah sebanyak lebih dari 1.100 BTS 4G di seluruh wilayah Kalimantan atau meningkat 42 persen YoY dengan insfrastruktur jaringan yang diperkuat oleh kabel fiber optic yang jalurannya telah membentang sepanjang lebih dari 9.300 kilometer.

Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL) membukukan pendapatan sebesar Rp 29,2 triliun sepanjang tahun 2022. Pendapatan tersebut naik 9% secara tahunan atau year on year (YoY)  dibandingkan 2021 yakni Rp 26,7 triliun.

Adapun pertumbuhan didukung oleh penyediaan produk yang berkelanjutan dan jaringan yang mumpuni. Selain itu juga didukung oleh total pendapatan data dan layanan digital yang mencapai Rp 26,6 triliun atau 91% dari total pendapatan perusahaan.

Seluruh pertumbuhan tersebut berdampak positif terhadap EBITDA EXCL yang tumbuh 7% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan margin 49% menjadi Rp 14,2 triliun. 

Selain itu XL Axiata juga membukukan pertumbuhan laba bersih setelah dinormalisasi (NPAT) yang meningkat 1% yaitu sebesar Rp 1,1 triliun. 

Akan tetapi, laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk EXCL tercatat turun menjadi Rp 1,1 triliun sepanjang 2022, dibandingkan dengan laba bersih pada 2021 yang sebesar Rp 1,3 triliun

Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan, sepanjang tahun 2022 industri telekomunikasi Indonesia diwarnai dengan persaingan yang cukup ketat, terutama pada periode kuartal keempat. 

"Konsumsi data oleh pelanggan XL Axiata tetap kuat terutama didorong oleh streaming video, yang kami perkirakan akan terus berlanjut di tahun 2023," kata Dian dalam keterangan resminya, Senin (20/2).

Dian juga menjelaskan investasi EXCL yang masif dalam infrastruktur jaringan, baik untuk perluasan atau peningkatan kapasitas, digitalisasi, personalisasi layanan dan pengoptimalan penggunaan spektrum, mampu meningkatkan pengalaman pelanggan.

Pada 2022, XL Axiata juga berhasil mempertahankan pelanggan dengan fokus terus meningkatkan pengalaman dan kenyamanan pelanggan yang lebih baik. 

Selain itu blended ARPU (average revenue per user) EXCL juga meningkat menjadi Rp 39 ribu dari Rp 36 ribu di periode tahun sebelumnya, dengan total pelanggan mencapai 57,5 juta pelanggan.

Dian menambahkan, salah satu kunci pertumbuhan XL Axiata adalah personalisasi penawaran dan layanan. Hasil dari strategi personalisasi yang didukung dengan digitalisasi dan peningkatan kualitas jaringan, berhasil meningkatkan nilai NPS (net promoter score) secara signifikan hingga sebesar 4,5 kali sehingga mendorong penggunaan layanan dan pada akhirnya membantu meningkatkan pendapatan. 

“Hasil dari implementasi operasional berbasis digital melalui penerapan data analitik juga memungkinkan XL Axiata berinvestasi di area yang bernilai tinggi dan membangun jaringan untuk memenuhi permintaan kebutuhan seluruh segmen pelanggan,” kata Dian.

XL Axiata juga menjalankan strategi transformasi digital 2.0 untuk mengembangkan pengalaman pelanggan lewat aplikasi MyXL dan My Axisnet. Kedua aplikasi itu telah memberikan hasil yang signifikan pada bulan Desember 2022. Yaitu tercatat sekitar 25 juta pelanggan telah aktif menggunakan MyXL dan MyAxisnet, dengan pertumbuhan pengguna aktif mencapai 62%. 

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...