Harga Emas Berbalik Naik di Tengah Penurunan Inflasi AS

Harga emas naik pada Kamis (11/5) seiring dolar Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dan kekhawatiran ekonomi saat ini. Sementara investor mencari kejelasan lebih lanjut tentang jalur kebijakan moneter Federal Reserve AS. Apalagi inflasi AS telah turun 10 bulan berturut-turut sejak mencapai 9,1% pada Juni 2022.

Melansir Reuters, Kamis ini indeks dolar tergelincir 0,1%, membuat emas batangan yang dihargakan dalam dolar lebih terjangkau bagi pembeli di luar negeri. Seiring dengan turunnya dolar, emas spot naik 0,2% menjadi US$ 2.032,6 per ons pada waktu setempat. Emas berjangka AS juga naik 0,2% menjadi US$ 2.041,8.

Sebelumnya, harga emas melemah pada hari Rabu (10/5) karena optimisme atas pemotongan suku bunga Federal Reserve tahun ini memudar setelah laporan inflasi AS. Inflasi AS memicu aksi ambil untung di antara beberapa investor. Emas spot turun 0,2% pada US$ 2.030,70 per ons

Adapun kenaikan tahunan harga konsumen AS melambat menjadi di bawah 5% pada bulan April untuk pertama kalinya dalam dua tahun. Hal itu berpotensi memberikan perlindungan bagi bank sentral AS untuk menghentikan kenaikan suku bunga bulan depan.

Inflasi AS pada April 2023 tercatat sebesar 4,9% secara tahunan atau berada di bawah ekspektasi. Padahal berdasarkan konsensus para ekonom yang disurvei Reuters, inflasi pada April 2023 diperkirakan sebesar 5% atau sama seperti bulan sebelumnya.

Alhasil indeks harga konsumen itu pun menjadi yang terendah sejak April 2021. Inflasi AS telah turun 10 bulan berturut-turut sejak Juni 2022.