Relife Asia Patok Harga IPO di Batas Bawah Rp 90 per Saham
PT Graha Mitra Asia Tbk atau Relife Asia segera mencatatkan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Calon emiten ini mematok harga Rp 90 per saham.
Harga tersebut merupakan batas bawah dari harga penawaran awal yang ada di Rp 90-100 per saham. Perseroan mulai memasuki masa penawaran umum hingga 20 Juni 2023 mendatang. Adapun tanggal pencatatan di BEI pada 22 Juni 2023.
Dalam hajatan IPO, perseroan menawarkan sebanyak 1,2 miliar saham atau sebanyak 20,9% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor. Dengan harga yang ditetapkan, perseroan berpotensi meraup dana segar sebesar Rp 108 miliar.
Perseroan secara bersamaan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,2 miliar Waran Seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak-banyaknya 26,5% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran disampaikan.
"Setiap pemegang 1 saham baru perseroan berhak memperoleh 1 Waran Seri I di mana setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel,” ujar manajemen dalam prospektusnya, Jumat (16/6).
Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan
Dari dana IPO, calon emiten properti dengan kode RELF itu berencana untuk menggunakan 22,9% atau Rp 27,5 miliar untuk pembelian tanah di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Selanjutnya sebesar 46,7% atau Rp 56 miliar untuk pembelian tanah di Semplak Barat, Kemang, Bogor.
“Sisanya untuk modal kerja perseroan, yaitu untuk pembayaran kontraktor termasuk namun tidak terbatas pada pembangunan infrastruktur, pembangunan fasos, fasum dan operasional perseroan,” ujar manajemen.
Sebelum IPO pemegang saham mayoritas adalah PT Relife Property dengan kepemilikan 24,6%, Achmad Machlus Sadat 21,9%, Ghofar Rozaq Nazila 13,6%, PT Nusa Perkasa International 13,3%, PT Relife Realty Indonesia dan PT Patraland Mulia Jaya berjumlah sama sebanyak 11,9%, dan PT Asia Intrainvesta sebanyak 2,7%.
Setelah IPO, kepemilikan saham berubah menjadi kepemilikan masyarakat sebanyak 20,9%, PT Relife Property 19,4%, Achmad Machlus Sadat 17,3%, Ghofar Rozaq Nazila 10,8%, PT Nusa Perkasa International 10,5%, PT Relife Realty Indonesia dan PT Patraland Mulia Jaya berjumlah sama sebanyak 9,4%, dan PT Asia Intrainvesta 2,1%.
Sebagai informasi, PT Graha Mitra Asia Tbk atau Relife Asia merupakan perusahaan properti yang didirikan tahun 2018. Proyek pertamanya adalah Greenland Kemang Bogor yang berlokasi di Jl Raya Parung Kemang, kabupaten Bogor.
Secara kinerja keuangan, selama tahun 2022 pendapatan perseroan melonjak 831,5% menjadi Rp 18,35 miliar, dibanding tahun 2021 Rp 1,9 miliar. Perseroan baru memulai proyek perumahan Greenland Kemang pada pertengahan tahun 2022. Kenaikan penjualan didominasi dengan pendapatan atas penjualan unit rumah pada Proyek Greenland Kemang, Bogor yang telah diserah terimakan oleh perseroan.
Laba bersih per tahun 2022 naik sebesar 2.730% menjadi Rp 4,5 miliar. Kenaikan ini sungguh signifikan berbeda dengan tahun 2021 dengan laba bersih sebesar Rp 158,4 juta. Marjin laba bersih di tahun 2022 juga mengalami peningkatan menjadi 24,5% jika dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar 8,4%.