IHSG Sesi I Ditutup Naik 0,5%, Dipicu Menguatnya Saham Energi
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berakhir di zona hijau dengan kenaikan 0,5% ke level 6.902 pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (17/7). Kenaikan IHSG beriringan dengan melajunya saham-saham sektor energi sebesar 1,1%.
KB Valbury Sekuritas mengatakan, meningkatkan optimisme dengan disinflasi, meredam ekspektasi kenaikan suku bunga dan menguatnya harga energi global.
"Sementara rilis aktivitas perdagangan internasional kemungkinan akan berdampak pada sentimen domestik hari ini," tulisnya dalam sebuah riset, Senin (17/7).
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham hari ini tercatat mencapai Rp 5,03 triliun dengan volume 13,4 miliar saham dan frekuensi sebanyak 759.881 kali.
Tercatat 229 saham terkoreksi, 303 saham menguat, dan 199 saham tidak bergerak. Sedangkan untuk kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini menjadi Rp 9.981 triliun.
Sementara itu, bursa asia mayoritas di zona merah. Adapun Shanghai Composite Index turun 1,18% dan Straits Times turun 0,26%. Sementara Nikkei 225 dan Hang Seng mengalami pergerakan stagnan.
Di sisi lain, mayoritas sektor perdagangan bursa Tanah Air berada di zona hijau. Dipimpin oleh sektor energi yang naik 1,08%. Disusul sektor siklikal naik 0,76%, sektor teknologi naik 0,47%, sektor keuangan naik 0,44%, sektor infrastruktur dan sektor transportasi kompak naik 0,12%, sektor industri naik 0,11% dan sektor bahan baku naik 0,08%.
Sementara itu, tiga sektor lainnya berada di zona merah dengan sektor kesehatan terkoreksi 0,30%, sektor non siklikal turun 0,07% dan sektor properti turun 0,01%.
Adapun saham di sektor energi yang naik misalnya, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) naik 1,5% atau 2 poin menjadi Rp 135 per saham. Selanjutnya PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) naik 1,10% atau 15 poin menjadi Rp 1.375 per saham. Terakhir PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) naik 1,27% atau 30 poin menjadi Rp 2.390 per saham.