Chatib Basri Usulkan Vaksinasi Sebagai Syarat Pemberian BLT

Image title
Oleh Maesaroh
5 Agustus 2021, 19:02
Sejumlah anak ditemani orang tuanya menunggu antrian proses pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Program Indonesia Pintar (PIP) di halaman Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Selasa (2/2/2021).
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/foc.
Sejumlah anak ditemani orang tuanya menunggu antrian proses pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Program Indonesia Pintar (PIP) di halaman Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Selasa (2/2/2021).

Mantan Menteri Keuangan dan Ekonom Universitas Indonesia Chatib Basri mengusulkan agar vaksinasi dijadikan sebagai salah satu syarat pencairan bantuan langsung tunai (BLT). Langkah itu perlu  dilakukan untuk mempercepat herd immunity sekaligus membantu pemulihan ekonomi.

“Pemerintah kan punya bantuan sosial tunai (BLT), kenapa sebagian dari BLT tidak dibuat dalam conditional cash transfer, disebut cash for vaccine. Jadi, kalau orang mau dapat bantuan, dia harus vaksin,” ujar Chatib Basri dalam Dialog Ekonomi yang digagas oleh Kementerian Perdagangan, Kamis (5/8).

Chatib mengingatkan menjaga protokol kesehatan secara ketat dan mempercepat program vaksinasi menjadi faktor penting untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.

 “Kalau kita ingin menjaga pemulihan ke depan, yang harus dilakukan adalah bagaimana mobilitas berjalan tetapi tetap aman. Ada dua solusinya yakni satu, menjaga prokes dan kedua adalah vaksinasi yang dipercepat,” tutur Chatib.

Dia menambahkan  menjaga prokes masih menjadi persoalan hingga saat ini karena banyak masyarakat yang tidak disiplin atau bahkan abai terhadap prokes. Padahal, tanpa prokes yang memadai, penyebaran virus Covid-19 masih akan terus terjadi.

Chatib mengatakan momentum pertumbuhan ekonomi sudah tercipta di kuartal II tahun 2021 di mana Indonesia mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,07% secara tahunan (year on year). Ini adalah pertama kalinya Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi setelah berada di zona kontraksi pada periode kuartal II tahun 2020 hingga kuartal I tahun 2021.

“Kalau herd immunitynya sudah kuat, maka kita bisa mengulangi apa yang kita alami di triwulan kedua,” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...